CEO gila? II

196 13 3
                                    















vote nya dong kakak.






























°°°°°°°°°°



ada yang berbeda pada sikap Shani semalaman ini bahkan sepulang dari rumah orang tuanya, Shani seperti orang kebingungan yang Anrez sendiri tidak tahu, kemarin Anrez tidak di perbolehkan Shani untuk ikut masuk ke rumahnya karena papa tirinya mengancam Shani

" Kerja yang benar bisa tidak?!!" Bentak Anrez

" M-maaf" ucap Shani pelan sambil menunduk ancaman papa tirinya terngiang-ngiang di telinganya membuat Shani tidak fokus pada pekerjaannya

" Maaf maaf, kalau sudah begini saja bilang maaf! Sekali lagi kamu tidak becus saya keluarkan dari perusahaan saya!"

Shani diam tak membalas ucapan Anrez, memijit pelipisnya. bagaimana cara menghilangkan ucapan papa nya yang sekarang masih terngiang-ngiang

Jam makan siang sudah tiba dengan segera Shani keluar begitu saja meninggalkan Anrez sendirian di ruangannya sendiri
" Apa sih yang sedang dia fikirkan?"

Shani keluar bermaksud untuk mengajak Cindy makan di cafe dekat kantor Anrez
" Sabar napa sih Shan"

" Ck, ga bisa Harahap! Buruan ish! Gue kas----------

" Iya ayo, mainnya anceman ya mba nya?"

Anrez memperhatikan keduanya melalui cctv yang sudah ia pasang sebelumnya karena Anrez sudah dapat menebak akan kemana Shani pergi
" Kayaknya dia sedang banyak fikiran"

Anrez mengambil ponselnya lalu menelpon salah satu OB
" Bawakan saya makan siang, telat satu menit gaji kamu saya potong!"

" Ntah apa yang tua bangka itu ucap kan kepadamu sehingga membuatmu harus mendapatkan bentakan dari ku?"

Gumam Anrez yang masih terus memantau shani
" Siapa laki-laki itu? Berani sekali dia mendekati tunangan ku??"

Rahangnya mengeras kala melihat bagaimana perlakuan Shani terhadap laki-laki tersebut
" Balik ke kantor sekarang!!"

" Loh? Bukannya masih jam istirahat?"

" Balik ke kantor sekarang!"

" Ck, ga! orang sekarang masih jam istirahat kok! lagian kenapa ga ikut istirahat aja sih? makan kek atau minum kek yang penting mah istirahat jangan kerja terus!"

" Ya kamu seharusnya mengambil kan saya makanan! kamu kan tunangan saya Shani Indira Adelio!!"

" Dih? Ga mau! Udah lah bye!!"

" Satu menit tidak kembali ke kantor tau ak---------

" Telfonan sama siapa sih sayang?"

Tut Tut

Tangan Anrez terkepal erat mendengar ucapan laki-laki tadi, apakah Shani hanya main-main menerima dirinya?

Sedangkan Shani ia sudah menebak kalau Anrez pasti akan salah paham lagi padanya, dan benar saja Anrez berkali-kali mengiriminya pesan dan juga menelponnya hingga puluhan kali tapi Shani abaikan karena makanan mereka sudah datang

Selesai makan ketiganya menyempatkan untuk mengobrol sebelum kembali ke kantor
" Kayaknya aku harus balik ke kantor deh yang, gapapa kan? Nanti pulang aku jemput oke?"

" Iya gapapa kok, ya udah kita juga balik ke kantor"

Shani dan Cindy berjalan dengan anggunly, slayly, dan ya begitulah
" Gila si Rio makin cakep aja ya Shan?"

OS ( SHANREZ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang