step mommy III

376 30 3
                                    





Sudah terhitung tiga bulan lamanya Anrez masih terbaring di atas bankar Azizi masih bersama Shani tentu nya, karena yang Shani tau keluarga Anrez sedang tidak ada di Indonesia

Kondisi kesehatan Zee sempat turun, karena selalu memikirkan Anrez yang tidak bangun-bangun kangen akan Daddy nya itu

Shani juga sering membawa Zee ke rumah sakit tempat ia bekerja tak jarang juga orang-orang mengira kalau Shani sudah mempunyai anak dokter-dokter di rumah sakit tempat Shani bekerja yang menyukai Shani pada mundur semua, mungkin mereka mengira kalau Zee anaknya Shani, dari segi wajah Shani dan Zee semakin mirip di tambah sekarang rambut zee mulai memanjang

" Mommy tatana mau te Daddy"

" Iya sebentar ya sayang, sedikit lagi selesai kok ini"

" mommyyyyy mau na cekalang!!"

Ceklek

" Woy bocil, nih mau ga es krim??"

" Nda mau!"

" Dih ya udah, awas aja minta"

" Mommyyyyyyy heuuuuuu mauuuu"

" Tadi katanya Zee engga mau?"

" Tapi Zee mau mommy, aunty cindy na tuh ngeledek Zee telus!!!"

" Hey engga boleh teriak gitu sayang, kan Azizi bisa ngomong sama aunty cindy mau gitu es krim nya"

Azizi diam sembari memasang wajah cemberutnya
" Cin"

" Nih bocil, tadi aja ga mau"

" Bilang apa Zee??"

" Maacih aunty cindy" Azizi duduk di kursi yang memang Shani sediakan untuk Zee

" Shan lo di tungguin dari tadi" ucap Cindy

" Sama siapa?"

" Dokter Frans"

" Ngapain dia nungguin gue?"

" Ya mana gue tau, oh ya zizoy bapak lo belum sadar juga?"

" Delum! Aunty cindy jangan panggil Zee, zizoy!! Nama atu itu Azizi butan zizoy"

" Ah bagusan juga zizoy, Shan weekend ini jadi kan??"

" Jadi astaghfirullah Cindy Harahap, lo udah ngomong lebih dari 30 kali"

" Ya siapa tau lo lupa, kan lo orangnya pikun! Dah ah gue mau keluar dulu, dadah bocil!"

" Ya ampun Zee belepotan banget sih, sini bersihin dulu habis itu kita ke Daddy Zee okay??"

Dengan telaten Shani membersihkan sisa-sisa es krim yang belepotan hampir seluruh muka Zee 

Kini keduanya tengah berada di sebuah taksi menuju rumah sakit tempat Anrez di rawat
" Azizi mau jalan kaki atau gendong??"

" Mau gendong aja mommy, kaki Zee cakit"

Shani menggendong Zee berjalan menuju ruang rawat inap Anrez keduanya masuk dan yah masih sama seperti tiga bulan lalu Anrez masih betah menutup matanya
" Daddy" lirih zee

Shani menarik kursi itu dan duduk dengan Zee yang berada di pangkuan nya
" Mommy zee mau peluk Daddy"

Azizi mulai memeluk tubuh Anrez
" Daddy tapan bangun?? Azizi tangen Daddy, Daddy nda tangen cama zee? Daddy jangan tinggalin zee ya??" Bisik Zee di telinga Anrez

Shani hanya mengelus lembut rambut zee tanpa mau merusak suasana. Azizi ini memang anak Daddy banget, sebenarnya memang tak bisa jika harus jauh dari daddy nya dan kalau Anrez bekerja di luar kota maka Zee pun akan ikut karena tidak ada yang bisa menjaga Zee dengan baik kecuali Anrez

OS ( SHANREZ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang