cerpen

123 11 0
                                    













pendek bener ini.









•••••••
















( abaikan jam )

( abaikan jam )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Anrez menghela nafas lelahnya, lelah karena pekerjaan dan lelah karena Shani yang tiba-tiba saja marah kepadanya.

Tak ada pilihan lain selain ia harus ke rumah Shani, mumpung kerjaannya sudah selesai dan juga tidak ada meeting lagi jadi Anrez putuskan untuk ke rumah Shani.

Tak lupa ia juga membeli eskrim beserta coklat supaya Shani tak marah lagi kepadanya. jurus satu ini memang manjur untuk membuat Shani tak jadi marah kepadanya.

-
-
-
-

Anrez mengernyitkan keningnya saat menyadari kalau chat nya kepada Shani tak masuk sama sekali, apakah shani memblokir nomornya? pikirnya.

Anrez menoleh kesana kemari, ia mencari keberadaan adik Shani. dan yah ternyata dia ada di warung samping rumah Shani.
" Zee"

Yang merasa namanya di panggil pun menoleh ke sumber suara.
" kenapa?"

" Cici kamu ada?"

" ada di dalem, panggil aja"

" eh ntar dulu, cici kamu dari pagi marah-marah ga?"

Zee nampak berfikir, adik shani ini emang agak lemot sih.
" setau Zee engga deh, dia ga marah-marah"

" minta tolong panggilin dong Zee"

" ga ahk Zee lagi main"

" sebentar doang, cuma manggil doang kok. ya?" Anrez menoleh pada teman-teman Zee.
" Zee nya gue culik dulu bentar ya? gapapa kan?"

" iye gapape, bawa aje ga di balikin juga gapape" jawab ollan membuat Zee mendengus sebal.

Anrez dan Zee berjalan menuju rumah Zee, dengan sangat amat terpaksa Zee harus menuruti ucapan Anrez tadi.
" ci?"

" cici?"

Tok tok tok

" cici di bawah ada orang nyariin tuh" ucapnya.

" siapa?"

" ga tau tanya kok tanya saya" balas Zee lalu berlari meninggalkan Shani.

" mana Zee?"

" lagi cuci muka kayaknya" balas Zee.

" nih upah nih, makasih udah bantu panggilin Cici nya"

Wajah Zee menjadi sumringah melihat Anrez menyodorkan uang berwarna merah dua lembar.
" hehe gitu dong, makasih ya."

Anrez menggeleng pelan, giliran duit aja sumringah giliran tadi di suruh muka nya langsung kusut.
" ngapain kesini? urusin aja tuh kerjaan"

" masih marah? hmm?"

" menurut lo"

" oh mau pake 'lo gue' sekarang? oke, gue kesini mau ngasih ini buat lo" balas Anrez, Shani menatap sebal pada Anrez.

" ck, dasar ga peka!"

" sini duduk"
" maaf kalo aku udah bikin kamu kesel, maaf juga udah buat kamu marah. jujur aku ga tau kamu marah karena apa, kamu juga ga mau kasih tau." jelas Anrez.

" iya lah kamu mah orangnya ga pekaan, makanya gitu."

" iya aku ga pekaan, maaf ya? jangan marah lagi dong ya? oh iya aku beli coklat loh sama eskrim juga"

Mata Shani berbinar mendengar kata 'coklat' dan 'eskrim' yang keluar dari mulut Anrez.
" oh ya? mana?"

" ini, aku sengaja beli banyak biar buat stok kamu" Anrez tersenyum lega melihat Shani yang sepertinya sudah tak marah lagi, mungkin?

" aku tetep marah ya sama kamu" ucapnya sambil memakan coklat tersebut.

" kok masih marah sih? ya udah gini deh, kamu marah karena apa? hmm?"

" kamu tuh sebenarnya baca ga sih foto yang aku kirim?"

" baca"

" terus?"

" ya apa?"

" coba kamu baca baik-baik deh"

Anrez menuruti perintah Shani, ia membaca ulang foto yang Shani kirim tadi.

setelah beberapa menit Anrez baru menyadari, kalau sekarang hari ibu.
" ohhhh ini?? ya ampun sayang, kamu ini ada-ada aja sih?"

" ya kenapa emangnya? salah?"

" ngga salah kok, ya udah selamat hari ibu ya untuk calon ibu dari anak-anak aku"

Uhuk uhuk

" hahaha pelan-pelan dong, katanya mau di ucapin juga"














Gabut aja sih.

End

OS ( SHANREZ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang