° • The Last Day In Spring • °

996 103 12
                                    

Osaka, 6 April


*** 17.33 ***


Sudah beberapa jam Jisoo menangis sesenggukan, air matanya seolah tidak ada habisnya menangisi sebuah pusara di hadapannya. Semua orang yang menghadiri pemakaman satu persatu pergi, hingga kini tersisa dirinya.

Belum ada tanda-tanda ia akan pulang, karena tangannya masih menggenggam kuat pada nisan berukir nama 'Myoui Mina', sedangkan tangan kirinya mengelus tanah yang sudah menutup jasad kekasihnya itu untuk selama-lamanya.

Masih jelas terangat dalam ingatannya, kecelakaan tadi pagi yang langsung merenggut nyawa kekasihnya itu.

Tangisnya makin keras saat berjuta penyesalan perlahan membayanginya. Apalagi sebelum kecelakaan mereka sempat bertengkar hebat.

Sungguh, jika ia tahu Mina akan pergi secepat ini, tentu ia akan berlaku lebih baik pada Mina. Semua yang di inginkannya saat ini adalah memutar waktu dan mencegah kecelakaan itu terjadi.

Segenap hati dan suara terakhir Jisoo menjerit di tengah gugurnya kelopak terakhir sakura.

Dalam gemerlapnya malam Osaka, Jisoo berjalan lesu di lorong apartementnya, pikirannya kosong entah kemana.

Langkahnya terhenti saat bisa melihat pintu kamar Mina di ujung lorong, tepat di depan ia adalah pintu kamarnya.

Air matanya kembali menetes saat bisa dengan jelas mengingat awal perkenalannya dengan Mina, tetangga barunya, sebulan yang lalu.

Dan seiring berjalannya waktu, mereka sudah menjadi sepasang kekasih.

Yah, mencintai Mina memang semudah itu, namun melupakannya mungkin bisa lebih lama dari seumur hidupnya.

Dengan menahan tangis Jisoo menyembunyikan wajahnya, pada lengannya yang bersandar di pintu kamar Mina, kemudian kembali menangis keras.

"Permisi" panggil seorang gadis membuat Jisoo buru-buru kembali menegakan dirinya.

Namun matanya membulat sempurna saat melihat gadis yang tadi jelas-jelas dilihatnya sudah masuk dalam pusara, kini berdiri di depan matanya.

Iya, gadis itu adalah Mina.

"Maaf, tapi sepertinya ini kamar saya" ucap gadis itu lagi belum mengembalikan Jisoo dari kekagetannya, Mina semakin bingung.

"Hello? Apa yang anda lakukan di depan.." suara Mina terpotong saat orang asing itu mendadak memeluknya, Mina semakin di buat bingung saat orang itu menangis tersedu-sedu.

Buru-buru Mina mendorong Jisoo kasar.

"Apa yang anda lakukan?!" Marah Mina, dengan masih terisak Jisoo menjawab.

"Mina.. syukurlah, aku, aku senang melihat kamu. Ini bukan mimpi kan?" Ucap Jisoo setengah bergetar membuat Mina kaget setengah mati.

"B-bagaimana kamu bisa tau nama aku?!! Siapa kamu sebenarnya?!" Ucap Mina sedikit ketakutan, Jisoo mengiba dengan tangan mencengkram kedua bahu Mina erat.

"Ini aku sayang, Jisoo.. Jisoo pacar kamu, kamu lupa?" Jelas Jisoo membuat Mina semakin ketakutan, ia menepis kedua tangan Jisoo.

"Kamu gila! Pasti kamu lagi mabuk!!" Bentak Mina kemudian mendorong Jisoo dan buru-buru membuka kunci pintu kamarnya, tapi Jisoo masih bersikukuh.

"Serius, aku enggak gila, kita beneran pacaran! Tadi pagi kita baru aja melakukan Hanami (piknik di bawah pohon sakura untuk menikmati bunga sakura) buat kencan pertama kita, kamu inget kan??" Yakin Jisoo lagi membuat Mina yang sudah memegang gagang pintu tertawa sinis.

♡ ONESHOOT ♡ • [ JISOO ] •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang