*** 17.28 ****Jisoo POV*
"Jadi model MV?" Tanyaku pada Managerku.
"Terus siapa yang menjadi model perempuannya, Kak?"
"Jennie Ruby." Jawabnya pasti.
"APA?! Jennie.. Jennie model yang.."
"Iya! Jennie, model yang lagi naik daun karena posenya yang 'berani' itu."
Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku, manager sudah memotongnya. Rupanya ia sudah tahu apa yang ingin aku tanyakan.
"Waaahh.. asik banget dong kalo Jisoo bisa beradu akting sama dia."
Aku mendengus sebal saat mendengar jerit bahagia dari mulut Seulgi temanku yang memang sedang berkunjung ke apartementku.
Asik darimananya? Aku hanya takut menimbulkan kontroversi dari para fansku jika sampai aku dipasangkan dengan model itu.
"Tapi, Kak Wen, kenapa harus Jennie? Aku takut kalo fans aku enggak bisa menerimanya."
"Karena hanya karakter Jennie yang cocok dengan konsep MV tersebut. Lagunya itu bertemakan tentang cinta, akan ada adegan kiss dan juga scene yang akan kalian perankan di atas ranjang."
Aku kaget mendengar ucapan manajerku. Adegan diatas ranjang? Yang benar saja!
"APA?? Kak Wen, tunggu dulu! Aku enggak mau!"
"Aaiishh, kamu jalanin dulu aja, masalah fans enggak perlu kamu ambil pusing. Inikan hanya akting, pura-pura. Mereka pasti bakal ngerti."
"Tapi kissnya itu kan enggak pura-pura, Kaaakk!!" Aku menjerit frustasi karena managerku itu sama sekali tak mau mendengarkanku.
"Emangnya apa salahnya?" Tanyanya dengan raut tanpa dosa.
"Cuma berciuman kan? Cuma saling menempelkan bibir aja, kenapa repot? Kalau adegan ranjang pun tubuh kamu bakal di tutupin sama selimut. Kalian juga gak benar-benar naked. Terus apa masalah kamu?"
Aku mendelik tajam menatapnya.
"Cuma menempel kamu bilang? Baca ini!" Kulempar script yang sejak tadi ku pegang dan tentu saja aku sudah membacanya.Selesai ia membaca script itu, ia hanya menunjukan cengiran bodohnya padaku seolah ia tidak punya salah disini.
"Oohh.. aku enggak tau kalau kamu harus berciuman HOT disini, Jisoo." ujarnya seraya menekan kata hot.
"Daaann.. Astaga! Adegan ciuman kalian bahkan harus berlanjut sampai diranjang. Maaf, Jisoo. Aku udah terlanjur menyetujui kontrak itu. Yaudah kamu jalanin aja, huh? Anggap aja suatu keberuntungan buat kamu karena bisa berciuman sama Jennie." Kata managerku sambil berlalu meninggalkanku.
"KAK WEENN!! Aaaaarghh!!" Aku mengacak-acak rambutku gusar.
Bagaimana bisa ia menandatangani surat kontrak itu tanpa meminta persetujuan dariku?
"Udahlah, Chu. Kamu jalanin aja dulu. Aku rasa benar kata manager kamu. Anggap aja ini keberuntungan buat kamu." Ucap Seulgi terkekeh.
Sial! Sempat-sempatnya Seulgi cekikikan menertawakan nasibku.
"Coba aja tawaran itu ditunjukan buat aku, pasti bakal aku terima tanpa penolakan. Ah, gimana kalau kamu minta sama manager kamu supaya aku aja yang berperan di MV itu dengan Jennie Ruby?" Seulgi tersenyum seraya menaik turunkan alisnya.
"Kamu aja yang minta sana, enak aja nyuruh-nyuruh aku"
"Bilang aja kamu udah mulai tertarik sama job itu, makanya kamu enggak mau ngasih kerjaan itu sama aku. Aku benar kan, iya kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
♡ ONESHOOT ♡ • [ JISOO ] •
FanfictionBerisikan tentang cerita sekali tamat yang menjadikan Kim Jisoo sebagai tokoh utamanya. ♡