"SHIOOONNNN!" Teriak Charlin ketika mereka berempat yaitu Charlin, Ayuka, Zudith, dan Savira sedang berjalan-jalan melewati koridor kelas 11. Charlin melihat punggung Shion dari sini kemudian ia meneriakinya dengan suara lantang menimbulkan banyak mata tertuju padanya.
"Gue manggil Shion ya, ngapa yang nengok kalian semua!" Sentaknya pada orang-orang disekitarnya. Sedangkan ketiga perempuan itu sibuk menahan malu atas kelakuan Charlin.
"Dia yang berulah, gue yang malu," keluh Zudith.
"Emang mulut Charlin kek toa masjid banget ishh!" Komen Savira juga.
Dari kejauhan di depan sana, Shion yang merasa terpanggil itu membalikkan badan kemudian menatap Charlin kebingungan sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Iya lo kesini cepett!" Teriak Charlin lagi.
Shion berlari menghampiri kakak kelasnya itu. "Ada apa kak?" Tanyanya sambil terengah mengatur nafas.
"Itu jadinya si Nurul dihukum apa?"
"Buset gue kira masalah penting apaan sampe lo neriakin gue kenceng banget, ternyata cuman nanyain tentang masalah kemarin," ucap Shion kesal. Melihat ekspresi tidak sabar dari Charlin itu, Shion otomatis mau membagi ceritanya. "Jadi gini... Gue belum tau,"celetuknya apa adanya.
"Aih! Yang bener aja sih lo ketua jurnalis nggak update banget napa dah," ejek Charlin.
Shion menampakkan raut wajah kesalnya, "Sabar napa sih kak, ini juga gue lagi mau jalan ke ruang guru! Lo sih ngehambat perjalanan gue mencari informasi." Shion membalikkan ejekannya.
"Ish! Ya udah sana lanjutkan perjalananmu wahai anak muda, gue tunggu info terupdatenya!" Charlin membalikkan tubuh Shion lalu mendorongnya agar ia lanjut berjalan ke ruang guru. Dengan muka pasrah, akhirnya Shion pergi menjauhi empat cewek itu.
"Akrab banget lo sama Shion," komen Ayuka.
Charlin dengan sombongnya mengibaskan rambut pendeknya. "Iya lah! Dia kan bawahan gue dulu," ucapnya.
Jadi, dulu Charlin adalah ketua ekskul jurnalistik. Tapi karena sekarang sudah kelas 12, ia keluar dari ekskul dan ketuanya diganti oleh Shion yang semula menjabat sebagai wakil ketua jurnalistik.
Pantas jika Shion menjadi ketua karena koneksinya luas dan ia bisa mendapatkan berita apapun dengan mudah. Lagi pula anaknya yang supel, suka ngobrol, dan ramah menjadikan ia sangat populer dan banyak disenangi.
Zudith, Ayuka, Charlin, dan Savira melanjutkan kegiatan jalan-jalan pagi mereka di sekitar sekolah. Sepanjang mereka berjalan, tidak sedikit orang-orang yang mengejeknya begini; "Liat tuh, para singa lagi keliling sekolah," seperti itu.
Namun, mereka berempat tidak menghiraukannya. Tapi tidak sedikit juga yang membicarakan tentang kasus pencurian soal try out. Nurul menjadi topik perbincangan hangat dikalangan para siswa. Katanya, cewek itu juga di-bully di sosial medianya semalam.
"Kasian dia di-bully, tapi dia pantes nggak sih di-bully gitu? Lagian perihat try out doang pake nyuri soal segala, sih. Bertingkah banget. Mending-mending nyuri soal ujian sekalian dah," ucap Charlin ikut membahas kasus pencurian itu.
"Nggak ada yang mending ya tolong," komen Zudith.
"Tapi gue penasaran deh, Nurul ini kalau di kelas gimana? Dia anaknya pinter banget, kah? Modelan yang sampe nilai turun dikit aja stres gitu nggak?" Tanya Savira penasaran kepada Zudith dan Ayuka.
Zudith mengingat-ingat perangai Nurul. "Menurut gue, dia orangnya pendiem banget sih bahkan kek pemalu gitu nggak pernah mau nunjukin dirinya. Tapi kalau masalah nilai, menurut gue ya nggak bagus-bagus amat dan nggak jelek-jelek amat juga. Masih dibawah Ayuka lah," opininya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Gang | Enhypen Le Sserafim: Hybe [✓]
FanfictionBercerita tentang Hidden Gang, sebuah geng tersembunyi yang ada di SMA Dacelis. Minim informasi mengenai geng tersebut, bahkan sebagian besar siswa menganggap geng tersebut hanyalah lelucon semata. Menurut informasi yang telah bocor, geng tersebut t...