Beberapa hari setelah kepergian Zudith, Ayuka pun sudah mulai terbiasa dengan rasa kesepiannya yang ditinggal sang sahabat itu. Kini, kelas sudah diacak menurut ranking.
Ayuka ada di ranking pertengahan pararel, karena saat try out dirinya tidak bisa sepenuhnya fokus. Peringkatnya menurun drastis. Dan jelas saja, hal itu membuat dirinya dimarahi habis-habisan oleh Zaskia tempo hari. Mambuat Ayuka setiap hari harus menambah waktu belajarnya.
Sekarang, teman sebangkunya adalah Gista Gisella. Mereka belum pernah sekelas sebelumnya. Baru kali ini mereka berada di kelas yang sama, yaitu XIIA3. Ayuka juga sekelas dengan Shakiel lagi---dan, Sean. Ya, akhirnya dua sejoli itu di kelas yang sama.
Terkadang, melihat kedekatan Sean dan Shakiel membuat Ayuka iri. Ia ingin seperti mereka juga dengan Zudith. Huh.. tapi bagaimanapun juga, Ayuka harus mengikhlaskan sahabatnya itu pergi.
Ketua kelasnya saat ini bukan Ayuka ataupun Sean, melainkan Izuar. Izuar Bastala, cowok yang kerap dipanggil Iju itu termasuk golongan cowok rajin di kelas ini---makanya ia dipilih menjadi ketua kelas.
"Ka, kamu mau makan nggak? Aku laper nih, ke kantin bareng yuk?" Gista mengajak Ayuka---yang sedang menggulirkan layar ponselnya itu---ke kantin.
Ayuka menggeleng. "Kamu duluan aja, aku mau ke IPS 1 dulu, mau nyamperin temenku," tolak Ayuka dengan halus. Ia memang kalau berbicara dengan Gista menggunakan bahasa sopan aku-kamu. Karena cewek itu juga terbiasa aku-kamuan dengan yang lainnya, jadi Ayuka tidak enak jika Gista aku-kamu tapi Ayuka malah lo-gue.
"Okay, aku duluan, ya," pamit Gista kepada Ayuka. Ayuka hanya mengulas senyum, setelah itu Gista pergi ke kantin sendiri. Gista memang bukan tipe orang yang suka geng-gengan. Dia tim netral yang bisa berbaur dengan circle pertemanan manapun. Namun, gadis itu lebih suka sendirian. Kemana-mana sendiri lebih seru menurutnya.
Ayuka lantas bangkit dari duduknya. Ia pergi ke IPS 1 sesuai dengan apa yang ia katakan tadi kepada Gista. Ia ingin menghampiri dua temannya yaitu Savira dan Charlin. Ya! Sangat beruntung memang karena keinginan Savira yang ingin sekelas dengan Charlin itupun terkabul juga.
"Ka.. Gue masih belum ada semangat hidup nih, keinget Zudith mulu," keluh Charlin ketika Ayuka menghampiri bangkunya.
"Udah sih Lin, ikhlasin Zudith. Jangan bikin suasana siang-siang gini galau, jadi makin laper tau nggak? Udah yuk, makan aja, Ka," ajak Savira kepada Ayuka lantas mereka berdua meninggalkan Charlin yang tengah bergeming.
Namun, tak lama kemudian Charlin pun berlari menyusul mereka berdua. Ketika di koridor kelas sepuluh---ya, mereka ke kantin lewat situ---mereka berpapasan dengan Shion dan Juno. Mereka turut berdukacita atas kematian Zudith. Setelah itu, mereka mengobrol sebentar dengan Ayuka.
"Kak Yuka, nanti pulang sekolah ada yang mau kita berdua obrolin nih, free nggak?" Tanya Shion mengawali.
"Mau apa lo bocah? Jangan genit-genit ke Ayuka, Ayuka nggak suka berondong!" Ejek Charlin yang mengira kalau Shion mengajak temannya berbicara karena ingin mengutarakan perasaannya.
Shion lantas memutar bola matanya malas. "Lo diem dulu kak, lo tuh nggak diajak," celetuknya. Charlin hanya bisa menahan pukulan yang akan ia lambungkan pada Shion itu.
"Gimana, kak? Bisa, kan? Sama Kak Jaffin juga kok, kita berempat," ucap Juno kemudian meminta konfirmasi dari Ayuka.
"Wah, kalian berempat ngapain, nih?" Tanya Savira yang penasaran.
Lantas, Juno dengan segala kebisaan ngelesnya, mengarang bahwa ia meminta bantuan Ayuka serta Jaffin untuk membantu tugasnya. Dengan begitu, Savira dan Charlin hanya mengangguk percaya saja tanpa menaruh kecurigaan sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Gang | Enhypen Le Sserafim: Hybe [✓]
FanfictionBercerita tentang Hidden Gang, sebuah geng tersembunyi yang ada di SMA Dacelis. Minim informasi mengenai geng tersebut, bahkan sebagian besar siswa menganggap geng tersebut hanyalah lelucon semata. Menurut informasi yang telah bocor, geng tersebut t...