❏ Malvin; Finally He Realized

75 12 4
                                    

"Kak, masih lama nggak?" Tanya Alca kepada Ayuka yang sedang sibuk belajar di meja belajar kamarnya malam ini.

Ayuka yang mendengar pertanyaan Alca itu lantas menoleh. Ia mendapati Alca sedang duduk di tepi kasurnya. Ayuka lantas memperhatikan timer yang ada di handphone nya. "Udah hampir selesai sih, kenapa?" Tanyanya.

"Aku laper, mau makan di luar," ucap Alca. "Bunda nggak masak, mana bunda juga masih sibuk ngurusin butik lagi," keluhnya.

"Kak Haikal masih kerja?" Alca hanya mengangguk menjawabnya. "Good! ayo kita pergi naik bubu!!" Ucapnya antusias. Selama ini, ia tak diperbolehkan naik motor sendiri. Makanya ia senang sekali saat waktu untuk mengendarai motornya itupun tiba. Karena ya.. Haikal tidak di rumah.

"Kuyy!" Ucap Alca yang antusias pula.

Mereka berdua menuruni tangga bersama. Selama berjalan, senyum Ayuka mengembang penuh kebahagiaan. Ayuka lantas berjalan menuju garasi untuk menemui motor scoopy biru kesayangannya itu. "Bubuu! Long time no see, kangen banget!" ucapnya sambil mengusap-usap stang motor itu.

"Stress," ejek Alca yang melihatnya.

Lantas mereka pun akhirnya pergi mencari makan menggunakan motor itu. Alca ingin makan ayam, maka Ayuka pun memarkirkan motornya di basemen gedung McDonald.

Setelah itu mereka pergi memesan lalu mencari kursi saat telah mendapatkan pesanannya. Mereka duduk di balkon lantai dua, agar dapat menikmati pemandangan malam di luar sambil makan. "Kak, aku punya tebak-tebakan! Buah, buah apa yang awalnya huruf U??" Tanya random Alca ditengah kegiatan makan mereka.

Pertanyaannya itu membuat Ayuka berpikir keras. "Apa, sih? Mana ada buah yang awalannya huruf U?" Tanyanya heran.

"Ish, ada tauu.. ayo pikirin lagiii!" Desak Alca.

"Hmmm.. uuaapel? Tau ah, nyerahh," ucap Ayuka malas menanggapi tebak-tebakan yang Alca lontarkan.

Alca tertawa terbahak-bahak di sana melihat Ayuka yang kesusahan mikir. "Uo Uo No Mi!!!" Jawab Alca sendiri.

"Nyesel nanggepin wibu." Ayuka berdecak kesal.

Sedangkan Alca yang ada di hadapannya itu malah tambah tertawa terbahak-bahak. Begitulah hobi Alca, membuat tebak-tebakan yang tak terduga. Yah, setidaknya niat Alca hanya untuk menghibur Ayuka yang akhir-akhir ini tampak kesepian dan juga terlihat tertekan dengan soal-soal untuk menghadapi ujian.

"Hadeh, emosian banget sih kak, by the way kakak udah selesai makan belum sihh? lama amat," ucap Alca yang melihat Ayuka di hadapannya ini masih menghabiskan makanannya. "Nggak suka kulit? Ck, ck, sini buat akuu," Alca langsung menyambar kulit ayam milik Ayuka yang disisihkan.

Beberapa saat kemudian, akhirnya Ayuka pun selesai makan juga. Lantas kedua gadis itu menaiki bubu lagi. "Abis ini kakak mau lanjut belajar lagi? Apa mau tidur? Ish, tapi baru juga jam 9 masa tidur. Nonton yuk kak??" Ajak Alca ketika Ayuka fokus melajukan motornya.

"Nggak, nanti ketahuan Kak Haikal kalau pulangnya kemaleman. Kita ke butik bunda aja, gimana? Lagian kenapa kamu nggak ke butik? Tumben banget," tutur Ayuka menjawab.

"Nggak nggak, jangan ke butik! Bunda lagi hobi banget marah akhir-akhir ini. Aku aja nggak mau bantuin bunda karena kena marah terus. Bunda kek gitu semenjak tau kalau Kak Zea kriminal, mungkin depresi bunda lagi kumat? Entahlah intinya jangan kesana," jelas Alca.

"Ya udah, pulang ajalah," ucap Ayuka. Ia melajukan motornya ke arah jalan pulang rumahnya. Tiba-tiba ia merasa jika motor di belakangnya itu seperti mengikutinya ketika mereka sudah lama melaju di jalanan ini. "Dek, kamu ngerasa diikutin motor itu nggak sih?" Tanya Ayuka.

Hidden Gang | Enhypen Le Sserafim: Hybe [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang