Teman-teman Nathan yaitu Devano, Haikal, Joshua, dan Malvin sangat tercengang mendengar berita kematian Nathan dari Ayuka. Mereka masih tidak menyangka dengan ini semua. Mereka, kecuali Malvin, pun juga menghadiri prosesi pemakaman Nathan Rafasya, sahabat mereka.
"Nath, kenapa lo secepet ini perginya, bahkan di saat-saat terakhir lo, kita nggak lagi bareng lo," ucap Joshua dengan penuh air mata melihat gundukan tanah berisikan jasad Nathan. Haikal mengelus pundak Joshua untuk menenangkan.
"Udah, cabut yuk? Biarin Nathan istirahat dengan tenang," tutur Devano. Mereka pun akhirnya meninggalkan pemakaman Nathan dengan perasaan berduka.
Setelah dari pemakaman, mereka kembali lagi ke rumah sakit. Ayuka juga ikut ke rumah sakit karena ia ingin menjenguk Juno dan Jaffin yang dirawat juga karena kemarin melawan anggota hidden gang.
"Dek, anggota hidden gang udah ketangkep semua?" Tanya Haikal ketika menyetir. Kedua temannya yang di belakang juga ikut menyiapkan telinga untuk menyimak penjelasan Ayuka. Mereka tadi tidak sempat mengobrolkan hal itu.
"Menurut penyelidikan polisi, hidden gang ada 39 orang, kak, tapi itu termasuk Kak Nathan. 37 orang udah ketangkep, sekarang tinggal 1 orang lagi dan itu adalah ketuanya. Perlu diketahui sih, ternyata ketuanya itu Pak Aryo Wiradinata, guru smada," jelas Ayuka.
Haikal, Devano, dan Joshua langsung tersentak kaget mendengarnya. "Hah? Seriusan Pak Aryo??" Tanya Devano memastikan.
Ayuka mengangguk. "Bu Sasmi juga ikut kegabung mereka, aku juga nggak nyangka ada dua guru smada yang ternyata ikut hidden gang."
"Bu Sasmi?? Wah," ujar Devano kaget.
"Tapi, sekarang Pak Aryo dimana?" Tanya Joshua.
"Polisi lagi nyari, sih. Kak Nathan berpesan sama aku biar bantuin nangkap Pak Aryo juga. Tapi, aku nggak tau dia dimana. Mungkin setelah ini di smada bakalan geger besar dan para guru bakalan bantu nyari keberadaan Pak Aryo," jelas Ayuka panjang.
Ketiga pemuda itu mengangguk paham. "Semoga lekas ketangkep sih, meresahkan banget," celetuk Haikal.
"Dan perlu kalian ketahui juga kata Kak Nathan, yang ngebunuh Kak Bobby itu Pak Aryo tau. Aku juga kaget denger berita itu."
"Anjing! Sinting tuh orang!" Umpat Devano.
"Pantes aja dia bisa dengan mudah nutup kasus kematian Bobby anjir," umpat Joshua juga.
Tak lama kemudian akhirnya mereka sampai juga di rumah sakit. Devano, Joshua, dan juga Haikal langsung menuju ruangan Malvin sedangkan Ayuka langsung menuju ruangan Jaffin. "Tante Kirana.. Om James..," sapa Ayuka ketika memasuki ruangan itu sudah ada kedua orang tua Jaffin yang menunggunya.
"Ayuka sayang, kamu gapapa, kan, nak?" Tanya Kirana khawatir sambil memeluk Ayuka. Ayuka menggeleng. "Ya ampun, tante khawatir kalau kamu juga kenapa-kenapa."
"Tenang ya, Jaffin cuman lagi tidur, besok dia udah boleh pulang kok. Nggak ada yang parah dari luka Jaffin. Tangannya kegores pisau, luka di kakinya juga udah diobatin, sama badannya mungkin sakit-sakit gara-gara pukulan mereka," jelas Om James yang peka kalau Ayuka mengkhawatirkan kondisi Jaffin.
"Syukurlah kalau gitu om.."
James menepuk-nepuk pelan bahu Ayuka. "Iya, nak. Mending kamu sekarang pulang aja ya.. istirahat. Kamu pasti juga kecapekan," tutur James lagi.
Ayuka mengangguk. "Sebelum pulang, aku mau jengukin temen aku yang tadi bareng kita juga om, Ayuka pamit dulu ya." Setelah menyalimi Kirana dan James, Ayuka pun pergi ke ruangan tempat Juno dirawat. Netranya mendapati Shion sedang menunggu Juno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Gang | Enhypen Le Sserafim: Hybe [✓]
FanfictionBercerita tentang Hidden Gang, sebuah geng tersembunyi yang ada di SMA Dacelis. Minim informasi mengenai geng tersebut, bahkan sebagian besar siswa menganggap geng tersebut hanyalah lelucon semata. Menurut informasi yang telah bocor, geng tersebut t...