❏ Diabolic - Psychopath

70 13 1
                                    

Haikal terbangun ketika jam sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi hari. Cowok itu lantas mandi dan menyelesaikan urusannya karena pagi ini ada mata kuliah komunikasi visual yang harus ia pelajari. Karena pagi ini juga sudah sepi---Alca sudah berangkat sekolah dan Zaskia sudah pergi ke butik---ia tidak sarapan di rumah.

Haikal menuju garasinya, ingin mengeluarkan motor sport berwarna hitamnya---yang ia beri nama slamet. Yah, begitulah Haikal dan Ayuka. Saking cintanya dengan kendaraan mereka, mereka sampai memberikan sebuah nama.

Tujuannya memberi nama 'slamet' adalah agar ia selalu selamat ketika mengendarainya. SSHS alias Suka Suka Haikal Saja.

"Ciee slamet lagi berduaan sama bubu," ledek Haikal kepada benda mati itu. "Bubu cantik ya, met?" Monolognya. Lantas Haikal melangkahkan kakinya melihat penampilan bubu yang berwarna biru mengkilap itu. "Kok ada yang aneh?"

Cowok itu lantas mengeceki scoopy biru milik Ayuka tersebut. Ternyata, ban motor depannya kempes.

"Wah, kenapa nih tau ban motor kempes kok nggak dibawa ke bengkel, ck," keluh Haikal. Lantas ia menelepon salah satu temannya yang bekerja sebagai montir untuk membawa bubu ke bengkel.

Setelah temannya itu datang dan membawa bubu, Haikal melajukan motornya juga untuk pergi menuju kampus bersama si slamet.

"Kal, nggak nyamper pacar lo dulu ke kantin FK? Biasanya aja pagi-pagi gini udah ngapel ke sana lo, Kal," sapa Joshua yang ada di kelas yang sama dengannya.

Haikal menggeleng. "Lagi nggak mood. Kantin sini aja ayok, laper gue," ajak Haikal kemudian. Joshua menurut saja lantas ia berjalan bersama cowok itu untuk menuju ke kantin fakultasnya.

Sebelum kelas di mulai, mereka pun memutuskan untuk sarapan dahulu di kantin. Mereka berdua memesan nasi goreng spesial telur ceplok yang sangat enak dan murah meriah, andalan para mahasiswa ngirit.

Selesai memakan makanannya, mereka lantas kembali lagi ke kelas karena mata kuliah komunikasi visual akan segera dimulai.

Akhirnya Haikal dan kelompoknya selesai melakukan presentasi dari tugas minggu lalu itu, juga selesai memperhatikan penjelasan dosen yang ada di kelas. Lantas para mahasiswa di kelas ini berhamburan keluar dari ruangan. Tak terkecuali Joshua dan Haikal.

Mereka berjalan ke mesin penjualan minuman otomatis. Setelah memasukkan koin, dua minuman bersoda itu keluar dari bawah. Mereka mengambil itu lantas meminumnya sambil berjalan ke arah lift. Selama di lift, Haikal mengecek ponselnya. Ia mengecek room chat-nya dengan Ayuka.

Namun, kenapa tak ada balasan? Padahal ini sudah siang hari, harusnya Ayuka sudah mengecek ponselnya. Apakah ia masih marah kepadanya? Haikal semakin merasa bersalah.

"Kenapa, bro? Marahan sama pacar lo, ya?" Tanya Joshua yang melihat keresahan raut wajah Haikal.

Haikal hanya menggeleng.

Mereka lantas keluar dari lift tersebut setelah lift sudah berhenti di basemen yang berisikan parkiran. Mereka mencari motornya lantas pergi dari gedung kampus itu. Namun, sebelum benar-benar keluar dari kawasan tersebut, Zea memberhentikan motor Haikal.

"Kenapa?" Tanya Haikal judes.

Melihat hal itu, lantas Joshua melaju pergi duluan. Membiarkan sepasang kekasih itu menyelesaikan urusannya.

"Kenapa nggak jemput aku?" Tanya Zea.

Haikal menghela nafasnya panjang. "Kan aku udah bilang, kamu naik ojol aja atau grab car kek," jelas Haikal mengulang ucapannya di chat tadi pagi dengan Zea.

"Kakak marah ya sama aku? Kan aku udah jelasin yang sejujurnya sama kakak, kenapa mesti marah, coba?" Tanya Zea sambil menampilkan muka melasnya. "Oke, kalau Kak Haikal masih marah sama aku, aku nggak bakalan capek bilang minta maaf. Aku juga bakalan ngelakuin apapun biar kamu maafin aku."

Hidden Gang | Enhypen Le Sserafim: Hybe [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang