Chapter 4

2K 189 8
                                    


Mook menyadari bahwa Beam masih belum kembali setelah dia pergi ke toilet, jadi dia meminta temannya untuk menggantikannya sebentar, karena dia harus memeriksa keadaan Beam.

"Hei, mana pesananku?" tanya pria yang sebelumnya duduk di samping Beam. Dia dari tadi menunggu pesanannya tapi belum mendapatkan apa-apa.

Mook merasa aneh, karena dia dengan jelas sudah membuatkan pesanannya.

"Tunggu sebentar." Mook meracik minuman lagi dan melayani pelanggan. Dia tersenyum dan meminta maaf atas keterlambatannya.

"Beam, sepertinya dia salah minum." Mook bergumam dan meninggalkan bar. Dia bergerak menuju toilet, tapi Beam tidak ada di toilet dan itu membuatnya menjadi lebih khawatir. Beam tidak pernah mabuk sebelumnya, dan seseorang mungkin melakukan sesuatu yang buruk pada Beam.

"Forth...dan...Beam?!" Mook melihat keduanya dan dengan segera berlari ke luar bar.

Forth terlihat bingung dengan Beam yang tertidur di pelukannya, sementara Mook terengah-engah ketika dia sampai di sana.

"Hei, aku teman Beam. Mook" Mook memperkenalkan dirinya dan Forth tersenyum kecil.

"Forth." kata Forth dan memberikan Beam ke Mook.

Mook menggumamkan sesuatu tapi Forth tidak bisa mendengarnya tapi Forth memperhatikan Mook yang terlihat gelisah.

"Umh, aku bisa mengawasinya sampai kau menyelesaikan pekerjaanmu. Aku tidak bisa mengantarnya pulang karena tidak tahu di mana dia tinggal." kata Forth. Dia menyadari bahwa Mook mengenakan pakaian bartender, jadi dia menebak Mook bekerja di bar.

"Kalau begitu, bisakah kau membawanya ke hotel itu. Kau bisa mengirimiku nomor kamarnya. Aku akan membayar tagihannya." Mook mengeluarkan teleponnya.

Forth memberikan ponselnya kepada Mook agar dia bisa menuliskan nomornya. Mook juga mengeluarkan beberapa lembar uang kepada Forth tetapi Forth mendorong uang itu kembali.

"Tidak apa-apa. Aku bisa menanganinya." Forth mengambil kembali Beam dari Mook dan meletakkan Beam di punggungnya.

"Maaf merepotkanmu." kata Mook.

"Tidak apa-apa. Aku akan mengirimimu pesan nanti." Forth berjalan pergi setelah Mook menganggukkan kepalanya.

Dia menyeberangi jalan dan menuju ke hotel. Tidak aneh terdapat hotel di sekitar bar atau klub jadi apa yang dilakukan Forth, membopong pria dalam keadaan mabuk ke hotel sudah pemandangan yang biasa. Forth check-in dan mengambil kunci kamar mereka.

"Enak... lembut..." Beam bergumam dan bertingkah seperti sedang makan sesuatu. Forth terkekeh dan melanjutkan ke kamar mereka.

Dia meletakkan Beam di tempat tidur. Beam berguling dan mengambil bantal, sebelum memeluknya. Forth melepas sepatu dan kaus kaki Beam, lalu tarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Selamat malam Beam." ujar Forth, sebelum meninggalkan ruangan.

Forth kembali ke bar untuk memberikan kunci dan memberi tahu Mook tentang kamar yang ditempati Beam. Mook berterima kasih kepada Forth berulang kali karena telah membantu temannya yang sedang patah hati.

..

..

Di pagi hari, Beam merasakan sakit kepala yang belum pernah dialaminya sebelumnya. Itu sangat menyakitkan, seolah kepalanya akan meledak. Dia membencinya dan hampir menangis, dia bahkan mengalami mimpi buruk.

"Pha, kepala ku sakit." rengek Beam pelan. Dia berharap ayahnya bisa mendengarnya.

"Tidak ada Pha disini, hanya aku!" Mook membawakan segelas air pada Beam. Mook tersenyum melihat Beam yang lemah. Beam benci merasa sakit. Dia adalah pria dewasa dengan kelakuan seperti anak kecil.

THE KISS - FORTH BEAM STORY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang