Chapter 47 - END

1.6K 88 0
                                    


Beam dan Forth secara resmi bertunangan ketika ayah Forth secara resmi memperkenalkan mereka dan keduanya memakai cincin di jari masing-masing.

Semua orang tidak bisa berhenti tersenyum karena mereka sangat bahagia saat ini. Pestanya terlalu berlebihan untuk pertunangan tapi semuanya berjalan dengan baik dan semua orang benar-benar puas. Terima kasih kepada teman-teman mereka.

Beam dan Forth berdansa di tengah kerumunan dengan musik romantis, sampai pasangan lain bergabung dengan mereka di tengah.

"Aku sangat bahagia hari ini." gumam Forth dan mencium kening Beam.

Beam tersenyum dan menganggukkan kepalanya, dia juga sangat senang. Sekarang Forth adalah miliknya setengahnya dan dia juga setengahnya milik Forth, secara hukum. Dia benar-benar menjadi milik Forth sejak hari pertama dia mengakui bahwa dia mencintai anak laki-laki itu.

"Banyak hal terjadi pada kita."

"Ya, tapi semua itu adalah bagian dari perjalanan. Yang terpenting adalah saat ini bukan masa lalu." kata Beam dan tersenyum lembut. Forth balas tersenyum dan mengecup bibir Beam.

"Hei, aku sangat mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu. Sangat!" balas Beam.

Forth meletakkan tangannya di pinggang Beam dan menarik pria itu lebih dekat dengannya. Beam terkekeh saat tubuh mereka menempel satu sama lain.

Forth sangat tampan hari ini dengan setelan abu-abu, rapi. Forth adalah pria paling menarik di matanya, tentu saja setelah ayahnya.

"May I?" Tuan Baramee menepuk bahu Forth dan meminta izin untuk berdansa dengan Beam.

Forth tersenyum dan memberikan tangan Beam kepada ayahnya. Beam tertawa kecil dan pergi menemui ayahnya.

"Apa kau bahagia hari ini, nak?" tanya Tuan Baramee. Dia tahu Beam sangat senang karena dia bisa melihat dengan jelas di wajah Beam.

"Sangat, ayah..." Beam sangat bersyukur memiliki ayahnya, ayahnya mendukung semua yang dia inginkan dalam hidupnya.

"Aku ikut bahagia untukmu juga. Kau tidak memiliki keluarga yang sempurna sebelumnya tapi kau mendapatkan lebih banyak sekarang. Aku minta maaf." Tuan Baramee benar-benar menyesal Beam kehilangan ibunya sejak kecil dan dia tidak bisa mendapatkan cinta dari seorang ibu lagi. Tuan Baramee tidak bisa mencintai wanita lain kecuali istrinya.

Beam sudah menangis, dia tidak pernah menyalahkan ayahnya karena dia sudah mendapatkan cukup cinta. Ayahnya mengajarinya bahwa cinta sejati dan selamanya, memang ada di dunia ini.

"Aku mendapatkan lebih dari yang ku inginkan ayah. Kau sempurna untukku. Jangan merasa menyesal karena aku sangat bersyukur memilikimu." Beam memeluk ayahnya, air matanya mengalir di pipi. Dia tidak pernah menyesal tinggal sendirian dengan ayahnya sebelumnya.

"Terima kasih telah berada di sisiku sepanjang waktu. Terima kasih telah menerima kekasihku. Terima kasih atas segalanya." ucap Beam tulus dengan ucapannya.

Ayahnya menyeka air matanya dan melihat Beam, putranya sudah cukup dewasa sekarang dan dia tidak bisa meminta lebih. Selama putranya bahagia dan berada di tangan yang baik maka dia bahagia.

"Entahlah, tapi aku sangat senang kau memilih seorang pria sebagai pasanganmu." Beam mengernyitkan dahinya, kenapa ayahnya mengatakan itu?

"Kenapa?" tanya beam penasaran.

"Karena kau adalah bayiku. Kau adalah putra dan putriku juga. Menyerahkanmu pada seorang pria membuat hatiku tenang."

"Ayah! Aku laki-laki jantan. Aku tidak seperti anak perempuan dan aku bisa melindungi diriku sendiri!" Beam cemberut dan merengek.

THE KISS - FORTH BEAM STORY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang