Chapter 2

2.5K 211 7
                                    


Napas Beam terengah-engah dan dia duduk di bangku. Dia kelelahan setelah dua set pertandingan bola basket. Dia meminum airnya sebelum teman-temannya bergabung dengannya di bangku cadangan.

"Cepat seperti biasa" puji Tom, dan Beam menyeringai puas.

"Hanya itu yang ku punya. Aku tidak setinggi jerapah seperti kalian." semuanya tertawa bersama. Ya, Beam adalah yang terkecil dan terpendek di antara sembilan dari mereka.

Tom, Tew, Mike, Shane, Parn, Bank, Mook, Rain dan Beam. Mereka adalah teman dari klub basket. Hanya Rain, Tom, Mike, Bank dan Tew yang satu universitas dengan Beam, yang lain beda universitas.

"Aku melihat bulan kampusku dan bulan fakultas teknik itu hari ini. Aku sebenarnya tidak mengerti mengapa mereka sangat menyukai bulan fakultas sains itu." kata Tew. Dia terlihat serius karena wajahnya menunjukkan itu semua. Dia benar-benar mengerutkan kening dengan keras.

"Tew, panggil saja nama mereka. Wayo, Pha dan Forth." desah Bank, dia benci hal-hal mengenai bulan karena dia adalah bulan juga, dan dia membenci semua yang dipaksakan kampus untuk dia lakukan. Dia adalah bulan fakultas Ekonomi.

Yang lain tertawa ketika melihat Bank merasa ngeri. Dia tidak menyukai kompetisi bulan dan bintang. Itulah sebabnya dia kalah.

"Aku setuju denganmu Tew, N' Wayo itu manis dan lucu. Kalau Pha menyukainya, aku masih bisa mengerti karena Pha sederhana. Tapi Forth? Aku tidak bisa mengerti!!" kata Mike. Dia adalah seorang mahasiswa teknik juga. Dia tidak terlalu menyukai Pha karena baginya, Pha terlalu penuh dengan dirinya sendiri. Beam selalu tertawa setiap kali Mike berbicara buruk tentang Pha.

"Kenapa? Forth juga manusia." tanya Mook, dia kenal semua orang yang sedang mereka bicarakan, meskipun dia tidak satu universitas karena Forth pernah belajar di SMA-nya beberapa bulan sebelum dia pindah sekolah. Mereka sangat suka bergosip, itulah sebabnya setiap orang mengenal orang lainnya.

"Ya, bagiku, jangan tersinggung Beam, kau lebih menarik. Sial! kau adalah pria tercantik yang pernah ku temui. Tidak! Satu-satunya pria cantik yang ku tahu!!" kata Bank dan ketujuh temannya yang lain setuju dengannya.

Beam memukul kepala mereka. Dia sangat membencinya! Dia benci ketika teman-temannya memanggilnya cantik karena dia yakin dia tampan.

"Aww Beam, itu benar!!" ucap Shane sambil mengusap kepalanya yang sakit, karena Beam memukulnya dengan keras.

"Ya Beam. Kau harusnya masuk miss universe dan memenangkan gelarnya." kata Parn dan yang lainnya setuju.

Beam mengambil bola dan melemparkannya ke mereka. Tidak! Dia adalah pria yang jantan!!! Setidaknya, itu yang dia pikirkan.

Teman-temannya bangun dan berlarian karena tidak mau terkena bola yang dilempar, sambil tertawa. Mereka sangat senang menggoda Beam.

Setelah lelah bermain-main, mereka pergi di taman untuk makan es krim. Beam sangat menyukai es krim dan dia memaksa teman-temannya untuk makan bersamanya. Itu sudah menjadi rutinitas mereka setiap kali bermain basket.

"Beam, aku mau sedikit rasa coklat." rengek Tom, dia membeli rasa vanilla dan sekarang dia ingin coklat. Beam menaruh sesendok penuh di cangkir Tom. Dia sedih, karena dia suka es krim coklat tapi dia tidak pelit untuk tidak berbagi.

Tujuh lainnya menertawakan kekonyolan mereka.

Mereka semua seumur, hanya saja ulang tahun Beam dan Tom di bulan Desember. Itu membuat mereka termuda berdasarkan bulan.

"Kau mau milikku, Beam?" Bank menawarkan es krim coklatnya karena dia tidak punya rasa favorit, jadi dia bisa makan rasa apapun dan kebetulan hari ini, dia membeli rasa coklat.

Beam tersenyum gembira dan mengambil cangkirnya. Dia memakannya dan berbagi dengan Tom. Mereka makan dan berbicara lagi sebelum mereka semua pulang.

Beam buru-buru mandi saat dia di rumah karena dia tidak suka tubuh berkeringat. Dia mandi selama 30 menit dan merapikan kamarnya sebentar. Dia adalah orang aneh yang rapi. Dia menumpuk pakaian yang akan dicuci. Dia menyalakan mesin cuci dan menonton TV untuk menunggu proses mencuci selesai.

Dia melakukan semua tugasnya dan selesai pada jam 9 malam. Dia sudah menggunakan semua energinya, jadi dia lapar. Dia berganti pakaian, mengambil ponsel dan dompetnya. Dia perlu memberi makan perutnya.

Dia berjalan ke area food court, tapi tidak bisa memutuskan apa yang harus dimakan karena perutnya sudah keroncongan. Jadi, dia menepuk perutnya dan memasuki warung tom yam. Dia menulis pesanannya dan menunggu.

Dia bermain plant vs zombie sambil menunggu pesanannya sampai dia tidak menyadari seseorang duduk di depannya.

"Hei..." sapa orang asing itu setelah duduk selama 20 menit, tanpa Beam menyadarinya.

Beam meletakkan ponselnya dan mengangkat wajahnya dengan ekspresi datarnya yang terkenal.

"Kau tidak harus menunjukkan wajah seperti itu. Apa kau sangat membenciku?"

"Tidak. Aku tidak membencimu atau tidak menyukaimu. Aku hanya tidak mengenalmu, Forth." Beam menjawab dengan datar.

Forth tertawa. Pria di depannya terlihat sangat menarik baginya. Beam menaikkan alisnya, tidak mengerti apa yang lucu saat ini dan dia sama sekali tidak ingin tertawa.

"Tapi kau tahu namaku!" kata Forth, masih tersenyum bahagia.

"Aku tahu banyak orang dan nama mereka. Itu saja" kata Beam lagi dan Forth terkekeh.

"kalau begitu, ayo kita lebih mengenal satu sama lain. APa kita bisa menjadi teman?" kata Forth, tapi Beam menggelengkan kepalanya.

"Tidak. Aku punya cukup teman dan aku tidak membutuhkan lebih banyak. Kau adalah mantan teman Pha dan aku tidak terlibat dengan mantan." Apa yang dikatakan Beam kasar, tapi Forth tidak tersinggung. Sebaliknya, dia geli dengan sikap Beam.

Dia memang adalah teman Pha sebelum Wayo datang. Bukan karena kesalahan Wayo sebenarnya, hanya saja Pha tidak menyukai kenyataan jika Forth menyukai Wayo juga, karena Pha mengenal Forth dan dia merasa insecure. Bagaimanapun, Forth adalah pria yang sempurna untuk dicintai.

"Baiklah, aku akan membiarkanmu makan dengan damai. Yogurt di sini adalah yang terbaik. Cobalah." Forth mengetuk meja dua kali dan meninggalkan Beam sendirian. Beam merengut dan melihat Forth pergi.

Tidak lama kemudian, pesanannya tiba dan dia berterima kasih kepada bibi penjualnya karena dia sangat lapar dan tidak sabar untuk makan.

"erm bibi, tolong satu yogurt." pesan Beam lagi.

"Pilihan bagus, nak!" Jawab bibinya dengan ceria dan membuat Beam tertawa kecil. Dia makan dalam diam dan menikmati setiap suapan tom yumnya. Itu sangat enak!

Tidak lama kemudian, yogurtnya diantar dan dia tidak sabar untuk mencobanya. Forth merekomendasikannya, jadi dia ingin tahu apa bedanya dengan minuman yogurt lainnya.

Dia mencoba seteguk dan terpana. Wow! Enak sekali. Tom yum itu segar dan pedas, sementara yogurtnya dingin dan lembut. Ini sempurna! Beam sangat bahagia karenanya.

Lihat, Beam itu sederhana.

THE KISS - FORTH BEAM STORY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang