Chapter 42

1.1K 99 0
                                    


Beam memasuki ruangan gelap, dia berjanji pada Forth untuk datang lebih awal tapi dia harus tetap tinggal untuk tugas kelas. Dia dengan hati-hati meletakkan makanan di atas meja dan mencari Forth.

Forth sedang berbaring di tempat tidur, dengan pakaian baru yang berarti dia sudah mandi. Beam berjinjit dengan ujung jari kakinya dan memanjat di tempat tidur.

"Forth..." panggil Beam pelan sambil menggoyang-goyangkan tubuh Forth.

Forth bergerak dalam tidurnya dan membuka matanya, dia tersenyum saat melihat wajah Beam.

"Hai..." sapa Forth senang. Beam tertawa dan menyapa Forth kembali.

"Bangun, ayo makan. Aku akan menyalakan lampunya." Beam berlari ke saklar dan menyalakan lampu.

Forth menyipitkan matanya untuk menyesuaikan diri dengan cahaya. Dia menatap Beam yang kelelahan. Dia tahu Beam tidak ingin memberitahunya tapi dia bisa melihat pacarnya kelelahan setelah hari yang melelahkan.

"Ayo makan." Beam menyajikan semua yang ada di piring untuk mereka, dia bahkan membuat coklat panas untuk Forth.

Forth sangat bersyukur memiliki Beam. Dia pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan mengisi bak mandi dengan air hangat. Beam akan membutuhkannya nanti.

Mereka menikmati makan malam dan mereka bersantai di depan tv untuk mengistirahatkan perut mereka sejenak. Beam terus tertidur dan bersandar pada tubuh Forth sepanjang waktu.

"Kau harus istirahat, Baby." gumam Forth dan mengacak-acak rambut lembut Beam.

Setelah 30 menit tidur, Forth bangun dengan hati-hati dan membawa Beam ke tempat tidurnya. Dia masuk ke kamar mandi untuk mengganti air karena air hangatnya sudah dingin.

Setelah diisi ulang dengan air hangat lagi, dia membangunkan Beam. Forth merasa bersalah tapi Beam akan lebih nyaman untuk tidur setelah mandi.

"Baby, ayo mandi." bisik Forth lembut. Beam membuka matanya lalu menutupnya kembali. Dia berguling dan memeluk bantal Forth.

"Ayo..." Forth mencoba lagi.

"Tidak mau. Tidurlah...." gumam Beam dalam tidurnya.

Forth terkekeh dan menarik Beam untuk membuka kancing bajunya. Beam tersenyum malas dan membiarkan Forth melepas baju dan celananya. Sekarang, dia hanya boxernya yang tersisa.

'Ya Tuhan! Tenangkan hatiku tuhan....' Forth berdoa saat dia bisa melihat seluruh tubuh Beam. Dia harus melawan dirinya sendiri sekarang.

"Ini dia!" Forth membawa Beam ke kamar mandi dan masukkan Beam perlahan ke dalam bak mandi. Beam merengek sedikit dan membuka matanya, dia memelototi Forth karena mengganggu tidurnya.

"Bergabunglah denganku!" ujar Beam. Forth menatap Beam, apakah Beam benar-benar bersungguh-sungguh.

"Sungguh?" tanya Forth untuk memastikan.

"Ya. Lepaskan bajumu dan bergabunglah denganku."

Forth melepas baju dan celananya perlahan. Beam gusar karena Forth menghabiskan banyak waktu dan menggoda serta merayunya pada saat yang bersamaan.

"Ayo cepat!" rengekan Beam dan Forth mempercepat pekerjaannya.

Dia memasuki bak mandi dengan hanya menggunakan boxernya dan duduk di ujung sisi lain dari bak mandi. Beam cemberut dan minta Forth mendekat. Forth masih belum bergerak yang membuat Beam menghampirinya. Dia membuka lengan Forth dan bersandar dengan nyaman di dada Forth.

"Ini sangat nyaman." komentar Beam dengan senyum bahagia.

Forth menelan ludahnya dan tersenyum juga. Beam benar-benar menguji kesabarannya saat ini. Dia sangat mencintai Beam dan tentu saja dia suka melakukan banyak hal dengan kekasihnya tapi dia tidak bisa memaksanya.

THE KISS - FORTH BEAM STORY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang