Chapter 19

1.5K 140 0
                                    


Drama ini bukan hanya untuk mahasiswa teknik karena salah satu tim hazers merekam dan membuat video Live tentang Beam and Forth. Dia menggunakan akunnya dan mempostingnya. Hal itu menjadi viral, ditonton dan dibagikan oleh banyak mahasiswa.

Drama utama hari ini. Drama Forth and Beam, benar-benar mencuri perhatian banyak orang yang ingin mengetahui dan menonton akhir dari drama tersebut.

Semua orang bersorak, bersiul dan menikmati setiap detik drama dan endingnya sesuai dengan selera mereka. Mereka bertepuk tangan dan bersorak untuk pasangan baru itu.

Ciuman itu pasti membuat beberapa gadis tersipu dan anak laki-laki mengalihkan pandangan mereka. Mereka bahkan tidak bisa membayangkan Beam akan menjadi gay dan dia akan terlihat secantik ini. Beam tampan dan semua orang setuju dengan itu tapi cantik dan imut seperti ini? Tidak pernah terlintas dalam pikiran mereka.

"Sial, kenapa aku tidak pernah mencoba merayu Beam sebelumnya?" Ujar seorang anak laki-laki.

"Yah, aku tidak keberatan menjadi gay untuknya." suara lain.

"Aku akan gay untuknya!" teriak orang lain, dengan sangat keras.

"Tapi Beam menajdi gay hanya untuk Forth dan kalian kalah jauh dari Forth." orang lain mengetuk kepala mereka kemudian berbagai makian terdengar.

Setelah ciuman terakhir mereka, semua orang tersenyum dan melanjutkan hari mereka. Meskipun beberapa dari mereka masih berbicara tentang Forth dan Beam.

Di sisi lain, Kit, Ming, Pha dan Wayo pun menonton bersama. Mereka tidak percaya Beam akan memohon kepada Forth, tapi secara keseluruhan mereka senang keduanya bersama sekarang.

"Kita akan kehilangan status pasangan nomor satu di kampus. Forth dan Beam ambil semuanya." kata Pha kepada Wayo.

"Yah, sekarang mereka akan menjadi superstar di kampus." jawab Wayo sambil sedikit tersenyum.

"Aku harap mereka akan bahagia bersama selamanya." kata Kit, dia ingin Beam juga bahagia.

Forth tidak bisa berhenti melihat dan menatap Beam. Dia masih merasa seperti sedang bermimpi. Beam ada di hadapannya sebagai pacarnya dan Beam lah yang mengaku lebih dulu dan memintanya menjadi pacar.

"Berhenti menatapku, Forth!" tegur Beam. Dia pemalu, karena itu dia ingin Forth berhenti menatap.

"Aku tidak bisa. Aku ingin menghargai setiap saat kita bersama." kata Forth dan mencoba menyentuh tangan Beam.

Beam secara otomatis menarik tangannya. Itu refleks darinya dan Forth merasa sedikit sedih. Beam juga kaget, karena itu dia menarik tangan Forth dan menariknya ke bawah meja. Dia meraih tangan Forth dan meletakkannya di pangkuannya. Forth terkejut dengan aksi Beam.

"Aku tidak membenci saat kau menyentuhku, aku hanya malu. Maksudku, ini baru bagiku. Berada dalam hubungan yang serius dan dengan seorang pria." jelas Beam dengan lembut.

Forth meleleh dalam sekejap. Beam memperlakukannya seperti kekasih, bahkan Beam menggunakan nada lembutnya.

"Jangan lakukan itu Babe, itu seperti kau sedang merayuku." kata Forth dan Beam gusar.

Forth suka menggoda Beam dan saat Beam bingung dan malu, itulah yang dia inginkan. Beam terlihat memukau dan terlalu imut.

"Aku ingin mencium dan memelukmu." kata Forth dan mencubit pipi Beam.

"Tidak. Kita sudah berciuman hari ini. Dua kali. Jadi, sekarang lepaskan aku. Aku ada pertandingan basket hari ini." Beam melepaskan tangan Forth dan mengambil tasnya.

Forth melihat pacarnya dengan senyum bahagia. Beam terlalu manis di matanya. Beam berdiri dan menunggu Forth berdiri juga tapi Forth tidak bergerak. Dia hanya duduk di kursi dan tersenyum seperti orang idiot.

"Ayo..." kata Beam and Forth bingung.

"Kemana?" tanya Forth dengan naif.

"Kau tidak ingin mengantar pacarmu ke mobil?" tanya Beam dengan malu-malu dan Forth tidak bisa menahan tawa. Beam mencoba bersikap manis, sialnya dia benar-benar terlihat sangat imut.

"..."

"Tidak apa-apa, aku bisa pergi sendiri" sekarang Beam marah karena mengira Forth mengolok-oloknya.

Saat Beam mulai pergi, Forth meraih tangannya. Beam melotot dan Forth tidak bisa menahan tawa lagi. Forth mendekat dan mencium kening Beam dengan lembut.

"Ayo. Aku juga ingin ikut bermain. Aku ingin mengenal lebih jauh teman-temanmu." kata Forth riang.

Beam menatap Forth, dia berpikir apakah ini saat yang tepat untuk memperkenalkan Forth kepada orang lain.

"Oke." jawab Beam dan mereka berjalan bersama.

Forth duduk di kursi penumpang. Beam bersikeras ingin menyetir karena mobilnya adalah nyawa keduanya dan tidak ada yang bisa mengendarai mobilnya dengan mudah.

Pandangan Forth hanya menatap Beam sepanjang waktu. Dia tidak bisa mengalihkan pandangannya. Beam melirik sekali karena dia bisa merasakan tatapannya dan dia malu, dia tidak tahu kenapa.

"Lihat ke depan dan berhenti menatapku!" Beam memarahi Forth tapi Forth tersenyum dan memastikan dia bisa melihat Beam dengan benar di kursinya.

"Forth!!" rengek Beam, Forth tertawa sedikit dan duduk dengan benar. Dia melihat ke depan tapi matanya terus mengikuti pergerakan Beam.

Beam terengah-engah dan mengabaikan Forth. Setelah beberapa saat, Forth mencoba menarik perhatian Beam kembali, karena dia takut Beam merajuk.

"Beam, ceritakan tentang teman-temanmu yang lain. Aku perlu tahu tentang mereka sebelum bertemu dengan mereka." Forth memulai, Beam memandang Forth sebelum mulai mengenalkan teman-temannya satu per satu.

Forth mau tak mau merasa iri dengan antusiasme Beam saat membicarakan teman-temannya.

"Oh... Mike, apa kau mengenalnya?" tanya Beam, merasa bersemangat.

"Tidak." jawab Forth pendek dan dingin.

Beam dapat mendeteksi perbedaan nada sehingga Beam cemberut tanpa dia sadari.

"Kau tidak menyukai temanku atau apa?" tanya Beam hati-hati.

"Tidak, aku tidak membenci mereka tapi kau berbicara tentang mereka dengan penuh semangat. Aku cemburu. Aku minta maaf" Forth mengakui kesalahannya, Beam terkejut dengan alasannya tapi dia tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa.

"Ya Tuhan, pacarku cemburu. Jangan khawatir Forth, tidak ada yang menyukaiku. Aku pembuat onar dan mereka tidak bisa menjagaku." jawab Beam.

Forth benar-benar tidak percaya apa yang dikatakan Beam, Beam cantik dan tampan, para gadis dan pria bahkan mengejarnya, jadi Forth sama sekali tidak merasa nyaman.

"Bagaimana dengan Mike? Siapa dia?" Beam berbicara tentang Mike sebagai orang terakhir, dan Forth tidak terlalu menyukainya.

"Mike satu fakultas denganmu. Dia juga mahasiswa teknik."

"Mike? Jurusan apa?"

"Geologi..."

"oh, sepertinya aku mengenalnya. Dia atlet basket kan?"

"Benar!!!" teriak Beam senang Forth kenal temannya.

Mereka tiba dan Beam memarkir mobilnya bahkan sebelum Forth bisa mengatakan apapun tentang Mike.

Beam sangat bersemangat untuk pergi ke lapangan tapi Forth menarik tangan Beam dan Beam menarik tangan Forth.

"Babe, kau tidak menyukai salah satu dari mereka kan?" Forth benar-benar khawatir. Beam tertawa dan menepuk dada Forth.

"Tidak mungkin Forth. Itu akan jadi hal yang besar jika aku berkencan dengan salah satu dari mereka. Mereka adalah saudara laki-lakiku dari orang tua yang berbeda." kata Beam, menatap langsung ke mata Forth.

Forth meletakkan dahinya di bahu Beam dan menarik napas dalam-dalam. Dia bisa bernapas lega sekarang. Memiliki Beam sebagai pacarnya dapat membahayakan nyawanya. Dia mungkin terkena serangan jantung jika Beam dikejar oleh banyak orang.


THE KISS - FORTH BEAM STORY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang