Chapter 28

1.2K 116 1
                                    


Pha mengantar Beam ke fakultas Teknik. Pha memaksa Beam untuk pergi dan berbicara dengan Forth untuk membicarakan tentang diri mereka sendiri bukan tentang dia dan Wayo.

Beam melambai pada Pha dan Pha pergi setelah meninggalkan pesan untuk Ming untuk memastikan Beam baik-baik saja. Ming membaca teks itu dan menemui Beam secepat mungkin.

"Park, Lam, dimana Forth?" tanya Beam saat dia melihat sahabat Forth.

Lam dan Park membalas Beam dengan senyuman, mereka tidak tahu sesuatu yang buruk terjadi pada hubungan mereka karena Forth sibuk dan mereka bahkan tidak bisa berbicara dengan Forth dengan benar.

"Dia ada di lab. Kau ingin menemuinya?" tanya Lam, sangat senang melihat Beam di sini. Beam jarang datang ke fakultasnya karena mahasiswa akan menggodanya tentang dirinya dan Forth.

"Ya. Dimana itu?" tanya Beam.

"Gedung ketiga, lantai dua." jawab Park.

"Oke, aku pergi dulu. Lain kali, kita makan bersama." kata Beam sambil berjalan pergi.

Dia gugup dan terus mengulangi apa yang harus dikatakan pada Forth dalam pikirannya.

Pertama, dia akan meminta maaf.

Kedua, dia akan mengatakan betapa dia mencintai Forth.

Ketiga, dia tidak ingin mereka berdebat tentang Pha dan Wayo lagi.

Keempat, dia harus mendengarkan cerita Wayo dan memutuskan apa yang harus dilakukan untuk membantu Pha dan Wayo.

Beam membuka pintu lab tapi Forth tidak ada. Dia sudah ingin pergi ketika dia mendengar beberapa suara dari salah satu kamar kecil. Beam tersenyum dan berjalan perlahan ke sana, dia ingin mengejutkan Forth.

Ketika dia mencapai pintu, dia berhenti. Kakinya berhenti bersamaan dengan tubuh dan hatinya juga.

"Wayo, kau tahu aku peduli padamu!"

"Kau peduli padaku tapi kau tidak mencintaiku kan?"

"Apa yang sedang kau bicarakan?" Forth terdengar putus asa.

"Phi Pha meninggalkanku dan berselingkuh dengan seorang gadis. Tidak ada yang peduli padaku!" Teriakan itu jelas berasal dari Wayo.

"Wayo, dengar, aku peduli dan mencintaimu, oke!"

"Tapi itu berbeda dengan bagaimana kau mencintai Phi Beam." Wayo menangis.

"Jangan bicara tentang Beam. Beam itu lain cerita. Aku sangat peduli padamu Wayo, makanya aku disini, bersamamu sekarang..."

"Aku berharap kau adalah Phi Pha." Suara Wayo menjadi lebih pelan dan kemudian hening. Beam goyah dan melihat ke dalam. Forth dan Wayo berpelukan.

"Kau tidak tahu betapa aku berharap bahwa aku adalah Pha."

Air mata Beam mengalir di pipinya. Kakinya terasa lemas. Semua kata dari percakapan itu menembus hati Beam. Beam ingin meratap dan bertanya mengapa Forth melakukan ini padanya. Jika Forth mencintai Wayo, mengapa dia mengejarnya dan membuatnya jatuh cinta pada dirinya?

Beam menangis begitu keras hingga dia bahkan tidak bisa mengeluarkan suaranya. Dia mengepalkan bajunya, seperti dia mengepalkan hatinya.

Beam menyeka air matanya dan mencoba berdiri dengan benar. Dia harus pergi sebelum Forth menemukannya. Beam berjalan perlahan ke pintu keluar sambil berpegangan pada dinding. Tubuhnya bergetar.

"Ya Tuhan, ini sangat menyakitkan..." rengek Beam dan masih mencoba untuk pergi. Beam menaiki tangga dengan perlahan. Dia senang tidak ada orang di sini sekarang karena sudah mendekati liburan semester dan beberapa siswa sudah pulang.

THE KISS - FORTH BEAM STORY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang