EXTRA

1.3K 86 0
                                    


Forth dan Beam sudah bertunangan selama empat bulan. Para mahasiswa di kampus mengetahuinya karena mereka memakai cincin pertunangan.

Mereka juga bertingkah lebih seperti pasangan suami istri saat ini karena Forth ada dimanapun Beam berada dan Beam selalu bersama Forth kecuali di kelas karena mereka jelas kuliah di jurusan yang berbeda.

Mereka manis satu sama lain yang membuat pasangan lain iri pada mereka. Beberapa bahkan menggunakannya sebagai contoh.

Beam selalu membagikan semua yang ada di pikirannya kepada Forth, kecuali hari ini. Hari ini Beam benar-benar pendiam dan tenggelam dalam pikirannya.

"Baby, apa ada yang mengganggumu?" tanya Forth sambil memeluk Beam dari belakang.

Beam tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya. Dia tidak tahu bagaimana berbagi kekhawatirannya sekarang.

"Kau jelas ingin mengatakan sesuatu." Forth memegang Beam dengan di lengannya dan dia menatap langsung ke mata Beam.

Beam menggigit bibir bawahnya dan menjilatnya sebelum mengatakan sesuatu. Dia mengatur ribuan kata untuk diucapkan kepada Forth.

"Forth, ketika kita menikah ..."

"Ya?" tanya Forth sabar banget sekarang.

"Um, siapa yang akan berada di atas dan siapa yang akan berada di bawah?" tanya Beam dengan polos.

Forth tidak tersedak apapun tapi pertanyaan Beam menyebabkan dia batuk parah. Beam menepuk punggung Forth untuk menenangkan Forth.

"Ada apa dengan pertanyaan mu? Kenapa kau bertanya?" tanya Forth, mereka tidak pernah membicarakan hal ini sebelumnya dan Beam tidak pernah terlalu memikirkan untuk menjadi lebih intim dari biasanya.

"Karena, Pha dan Kit menyuruhku untuk membicarakannya." Forth akan membuat mereka sadar nanti karena mengisi pikiran Beam dengan pikiran yang tidak perlu.

"Aku tidak tahu harus jadi apa." Beam cemberut sekarang, Forth tidak bisa melihat Beam-nya begitu menggemaskan sehingga dia akhirnya mencium Beam.

"Kita bisa membicarakannya nanti."

"Tidak. Pha dan Kit bilang, ini penting. Pha menyuruhku menjadi yang diatas seperti dia karena dia bilang itu sangat enak. Tapi, Kit bilang menjadi yang dibawah adalah yang terbaik. Aku bingung." Beam menarik rambutnya karena sedang berpikir keras.

Forth menarik tangan Beam dan menciumnya sebelum dia membuat Beam menatapnya.

"Beam, kau bisa memilih posisi apapun yang kau mau. Aku akan menerima apapun. Aku tidak keberatan karena aku mencintaimu. Jangan terlalu memikirkannya, kita akan memikirkannya ketika waktunya tiba. Oke?" Forth mencoba meyakinkan Beam dan Beam terlihat lebih tenang sekarang.

"Ya, jalan kita masih panjang. Oke, kita akan putuskan nanti." Senyum cerah Beam kembali dan itu semua penting untuk Forth.

'Aku akan menghajar mereka besok' Forth berjanji pada dirinya sendiri. Dia tidak akan membiarkan mereka lepas kali ini. Mereka selalu mencoba memasukkan sesuatu yang tidak berguna ke dalam otak Beam hanya karena mereka memiliki lebih banyak pengalaman.

Beam memeluk Forth dan bisa menenangkan pikiran dan tubuhnya. Dia tidak perlu memikirkan itu sekarang. Dia bisa fokus pada hal-hal lain yang harus dilakukan terlebih dahulu.

Forth menemukan Kit dan Pha sedang berbicara dan tertawa di lapangan basket. Anak-anak basket dan Beam juga ada di sana. Forth datang langsung dari kelas karena ada urusan penting dengan Pha dan Kit.

Beam sedang bermain ketika dia ada di sana dan tidak satupun dari mereka menyadari bahwa Forth sudah ada di sana. Forth kencangkan langkahnya dan berdiri di samping Pha dan Kit.

THE KISS - FORTH BEAM STORY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang