Chapter 21

1.4K 149 6
                                    


Mata Kit dan Pha tidak bisa lepas dari menatap tulang selangka Beam. Disana terdapat memar merah gelap dan mereka tahu itu bukan karena gigitan serangga. Jika itu ada karena serangga, maka mungkin serangga terbesar di dunia bernama Forth.

Beam terus bermain game di ponselnya dan sesekali Beam menggaruk lehernya hingga membuat area di sekitar lehernya semakin terbuka.

Mata elang Pha dan Kit menangkap memar lain dan mereka memegang erat kerah Beam untuk memastikan. Tindakan keduanya membuat Beam terkejut sampai ponselnya jatuh ke lantai.

"Apa kalian gila?!" Beam berteriak pada teman-temannya dan menepis tangan yang memegang kerah bajunya, lalu dia membungkuk untuk mengambil ponselnya kembali.

Beam memelototi mereka saat melihat layar ponselnya retak parah dan tidak bisa digunakan lagi.

"Lihat apa yang kalian lakukan?!" Beam menggertakkan giginya. Dia berharap bisa memukul kepala yang cukup bodoh mengganggu permainannya dan merusak ponselnya.

"Aku bisa membelikanmu yang baru. Tapi ini...??!!" Pha menekan memarnya agak keras sampai membuat Beam mendesis kesakitan.

"Apa?!" tanya Beam kembali sambil menggosok tulang selangkanya yang sakit. Syukurlah lehernya tidak patah atau dia akan meminta Forth untuk mematahkan tulang rusuk mereka.

"Kiss mark!" teriak Kit dan Beam tertegun. Dia mencoba melihat, tapi dia tidak bisa melihatnya.

Kit menggelengkan kepalanya ketika melihat temannya mencoba melakukan sesuatu yang bodoh. Kit mengeluarkan ponselnya dan menggunakan kamera untuk menunjukkannya pada Beam.

Beam mengerutkan kening sangat keras, karena dia tidak bisa memikirkan dari mana memar itu berasal.

"Sesuatu menggigitku?" tanya Beam benar-benar bingung.

Pha melihat Kit dan Kit melihat Pha. Mereka terus menatap satu sama lain sampai mereka lelah.

"Tunggu, kau tidak tahu bagaimana kau mendapatkan ini?" tanya Pha dan Beam menganggukkan kepalanya.

"Apa karena gigitan serangga?" tanya Beam khawatir.

Kit menghela nafas dan membantu Beam mengancingkan kemeja karena Beam terlihat seksi dengan kissmark itu dan Kit membantu Forth menyembunyikan keseksian pacarnya.

"Yeah, serangga besar. Forth!" jawab Pha dan Beam membuka matanya lebar-lebar.

Beam mengingat apa yang telah mereka lakukan tadi malam dan dia merasa malu. Seluruh wajah dan lehernya menjadi merah.

"Beam! Kau masih perjaka kan?" tanya Pha dengan sangat serius dan Beam memukul kepala Pha. Pria yang usil.

"Tentu saja! Kami hanya baru berciuman!" Beam mendesis marah, kenapa teman-temannya begitu usil tentang hidupnya. Selain itu, bukannya tidak ada yang salah jika dia kehilangan keperawanannya pada orang yang dia cintai?

"Jangan bicara tentang keperawanan denganku saat kalian berdua sudah tidak memilikinya!" Beam mengambil barang-barangnya dan meninggalkan Pha dan Kit yang tercengang.

Kit mengutuk Ming karena mengambil keperawanannya dan Pha tidak bisa berkata banyak karena dialah yang mengambil keperawanan orang lain.

Pha mendesah dan bersandar di kursinya, sebelum dia melempar pulpennya ke lantai. Pulpennya patah dan terpental ke beberapa tempat.

Kit mengernyit melihat temannya yang aneh itu menjadi semakin aneh. Kit melempar keripiknya kepada Pha.

"Apa yang salah denganmu?"

"Memikirkan Forth mengambil keperawanan Beam membuatku marah." Pha menggebrak meja dan Kit mendesah lagi dan lagi.

"Dasar bodoh, Beam bukan anakmu!!" Kit menyatakan hal yang sudah jelas tapi Pha tidak bisa menerimanya.

"Hei, ayahnya mempercayakannya padaku, pada kita. Itu membuat kita menjadi orang tuanya disini. Aku ayahnya dan kau adalah ibunya!" kata Pha dan Kit menampar dahi Pha dengan keras.

Kit mengambil barang-barangnya dan meninggalkan Pha yang sekali lagi tercengang. Dia menggosok dahinya dan bingung mengapa teman-temannya sangat senang menyakitinya hari ini. Padahal, dia hanya mengatakan yang sebenarnya.

Beam merajuk dan Forth tidak tahu harus berbuat apa. Beam tidak mengatakan apa-apa dan bahkan tidak peduli dengan kehadirannya. Forth berlutut di depan Beam, tapi Beam memalingkan muka.

"Babe, apa yang terjadi?" tanya Forth, memohon Beam untuk memperhatikannya.

Beam mendengus dan dorong tangan Forth menjauh darinya. Forth terkejut dengan reaksi Beam terhadap sentuhannya.

"Hei, jika kau masih tidak mau bicara, aku akan menangis"! ancaman Forth dan Beam tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Forth akan menangis?

"Tidak! Kau tidak akan melakukannya!" kata Beam dan Forth cemberut, manis? Tidak sama sekali karena hanya Beam yang berpikir demikian karena Pha dan Lam yang menonton drama ini dari jauh malah muntah-muntah melihatnya.

"Apa yang terjadi? Kenapa kau marah padaku?" tanya Forth dengan lembut dan Beam mengernyit.

Beam membuka satu kancing kemejanya dan menunjukkan Kissmark di lehernya kepada Forth. Forth tersenyum bangga karena tandanya terlihat jelas.

"Hei! Kau seharusnya tidak tersenyum!" Beam memukul bahu Forth tapi Forth tetap tersenyum bangga dan mencium pipi Beam.

"Forth!!!" Beam merengek dengan kesal kepada Forth. Dia malu karena Kissmarknya, tapi Forth merasa bangga.

"Babe, maafkan aku. Aku tidak bermaksud meninggalkannya di tempat yang jelas tapi kau tahu tadi malam bagaimana kita kehilangan kendali. Maafkan aku, Oke?" tanya Forth dengan lembut dan Beam tidak bisa menolaknya sehingga dia menganggukkan kepalanya.

Forth menyentuh Kissmarknya dan dia masih memiliki senyum bodohnya. Beam tersenyum lalu mendorong wajah Forth menjauh darinya. Dia sangat malu.

"Babe, kau terlihat seksi!" puji Forth dan Beam tidak bisa menahan senyum bahagia.

Beam menyatukan dahi mereka dan menggumamkan sesuatu yang tidak bisa didengar oleh orang lain kecuali Forth.

"Aku mencintaimu." Forth mendongak dan mencium bibir Beam sesaat.

Beam tersenyum dan membelai pipi Forth dengan lembut.

Mereka saling memandang dengan cinta dan tidak peduli lagi dengan sekitarnya. Yang mau nonton, hanya bisa nonton sekaligus iri.

"Umh... Lam, ayo pergi. Kupikir Beam tidak akan meninju Forth atau semacamnya." kata Pha. Mimpinya untuk melihat Forth babak belur gagal.

Lam melirik ke arah Pha. Pha yang bodoh, Lalu Lam mengangguk dan pergi bersamanya.

"Entah siapa yang beruntung di antara mereka. Forth atau Beam." kata Lam saat berjalan bersama.

"Tidak, Forth beruntung memiliki Beam!" kata Pha tapi Lam tidak bisa menerimanya.

"Tidak, Beam adalah orang yang beruntung memiliki Forth!" bantah Lam, Pha tidak bisa menerima itu, temannya lebih baik

"Beam itu tampan, imut, dan cantik. Tidak ada pria yang cantik kecuali dia!"

"Hah!! Forth itu tinggi, berkulit gelap dan tampan. Dia lembut, penuh kasih dan setia." Pha hampir muntah karenanya.

"Beam masih perawan!" Pha memberikan argumen terakhirnya dan Lam berhenti, tidak bergerak sama sekali.

Pha melirik Lam yang berdiri beberapa langkah di belakangnya, sambil menutup mulutnya.

"Benarkah?! Kau serius?!" Lam tidak bisa mempercayai telinganya, Beam adalah seorang casanova tapi masih perawan?

"Tentu saja! Bodoh!!" kata Pha dengan bangga.

"Sialan! Forth beruntung!!"

Pha senang dengan itu. Dia memenangkan pertengkaran dan Lam yang keras kepalapun setuju dengannya.

THE KISS - FORTH BEAM STORY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang