Chapter 1

4.4K 225 2
                                    


Beam terkenal sebagai casanova karena flirting adalah nama tengahnya. Dia suka menggoda dan membuat gadis-gadis jatuh cinta padanya. Dia sangat fasih berkata manis, bahkan dia bisa lancar berbicara dengan para dosen. Dosen wanita.

Yang Beam lakukan hanyalah menggoda. Tapi, seberapa jauh dia mempermainkan hati wanita? Hanya korban dan casanova itu sendiri yang tahu.

Beam bukanlah seorang casanova biasa karena dia tidak bisa minum alkohol, bahkan dia membencinya. Dia tidak menyukai orang yang selingkuh, jadi dia tidak suka terlibat dengan gadis yang berada dalam hubungan. Dia menggoda gadis-gadis, tetapi tidak berkencan dengan siapa pun.

"Beam, suatu hari nanti para gadis akan berdoa dan memohon kepada Tuhan agar menjadikanmu gay." kata Kit, yang lelah melihat kelakuan temannya yang selalu menggoda para gadis. Selama itu adalah seorang gadis, maka Beam akan menggoda mereka.

Pha mendengus dan menganggukkan kepalanya, setuju dengan Kit. Beam berbalik untuk melihat teman-temannya setelah mengedipkan mata pada sekelompok gadis yang berjalan melewati mereka.

"Hei, aku hanya ingin bertemu takdirku. Kau tahu kan, Tuhan murah hati dan membuat semua orang memiliki takdirnya sendiri. Aku tidak sabar untuk bertemu orang itu." kata Beam riang. Kit dan Pha mendesah. Tidak ada yang bisa melewati kepala teman mereka.

"Tapi yang ditakdirkan untumu itu mungkin laki-laki, ya kan Pha?" tanya Kit kepada Pha, karena hanya Pha yang punya pacar saat ini dan Kit juga sedang didekati oleh seorang pria. Jadi, kau berbicara tentang siapa, Kit?

"Yup! Kit, takdirmu mungkin laki-laki juga." jawab Pha dan mendapatkan tatapan mematikan dari Kit.

Beam memperhatikan teman-temannya bercanda dan memikirkan apa yang Kit dan Pha katakan. Apa yang terjadi jika yang ditakdirkan untuknya bukanlah wanita?

"Tidak mungkin. Tuhan cukup adil. Jika dia memberikan laki-laki sebagai takdir kalian berdua, maka aku akan memiliki seorang gadis." Beam yakin akan hal ini.

Beam memiliki pikiran yang sederhana dan dengan pemikiran itu, dia bisa dengan mudah menenangkan perasaannya.

"Pikirkan apa yang kau inginkan. Ingatlah bahwa Tuhan mungkin akan menghukummu karena mempermainkan hati perempuan." Kata Kit sambil berjalan cepat menuju kelas mereka.

Pha mengangguk dan menepuk kepala Beam dengan senyum sinis sebelum mengikuti Kit. Beam berdiri di sana beberapa detik sebelum dia memasuki kelas. Jangan tanya apa yang dipikirkan Beam karena kepalanya benar-benar kosong saat ini. Dia tidak bisa memikirkan apapun.

..

..

Kelas berakhir dengan baik, jadi mereka memilih untuk makan di kafe Fakultas karena mereka harus bergegas untuk kelas berikutnya setelah makan siang.

Beam berjalan sendirian ke mobilnya setelah menyelesaikan semua kelasnya hari ini, sementara Pha dan Kit pergi bersama karena harus bertemu profesor untuk acara baru yang akan segera diadakan. Pha adalah presiden mahasiswa dan Kit adalah Sekretaris. Beam? Nah, dia benci hal-hal seperti itu.

Saat hendak membuka pintu mobilnya, dia dikejutkan oleh suara mesin sepeda motor yang menderu-deru di tempat parkir fakultas kedokteran. Tapi seingatnya tidak ada seorangpun yang menggunakan motor di fakultasnya.

Beam ternganga saat melihat dua pria sedang mengendarai motor. Bukan karena motornya, melainkan pengendara motor itu yang tidak lain adalah Forth dan Wayo. Siapa mereka? Mari kita buat perkenalan singkat. Forth menyukai Wayo dan mencoba merayu Wayo, tapi Wayo menyukai Pha sejak bayi. Tidak, maksudnya Wayo sudah mencintai Pha sejak dia masih di sekolah menengah..

'Heemmhh, Wayo pasti akan Pha marah lagi' Beam menghela nafas dan memasukkan tasnya ke dalam mobil. Dia tidak ingin mengganggu kehidupan cinta teman-temannya tetapi dia tahu ini akan menyebabkan pertengkaran besar. Pha akan menjadi murung dan membunuhnya dan Kit. Dia tidak mau itu terjadi!

Beam berjalan menghampiri dua pria yang masih mengobrol itu. Forth bahkan melepas helmnya dan mematikan mesinnya juga.

"Pha akan membenci ini." kata Beam ketika dia cukup dekat dengan mereka.

Forth dan Wayo menoleh untuk melihat Beam. Keduanya tersenyum seperti tidak ada apa-apa. Beam mengernyit dan menatap Wayo. Menurutnya Wayo itu tidak peka.

"Kenapa kau disini dengan pria ini?" tanya Beam, menunjuk Forth dengan kunci mobilnya. Forth tersinggung dengan bagaimana Beam memanggilnya sebagai pria ini. Mereka cukup mengenal satu sama lain untuk saling memanggil nama mereka tetapi dia tidak melakukannya, Dia justru memanggil pria ini alih-alih namanya.

"Aku tadi akan berangkat kesini naik taksi untuk bertemu Phi Pha tapi Phi Forth kebetulan lewat dan menawarkan tumpangan." Wayo menjelaskan semuanya sambil tersenyum.

Wayo mencintai Pha, tapi dia juga menyukai Forth. Bukan suka seperti itu, tapi lebih karena mengagumi Forth. Ya, Forth memiliki hampir segalanya kecuali warna kulit pucat seperti mereka. Tapi, itu yang membuatnya lebih menarik. Dia adalah produk langka. Maaf Forth!!!

"Oh, Pha dan Kit sedang berdiskusi dengan profesor. Kau bisa mengirim pesan padanya kalau kau sudah sampai dan menunggu di sana, di bangku dekat mobilnya. Dan kau, mahasiswa teknik, kau bisa pergi sebelum Pha datang." Beam mengucapkan kata-kata terakhirnya dan berjalan pergi seperti dia tidak mengatakan apa-apa dengan muka datar.

Beam banyak tertawa ketika dia bersama Pha dan Kit. Dia juga banyak tersenyum kepada para gadis. Tapi Beam bukanlah tipikal orang yang suka melibatkan diri dan sok akrab dengan orang yang tidak dikenalnya. Dia hanya memiliki lingkaran kecil perteman. Dia hanya memiliki sahabatnya, Pha dan Kit dan beberapa teman main basketnya.

Forth tersenyum getir melihat Beam menjauh dari mereka. Dia bahkan tidak bisa berkata apa-apa kepada Beam karena dia sudah meninggalkan mereka. Jadi dia mengambil helm dari Wayo dan segera pergi karena dia juga tidak ingin Pha melihatnya. Ya, dia mengakui jika dia menyukai Wayo, tapi tidak pada level dia ingin merebut pacar orang lain.

Dia melaju dari area parkir dan berada di belakang mobil Beam. Forth tersenyum dan mengaumkan mesinnya, sebelum dia menyalip dan meninggalkan Beam. Dia mengendarai motornya lebih cepat dari Beam.

Beam melihat jika Forth melewatinya, tapi dia hanya menatapnya. Itu saja. Beam tidak membenci Forth atau semacamnya karena dia mengakui bahwa Wayo itu lucu dan orang-orang sangat ingin melindunginya. Menyukai siapapun adalah hak asasi karena hatilah memilih siapa yang kita sukai, tapi kita harus tahu kapan harus berhenti atau mundur. Merebut pacar orang lain, sama sekali tidak keren.

Beam pulang, mandi dan bersiap-siap untuk pertandingan basketnya. Dia bermain basket setidaknya tiga kali seminggu. Dia harus tetap bugar untuk menggoda dan merayu gadis. Ya, cara berpikir Beam terkadang sangat sederhana dan bodoh.

THE KISS - FORTH BEAM STORY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang