⁰⁹

1.4K 214 22
                                    

سْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

" allahumma sholli 'ala sayyidina muhammad wa 'ala sayyidina muhammad"

Ambil baiknya buang buruknya!


---------

"Mas bangun" panggil alisa sembari menguncang pelan lengan jeon.

"Kenapa sayang" tanya jeon yang langsung membuka lebar matanya dan menoleh untuk menatap muka cantik alisa yang ada disampingnya.

"Alis pengen minum ice cincau mas" cicit alisa dengan bibir yang tertekuk lucu.

" ice cincau" sebut jeon seraya bergerak untuk duduk.

"Iya mas, alis pengen banget." Kata alisa yang sebenarnya tidak tega membangunkan jeon yang terlihat kelelahan karena habis pulang dari kota magrib tadi.

Jeon pun melirik kearah jam dinding yang menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, dia mengusap kasar mukanya dan berbalik menghadap alisa.

"Dedeknya pengen banget yah, yaudah babah cariin"gumam lembut jeon sambil mengelus sayang perut buncit alisa yang usia kandungan sudah masuk usia lima bulan namun seperti ibu hamil usia tujuh bulan.

"MasyaAllah nak.." ucap jeon yang langsung tersenyum saat menerima tendangan kecil dari kedua calon anakya yang masih ada didalam perut istrinya

Alisa pun ikut tersenyum dan juga mengelus perutnya bersama jeon "pelan-palan yah nendang perut ummahnya" gumam jeon yang sepertinya langsung didengarkan oleh kedua calon anaknya, karena sesudah dia berkata seperti itu. Tendangan dari kedua calon anaknya mulai memelan dan sangat terasa pelan ditelapak tangannya.

Mendapati itu, alisa dan jeon pun kembali tersenyum lembut. Jeon juga langsung membungkukkan punggungnya dan menciun lama perut alisa.

"Mas pergi yah, kamu tunggu dikamar aja. Gak boleh nunggu mas diluar, Yah sayang" kata jeon sambil membelai pipi alisa yang semakin chubby saja.

" iya mas, kamu hati-hati yah" kata alisa sambil mencium punggung tangannya jeon.

" assalamualaikum.." salam jeon seraya tersenyum pada alisa dan mengusak pelan puncak kepala istrinya itu.

"Waalaikusalam" jawab alisa yang menatap saja kepergian jeon yang menghilang dibalik pintu kamar mereka.

"Mau kemana eon" tanya ibu hawa ketika dia keluar dari kamarnya dan bertepatan saat itu juga jeon keluar dari kamarnya.

"Mau beli ice cincau buk, alis lagi kepengen banget minum ice cincau. Sampe gelisa dia dan gak nyenyak tidurnya" beritahu jeon seraya memakai sweaternya.

"Yaudah, hati-hati kamu" kata ibu hawa mengingatkan jeon.

"Iya buk, jeon pergi dulu yah. Assalamualuikum" pamit jeon sembari meyalami tangan ibunya dan mengucap salam.

"Walaikumsalam" sahut ibu hawa sambil menatap kepergian jeon.

Jeon pun keluar dari rumahnya, dia menaiki motor vespanya dan menjalankannya keluar dari area pesantren.

" pak ice cincaunya masih" tanya jeon sambil menghentikan motornya disamping gerobak pak dido yang menjual ice cincau.

"Masih ustadz eon, mau beli berapa?"tanya pak dido sambil menatap ramah pada jeon yang sudah turun dari motornya dan berdiri didepan gerobaknya.

"Beli dua gelas plastik aja pak" pesan jeon dengan pandangan tertunduk saat semua remaja juga perempuan gadis didesa yang sedang duduk dimeja-meja panjang disamping kanan gerobak pak dido mencuri tatap kearahnya terus-terusan

LOVe in silence | Liskook | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang