⁰⁴

1.2K 211 19
                                    

سْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

" allahumma sholli 'ala sayyidina muhammad wa 'ala sayyidina muhammad"

Ambil baiknya buang buruknya!

---------

Didalam kamar asramanya, alisa terlihat sedang bersiap-siap. Dia menatap kaca didepannya dan mengucap basmallah ketika dia memasangkan cadar untuk menutupi muka cantiknya.

Sejak kejadian dimana dia ditatap oleh banyak orang dibalai desa waktu itu, alisa pun jadi memantapkan niatnya untuk istiqomah dalam bercadar dan menjaga dirinya dari tatapan penuh puji juga pujaan dari orang-orang yang bukanlah mahramnya.

Alisa hanyalah manusia biasa, hatinya pun tidak sepenuhnya sehat dari penyakit hati. Dia tidak suka dipuji ataupun ditatap penuh pujaan oleh orang-orang karena hal itu bisa sewaktu-waktu menimbulkan sedikit rasa senang sampai menciptakan sedikit perasaan sombong yang demi Allah alisa tidak mau sikap itu ada dihatinya walau sekecil apapun.

Dari Alqamah dari Abdullah ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi, dan tidak akan masuk ke dalam neraka orang yang dalam hatinya terdapat keimanan sebesar biji sawi" (HR. Abu Daud :3568).

Rasa takut itu perlu ada dalam diri manusia dan Alisa sangat takut jika dirinya bersikap sombong akan dirinya yang bukanlah apa-apa tampa Rabbnya.

Sungguh setan itu sangat menyukai pujian dan alisa sangat mewanti-wanti dirinya saat dia mendengar orang memujinya atau membanggakan tentang dirinya yang hanyalah manusia yang tidak pernah luput dari dosa dan kesalahan.

Alisa selalu menanamkan dalam pikirannya kalau dia ini hanya manusia yang banyak dosa dan yang pantas dipuji itu hanyalah Rabbnya yang membuat dia baik dimata sesamanya dan menutupi segala aib juga kesalahannya, Dzat yang memberinya hidup dan membuatnya menjadi manusia seperti sekarang ini. Yang juga selalu memberinya nikmat, yang paling tau tentang dia, yang paling mengerti dia, yang paling mencintainya dan menyayanginya.

Alisa pun merapikan jilbab segi empat syar'i yang dipakainya, dia beranjak dari depan kaca dan mengambil tas juga buku kitabnya.

Berjalan keluar dari asramanya, alisa beranjak dari teras dan berjalan menuju gedung sekolah santri putri.

"Assalamualikum." Alisa mengucap salam ketika dia masuk kedalam kantor guru.

"Waalaikumsalam" jawab para ustadzah yang ada didalam kantor guru.

"Ustadzah alis." Panggil ustadzah Hanum.

"Iya ustadzah, ada apa?" Tanya alisa sambil berdiri lagi dan urung untuk duduk dikursinya.

"Tidak, kakak cuma mau kasih tau kalo kamu dipilih untuk jadi wali kelas, kelas sepuluh C. Karena berhubungan ustadzah indri pindah mengikuti suaminya kekota, jadi kelas sepuluh c tidak ada walinya. sebab itu juga umi ita menyuruh mereka untuk memilih wali kelas mereka sendiri dan mereka memilih kamu dek" beritahu ustadzah hanum.

Alisa mengangguk dan berterima kasih pada ustadzah hanum yang sudah memberitahunya, dia pun kembali duduk dikursinya dan menyiapkan bahan untuk mengajar kelas sepuluh C. Kelas yang masuk kedalam jadwal mengajarnya di dua jam dipagi hari ini.

LOVe in silence | Liskook | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang