⁰¹

3.1K 261 41
                                    

سْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

" allahumma sholli 'ala sayyidina muhammad wa 'ala sayyidina muhammad"

Ambil baiknya buang buruknya!

---------

" paman kamu tidak amanah pada apa yang papahku minta kamu lakukan, kamu sampai hati meminta sewa pada pihak mereka yang belum tentu memiliki uang untuk membayarmu perbulannya" alisa sedih dan menatap kecewa pada pria baya yang sedang menundukkan kepala dihadapnnya.

"Papahku disana pasti sangat kecewa padamu" alisa berusaha menahan air matanya saat dia menyebut papahnya yang baru saja berpulang bersama mamahnya dua minggu lalu akibat kecelakaan maut yang keduanya alami.

"Maaf paman, aku tidak bisa percaya lagi padamu. Kamu boleh pergi" suruh alisa.

"Sekali lagi aku minta maaf nak.." pinta paman itu dengan raut menyesalnya.

"Jangan minta maaf padaku, minta maaflah pada mereka yang sudah kamu curangi" tolak alisa sambil mengusap kasar muka cantiknya.

"Aku akan melakukannya nak, aku permisi. Assalamualaikum." Pria baya itu pun pergi setelah mengucap salam.

" waalaikumsalam" lirih alisa sembari menatap nyalang pada punggung tegap yang semakin kecil dimatanya.

Menghela nafasnya, alisa pun bergegas dan membereskan semua surat-surat penting diatas meja. Dia beranjak dan menarik koper yang sudah dia siapkan dari semalam.

Alisa keluar dari rumah yang penuh dengan kenangannya bersama kedua orang tuanya, sebelum masuk mobil. Dia sempatkan menoleh dan bergumam lirih"alisa gak sanggup tinggal dirumah ini lagi pah mah, alisa akan pergi kepesantrennya abi buat nenangin diri alisa. Suatu hari nanti alisa pasti kembali lagi kerumah ini tapi alisa gak tau kapan waktunya" kata alisa sambil mendongak untuk menghalau air matanya, setelah dirasa dia mampu menahan air matanya agar tidak jatuh. Alisa pun langsung membungkuk dan masuk kedalam mobilnya.

Alisa menyetir mobilnya dengan perasaan sedih yang mendalam, dia mengendarai mobilnya selama tiga jam lebih sebelum sampai dikawasan pesantren milik kakak dari papahnya.

Alisa hanya memiliki pamannya sebagai satu-satu keluarganya yang tersisa, mamahnya hanyalah anak tunggal tampa saudara dan opa omanya juga sudah meninggal semua.

Menguatkan diri untuk tersenyum, alisa turun dari mobil dan menyeret kopernya untuk berjalan dijalan menuju ndalem.

"Assalamualaikum abi umi" salam alisa sembari masuk melewati pagar ndalem tempat menjadi tempat tinggal paman dan bibinya.

"Waalaikumsalam, alisa. Abi... alisa udah dateng abi.." seru umi thalita sambil bergantian melihat kearah ndalem dan alisa.

Alisa tersenyum meyaksikan kehebohan bibinya, dia berjalan maju dan menyalami tangan thalita bibinya.

"Alis baru dateng nak.." kata abi Said yang baru keluar dari ndalem.

"Iyalah abi ini is, pake nanya lagi" sewot umi thalita sambil menggelengkan kepala dan melirik kearah abi said.

"Astaghfirullah umi, apa salahnya sih kalo abi nanya" heran abi said seraya melirik balik istrinya itu.

"Salah, abinya kalo nanya suka gak logis" sela umi thalita sambil mengambil tangan alisa dan mengajak keponakannya masuk kedalam ndalem.

Abi said pasrah saja diomeli oleh umi thalita, lagipula hal seperti itu sering terjadi padanya. Diapun beranjak dari tempatnya berdiri dan menyusul istri serta keponakannya itu masuk kedalam ndalem.

LOVe in silence | Liskook | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang