BAB 12

2.3K 334 76
                                    

Setelah melewati seharian bersama Rin dirumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melewati seharian bersama Rin dirumahnya. Rin kembali sehat seperti semula. Tentunya semakin jahil.

Entah itu mengikat tali sepatu (Name) di kursi, atau mengikat rambut (Name) dengan jepitan baju.

Rin sangatlah jahil. Saking jahilnya, (Name) rasanya menyesal. Ngapain pula harus berteman dengan Rin?

"(Name)" panggil Rin

"Apa?"

Saat ini mereka berdua sedang makan di kamar (Name). Rin sendiri datang ke panti dan membawakan makanan.

"Besok ada festival di SMA. Datang ya"

"Kalo aku gamau gimana"

"Nanti aku datangi SMA-mu dan seret"

"Brutal amat. Lagian wajib ya aku datang?"

"Ya gak sih, disana ada makanan enak-enak. Ntar aku bayarin"

"Darimana kau tau? Perasaanku SMA-mu jarang buat festival"

"Lah, kan setiap tahunnya"

"..."

(Name) terdiam sejenak. Ia menatap Rin dan Rin hanya menatapnya dengan polos. Kenapa? Ada yang salah?

"WEH, UDAH BERAPA TAHUN KITA JALANIN INI? BARU SEKARANG BILANGNYA?" kesal (Name)

"Lagian aku ga berani sih bawa kamu kesana"

"LAH KENAPA? EMANG AKU MISKIN?"

'Emang miskin sih' batin (Name)

"Bukan begitu. Rata-rata adik kelas yang berani bawa pacarnya yang diluar SMA Bluelock akan di hukum"

"Lah kok gitu?"

"Kaga tau, tanya sana sama Osisnya"

"Emang kamu gamau jadi osis?"

"Kaga"

"Kenapa? Kan keren, pacarku Rin Itoshi anak bungsu Itoshi Group jadi ketua Osis"

"Males, mending jadi pemimpin di hatimu aja"

"Untung ga salting"

Rin menatap itu menggelembung pipinya kesal. Ia menusuk-nusuk pipi (Name) dengan jarinya.

Ia suka memegang pipi (Name). Apalagi hubungan mereka sudah sejauh ini. Rin perlahan-lahan juga sudah membuka rahasianya kepada (Name).

Rin sudah percaya padanya. Tak mungkin kan (Name) tiba-tiba menghilang? Entahlah, hanya author yang tau.

•••

"Nih, daftaran siswi dari SMA-nya (Name). Kau bilang SMA Bluelock ga ada menariknya?" tanya Reo sambil membawakam berkas kertas-kertas ke meja

Nagi mengambil satu kertas dan membacanya satu persatu. Segini amat kepengen pacaran?

"Rata-rata anak cewek kelasku bukan tipeku. Mana  caper" ucap Nagi

𝐏𝐄𝐑𝐓𝐄𝐌𝐔𝐀𝐍 𝐊𝐈𝐓𝐀 : Rin Itoshi✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang