Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"SERIUSAN PERGI KE SUNGAI KALAU MATI LAMPU???" teriak Rin
"Brisik ah. Aku aja hamil anak kembar sanggup jalan ke sungai"
Mereka saat ini sedang berjalan ke sungai. Mengambil air untuk tambahan.
Rin mengambil dua ember besar dan mengeluh sepanjang perjalanan. (Name) hanya diam menatap warga kampung yang menyapanya ramah.
"(Name)...capek. Sungainya dimana?"
"BRISIK AH! BENTAR LAGI SAMPE"
"CAPEK LHO.."
"IDIH, MAU GANTIAN HAMIL KAGA?"
"Kan.."
(Name) menghembuskan nafasnya dan beranjak pergi. Rin mengikutinya di belakang. Tampak di depan sudah terlihat sungai. Rin tampak bahagia. Ia berjalan di samping (Name) dan matanya terpukau dengan keindahan alam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mendung..." ucap Rin
"Biasanya hujan sih kalau siang"
"Beneran?"
"Iya"
"KENAPA GA TAMPUNG AIR HUJAN AJA??" teriak Rin
"Itu untuk mandi atau cuci piring bisa. Kalau di sungai ini lebih baik buat mandi"
"Air pilih kasih"
"Ih beneran lho, aku mandi pakai air sungai ini lebih enak. Katanya bagus juga buat ibu hamil"
"Terserah"
PLAK!
(Name) menampar tangan Rin dan membuatnya sedikit kaget. Rin sedikit menjauh dari tubuh (Name) dan cepat-cepat mengambil air. Irisnya tak ingin bertemu dengan iris mata tajam milik (Name).
"Habis ini kita masuk kamar" ucap (Name)
Pikiran (Name) tiba-tiba ingin mengajak Rin menonton drama dan diselimuti dengan selimut hangat. Saat hujan ditemani makanan dan kasur memang sangat menyenangkan.
"Wih ngapain tuh di kamar" goda Rin
BUGH!
Kaki (Name) menendang tubuh Rin yang sedang mengambil air dan tubuhnya tak seimbang. Alhasil, ia terjatuh dan lututnya mengenai batu di sungai.