BAB 2

4.2K 454 25
                                    

  (maaf jika ada kesalahan kata/typo)

  (maaf jika ada kesalahan kata/typo)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Name). Anak pertama yang dilahirkan oleh kedua orangtuanya dan ditinggalkan oleh kedua orangtuanya. Olive, anak pertama yang sama persis kejadiannya dengan (Name). Nana pun begitu.

Kecuali Diranda. Kedua orangtuanya cerai dan tak ada satu pihak pun menginginkannya. Ia dibawa oleh ibunya sendiri dan dimasukkan ke panti asuhan.

Olive berusia tujuh tahun,  Nana berusia lima tahun, dan Diranda berusia empat tahun.

Semuanya masih dibawah (Name).

"Olive, bangun! Kakak pergi sekolah dulu"  ucap (Name) sambil menepuk pelan pipi Olive

"Hm..ya kak.."

"Nana, Diranda..jangan kemana-mana ya! Ikuti apa yang dikatakan Ibu panti. Makan jangan berebut ya! Kakak pergi sekolah!"

"Hati-hati kak!!" teriak Nana

"Hati-hati kakak" ucap Diranda

(Name) memakai sepatunya dan melangkah pergi dari panti asuhan. Rasanya seperti ada gejolak api yang membakar semangat (Name). Apa lelaki bernama Rin?

(Name) berlari kearah sekolahnya dan saking semangatnya ia tak peduli jika ia melewati zebra cross yang sedang ramai oleh orang-orang kantor.

Berdesakan dan ramai.

"Semoga aku bertemu denganmu" gumam (Name)

Aduhai. Gadis kecil ini tampaknya sudah jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Rin Itoshi.

Alam semesta apakah mendukung dan merestui hubungan mereka? Siapa tau?

•••

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore. (Name) berdiri di tempat kemarin dan persis seperti kemarin. Ia berpura-pura berdiri sambil melihat sekitar. Apakah Rin akan melewati jalan itu?

"Beneran mau bunuh diri ya" ucap seseorang

(Name) yang sedang melirik orang-orang mencari arah suara. Itu Rin! Ia sedang berdiri dengan bola disampingnya. Tasnya juga ada di punggungnya.

"Eh.. Rin! B-bukan..aku tidak bunuh diri..hanya saja..hm.."

"Kau pasti mau berteman denganku kan?" ucapnya

"Eh? Itu.."

"Kalau itu membuatmu tidak bunuh diri akan kulakukan. Kita teman. Sudah sore, sampai jumpa jika beruntung"

Rin menyepak bolanya dan berlari kecil menghampiri bola. (Name) dengan cepat menahan Rin dengan memeluknya dari belakang.

"Mau pulang? Jangan pulang dulu dong! Kita kan hari ini teman! Beneran berteman kan??!!" teriaknya

𝐏𝐄𝐑𝐓𝐄𝐌𝐔𝐀𝐍 𝐊𝐈𝐓𝐀 : Rin Itoshi✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang