3.Mengenal saudara/i spiritual

102 12 0
                                    

Keesokan harinya Laili dimarahi oleh Jake, Neytiri, dan Neteyam. Lo'ak ingin membantu, tapi di halangi Kiri dan Tuk, "KENAPA KAU MENGATAKAN ITU?! APA KAU TIDAK INGIN BERADAPTASI DI SINI!? KATAKAN LAILI!" Ucap Neytiri marah, "Kau kelewatan mengatakan hal seperti itu" Ucap Neteyam yg kecewa, "Tapi it-" Kata Laili terpotong saat ingin menjawab ucapan Neteyam, "SETIDAKNYA JANGAN TERANG-TERANGAN LAILI", "Laili, kau ku hukum karena telah terang terangan, ku hukum kau tidak keluar dari tempat ini selama 5 hari, mengerti?" Ucap Jake, "I understand"

5 hari berlalu, Laili hanya terus mencari sesuatu di tasnya, bahkan dia tak makan sama sekali. Setiap barang itu tak ketemu, Laili selalu gugup dan takut mondar mandir, sepertinya itu barang penting. "Dimana itu!? Aku yakin aku membawanya, tapi dimana!? Aku butuh kalung ku!!" Setelah mengatakan nya, kalung itu ketemu, "Akhirnya.... Yg ku butuhkan sekarang, semoga masih seperti dulu"

Kalung itu ketemu saat hari yg ke 6, namun seharusnya Laili keluar, bukan tetap di sana seperti terkurung. Dia juga masih tidak mau makan, dia pernah melepas perban yg ada di mata kanannya, mata nya menjadi aneh sebelah. Mata kirinya yg kuning ke hijauan(?) dan sekarang mata kanannya yg menjadi merah yg menghitam.

Laili selalu mencobanya terus menerus dan tetap saja mata sebelah nya seperti itu, Laili juga selalu menahan teriakan nya.

Hari ke 7, Laili mendengar suara terompet yg membangun kan nya, Laili juga melihat Kiri dan Tuk keluar. Laili akhirnya keluar dan melihat Tsireya mengumumkan sesuatu, "Semua, tulkun telah kembali, waktunya menemui saudara/i kalian" Semua warga nya langsung menunggangi ilu, Kiri dan Tuk ikut pergi. Saat Laili ingin masuk lagi karena rasa penasarannya sudah terjawab, tiba-tiba Ao'nung memberi nya tumpangan untuk menemui saudara spiritual nya, "Ayo ikut, menemui saudara spiritual ku, kau bisa naik bersama ku, ayo" Akhirnya Laili mau, setelah menemukan saudara spiritual Ao'nung, Laili bertanya dengan bahasa isyarat dan di jawab oleh Ao'nung dengan bahasa isyarat, "Siapa namanya, Ao'nung", "Namanya Ma'x(ini ngarang ya, sorry ya kalo agak kek nama manusia).
Mereka bermain bersama, Lo'ak yg tidak sengaja melihat Laili dengan Ao'nung sangat akrab dan akhirnya melaporkan ke kakaknya Neteyam, " Kak.. Kak.. Sepertinya Ao'nung yg sangat dekat dengan Laili, apa kita harus melakukan hal yg sama seperti dulu?" Mendengar nya, Neteyam menjawab dengan menggelengkan kepalanya dan berkata "Dia anak kepala suku Lo'ak, kita tidak bisa lakukan itu"

Laili akhirnya bisa menyesuaikan diri di sana, dia bermain dengan teman-teman Ao'nung dan membantu Ronal membuat obat, kadang dia membantu Ao'nung berburu, mereka berlomba, bermain, dan berenang bersama. Tsireya juga sekarang menjadi teman dekat Laili dan sering mengumpulkan kerang bersama. Anehnya, Lo'ak berpikir negatif tentang Laili yg semakin bisa menyesuaikan tempat dimana dia berada, "Kak, apa Laili tampak berbeda akhir akhir ini? Dia tampak suka di sini" Tanya Lo'ak pada Neteyam, "Mungkin saja" Jawab Neteyam tertunduk takut jika adik perempuan nya suka di clan Metkayina dan tidak akan kembali ke clan Omatikaya, yaitu rumah mereka. Jika mereka memberitahu ke Jake dan Neytiri, Laili hanya akan dapat banyak masalah.

Neytiri yg sadar kalau Laili semakin dekat dengan Ao'nung dan bisa beradaptasi, semakin khawatir akan kehilangan putri kembaran Lo'ak. Ewya pernah memperingatkan Neytiri untung tetap menjaganya di clan Omatikaya dan jangan biarkan ke clan lain, jangan biarkan ada salah satu anak Neytiri yg mati jika tidak ingin kehilangan Laili Omatikaya. Neytiri memberitahu Jake soal itu, Jake juga khawatir terhadap Laili yg jika ingin mengorbankan nyawanya yg di clan Omatikaya harus menjadi clan Metkayina ataupun clan lain, Laili memang punya efek tubuh yg sangat aneh, dia punya banyak kesempatan hidup karena bisa berubah menjadi clan lain dan beradaptasi dengan cepat.

Jake bertanya pada Laili dan melihat Laili menggunakan kalung dari neneknya.

"Bagaimana dengan luka matamu? Apa sudah sembuh?" Tanya Jake, Laili hanya mengangguk dan mengatakan, "Perbannya nyaman, itulah mengapa aku tidak melepaskan nya" Sambil berjalan ke tempat barang barangnya, dia menemukan dedaunan langka di hutan clan Omatikaya. Setelah menemukannya, dia pamit pergi ke rumah Ao'nung, "Aku pamit ke rumah Ao'nung dulu ya ayah", "Ba-Baiklah, hati-hati" Ucap Jake, lalu di balas anggukan dari Laili.

Lanjut bab 4 ya, sorry kalo dikit, males ngetik, capek juga soal😔

Avatar:The way of water ☆The Twins☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang