15.Ao'nung sialan!

71 7 0
                                    


🔞

Malam yg di nanti Ao'nung sudah tiba, Ao'nung meminta izin ingin berjalan jalan di sekitar pantai dekat desa, nyatanya pergi ke pulau yg sepi, pulau Tlesri, pulau yg di kenal dengan ke indahnya.

"Indah sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Indah sekali.. Aku belum pernah melihat hal seindah ini" Kagum Laili, "Kau siap?" Tanya Ao'nung, Laili mengangguk. Ao'nung melepas kain penutup nya, berpikir tidak akan terlalu menyakitkan, Laili santai saja, yg terjadi sebaliknya yg di pikir kan Laili, itu benar-benar sakit, "Ahh.... He..i.... ini.. terlalu.. sakit... Aaahh" Des*h merdu Laili yg membuat Ao'nung semakin mengganas, "Sia.... lan... aahh..." Des*h Laili yg kedua kalinya.

Paginya, ya.. Laili di gendong pulang setelah melakukan hal tersebut berdua, "Dasar... main kasar.." Gumam Laili sambil mencoba bangun, terlalu kasar membuat nya susah bangun, "Jangan bangun dulu, aku terlalu kasar semalam, maaf kan aku" Ucap Ao'nung menyuruh Laili tetap duduk, Ao'nung sudah bilang pada Ronal kalau dia terlalu lelah dan agak susah berjalan karena terlalu lelah. "Kemarin kamu selelah apa sampai susah berdiri?" Tanya Ronal yg ada di Mauri Laili, "Akhir akhir ini semua pada diriku menjadi semakin lemah karena pemindahan nyawa clan Omatikaya ku ke Neteyam" Ucap Laili, memang benar, tapi itu juga salah, "Aku mengerti, cepat sembuh ya, kau yg menjadi pendamping hidup putra ku, akan ada banyak hal mengerikan, menyenangkan, dan kejutan yg menanti mu Laili" Ucap Ronal mengelus kepala Laili, Laili mengangguk paham.

3 hari setelah nya, Laili sudah bisa berjalan dan berenang kembali, dia bosan duduk saja 2 hari Mauri. "Apaan kau ini Ao'nung, main kasar kenapa tidak bilang?" Marah dan tanya Laili, "Kau memuaskan ku, my heart, nanti malam kiss ya, aku iri mengingat Lo'ak dan Tsireya kiss 2 tahun lalu... boleh ya.." Mohon Ao'nung, "Jangan main kasar, Ao'nung" Peringatan Laili, "Main kasar dengan mu mengasikkan, semua tubuhmu sangat sempurna." Ucap Ao'nung mesum, Laili hanya pasrah dan mengangguk mengiyakan.

"Kak Neteyam, jadi kau sendiri yg tidak menikah dengan clan Metkayina?" Tanya Lo'ak yg berkumpul bersama Tsireya, Rotxo, Kiri, dan Tuk. Ao'nung dan Laili masih menjalankan peran mereka dan mempermasalahkan hal yg di lakukan Ao'nung, "Kenapa kau bertanya seperti itu?" Tanya balik Neteyam, "Ya jelaskan, aku akan menikah dengan Tsireya, Ao'nung dan Laili sudah menikah, Kiri dan Rotxo juga mungkin menikah" Ucap Lo'ak, "Jangan bawa bawa nama ku." Tegas Kiri yg hanya diam saja akhirnya angkat bicara karena di bawa bawa kan.

Malam yg di nanti lagi oleh Ao'nung, Laili hanya bersiap dengan posisinya dan menunggu kiss Ao'nung, setelah bersiap, Ao'nung memulai kiss nya agak kasar. Laili sempat memberontak, lama kelamaan, Laili tenggelam dengan kiss dari Ao'nung. "Sudah ya, my heart, kau pasti lelah kan?" Ucap Ao'nung, "Aku masih.... mau... aahh" Ucap dan des*h Laili yg sengaja agar Ao'nung mau memberi kiss nya lagi, benar saja, Ao'nung memberi nya lagi. Malam itu juga Ao'nung meninggalkan gigitan di beberapa bagian leher Laili, Laili meninggalkan bekas kiss nya di sekitar leher Ao'nung, mereka saling meninggalkan bekas yg susah di hilang kan dan sepertinya besok yg lain akan sangat banyak menanyakan soal bekas di bagian leher mereka.








Sorry kalo tiba-tiba ada adegan kek gini, entah kenapa kepikiran aja😭🙏
Makasih udah vote dan baca sampe sini💐💐💕

Avatar:The way of water ☆The Twins☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang