Setelah sampai ke rumah Ao'nung, Laili membantu dan membuat kalung bersama Tsireya. Niatnya Laili ingin memberikan kalungnya ke Ao'nung sebagai hadiah karena mau menjadi sahabat nya. Laili sudah menjadi sahabat kakak beradik ini dan meminta maaf pada Ronal karena perilaku nya saat pertama kali datang, syukurlah Ronal mau memaafkannya dan Ronal terkesan dengan gaya berenang nya yg juga mahir.
Neytiri menanyakan kondisi Laili yg dimana Laili semakin hari semakin mahir berenang "Bagaimana tanganmu? Kulit mu berubah tidak? Apa ada yg aneh yg kau rasakan?" Ucap Neytiri, Laili yg menghiraukan ucapan ibunya, hanya beralasan "Tangan ku baik, kulit ku juga masih sama, aku belum merasakannya ibu"
Setelah 2 hari Laili mengatakan hal itu ke Neytiri, tiba-tiba saja dia merasakan memiliki selaput pada tangan nya. Melihat Lo'ak dan yg lainnya berkumpul di pantai, Laili akhirnya bergabung dan bertanya "Ada apa ini? Apa aku melewatkan sesuatu? Dan... Apa ini soal payakan?" "Ya.. Ini tentang payakan, bagaimana kau tau Laili?" Tanya Ao'nung berdiri sedikit mendekat ke arah Laili, "Entahlah, aku mendengar kata payakan saat di sekitar sini dan... Aku punya kabar yg cukup buruk untuk saudara/i ku" Ucap Laili, mendengar hal tersebut Neteyam berdiri dan memeriksa tangan adik nya, Lo'ak juga ikut melihat. Terlihat tumbuh selaput di sekitar sela sela tangan Laili. Neteyam hanya bisa menahan tangisnya, "Setidaknya aku tidak merepotkan kalian lagi, benarkan, kak Neteyam, Lo'ak, Kiri, Tuk, hehe" Ucap Laili yg tidak ingin membuat kakak tertuanya menangis. "Jadi apa itu payakan? Aku baru saja melihat hewan seperti itu" Tanya Laili yg mengarah ke Ao'nung, "Oh- payakan adalah tulkun yg di asing kan, dia dianggap pembunuh" Jawab Ao'nung, jawaban Laili hanya menunduk pelan. Di lihat dari matanya Ao'nung, dia tampak ingin mengatakan sesuatu, "Apa yg kau ingin kata kan, Ao'nung? Aku tau kau ingin mengatakan sesuatu yg ada di hati dan pikiran mu" Tanya dan perkataan Laili membuat Ao'nung sempat ragu mengatakan nya, "Ehmm, I see you, darling" Ucap Ao'nung sambil memegang tangan Laili, ucapannya membuat Neteyam dan lainnya sontak kaget, "I see you too, darling" Balas Laili juga membalas pegangan Ao'nung. Laili tau kalau Ao'nung sudah tau jika Ao'nung menyukai nya sejak awal dia datang kemari itulah mengapa dia cepat berinteraksi dengan keluarga Ao'nung.
Tulkun tiba-tiba saja di buru oleh orang langit. Mengetahui karena mendengar spirit sister Ronal telah di bunuh, Laili segera menaiki ilu dan mencari keberadaan Ma'x(spirit brother Ao'nung) "Ma'x!!, kau dimana? Orang langit memburu mu bukan hanya kau semua saudara/i spirit tulkun lainnya" Teriak Laili memperingati Ma'x, Ma'x muncul dan terlihat panik. Saat sampai di tempat yg di tunjukkan Ma'x, ternyata payakan terkena penjebak untuk memperlambat tulkun berenang, Laili segera naik dan berusaha melepas nya. "Laili, kenapa kau di sini" Tanya Lo'ak yg tiba-tiba datang, "Aku memperingatkan Ma'x untuk berhati-hati, tapi Ma'x mengatakan kalau payakan terkena jebakan" Jelas Laili sambil terus menjelaskan. Neteyam dan lainnya datang, Tuk yg juga ikut datang membuat Laili panik karena takut Tuk kenapa kenapa, entah dari mana ide tersebut, Laili mencoba memanggil Felix yg mungkin saja terbang berkeliaran di sekitar sana. Sudah beberapa kali mencoba untuk memanggil namun nihil, tiba-tiba Felix terbang ke bawah untuk membantu mereka dan menarik jebakan tersebut "Felix, kau datang ikran ku" Ucap Laili mengelus ikran nya. Dia tidak kehabisan ide, dia mengikat satu tali ke sirip Ma'x dan satunya lagi ke leher bawah ilu nya, "Aku dan Felix yg akan membawanya pergi jauh dari sini" Ucap Laili yg ingin menaiki Felix dan benda merah tersebut sudah di ambil, namun di tahan oleh Neteyam, "Biar aku saja, aku yg akan membawanya", Laili hanya bisa bisa menurut dengan ucapan Neteyam. Neteyam bergegas menaiki ilu nya dan pergi menjauh, Laili menaiki ikran nya dan bersiap terbang, "Kau mau kemana? Apa kau akan meninggalkan kita?" Ucap Lo'ak, "Kau hubungi ayah, aku akan berjaga di udara" Ucap Laili, Lo'ak bergegas menghubungi Jake, "Ayah... Maksud ku devil dog, ada kapal yg menuju ke sini" "Jarak nya sekitar 2 meter dari kita" "Baik, kami akan berusaha" Ucapan Lo'ak saja yg bisa di dengar, entah apa yg di katakan Jake membuat Laili agak khawatir dengan rencana nya sendiri, walaupun dia tidak memberi tau ke saudara/i nya.
Mereka bergegas melarikan diri dan berenang menggunakan ilu. Ilu Tsireya tiba-tiba di tembak dan dia hampir tertangkap, untung Lo'ak datang tepat waktu dan menyelamatkan Tsireya. Laili mencoba melihat keadaan mereka dari atas, dia juga sudah berani untuk membuka perban nya, mata kanannya memberikan hal baik, dia bisa melihat kedalam air lebih jernih. Ao'nung dan Rotxo di selamat kan Kiri dengan kekuatan nya, Laili yg tidak sengaja melihat menjadi... cemburu dengan anugrah Ewya. Tuk tiba-tiba menghilang dari pandangan Laili yg membuat Laili panik namun, ikran nya menenangkan dan terus menenangkan, Laili selalu terkena panic attacks yg membuat nya ketakutan mendadak. Lo'ak, Tsireya, dan Tuk tertangkap oleh orang langit, Laili salah memperkirakan rencananya, yg harus Tuk tidak tertangkap namun sekarang tertangkap. Laili menyuruh Felix untuk terbang ke udara setinggi mungkin dan Laili melompat ke laut, Felix sempat ragu tapi dia percaya dan membiarkan Laili terjatuh.
Saat payakan melihat Lo'ak tertangkap, dia merasa marah. Laili memberi bahasa isyarat untuk menyerang bersama, payakan tampak setuju. Saat Lo'ak mengeram marah, payakan naik ke permukaan kapal dan menimpa beberapa orang, Laili mulai melepaskan ikatan pada mereka, Neteyam juga datang saat bersamaan yg membuat Tuk bahagia, "Neteyam, Laili, kalian datang". Saat Neteyam melepaskan ikatan Tsireya dan Tuk, Laili menyadari kalau ada yg ingin menembak Neteyam, Laili menggunakan kuku nya untuk merobek lantai kapal dan di jadikan tameng, "Cepatlah aku tidak bisa bertahan.... lama" Ucap Laili menahan tembakan mereka.
Lanjut nya besok atau ga melem ini ya😇🙌💐
KAMU SEDANG MEMBACA
Avatar:The way of water ☆The Twins☆
Adventurekelahiran bayi kembar di clan Omatikaya, laki-laki dan perempuan, yg memiliki sikap sangat mirip namun kakak laki-laki mereka lebih menyayangi si gadis kembar