"Ada apa jauh-jauh datang kemari Jake Sully?"
"Kami meminta Uturu, Tonowari" Ucap Jake, 'Jadi benar ayah mengenal nya' batin Laili, tiba-tiba mata Lo'ak menghadap ke arah seorang gadis yg sedang menaiki ilu, gadis itu menyelam dan muncul kembali ke permukaan."Jatuh cinta pandangan pertama ya kau Lo'ak" Bisik Laili ke Lo'ak dan menyikut nya, "Kalian, jangan, jangan ganggu mereka" Gadis tersebut menghalangi seorang pemuda yg ingin memegang ekor Laili, "Hei" Sapa Lo'ak yg membuat gadis tersebut malu dan juga dia tersenyum tipis.'Aku bisa gila melihat nya seperti ini' batin Laili lalu menggoda Lo'ak lagi "Katakan saja jika kau menyukai dan mencintai gadis tersebut bukan? Aku tau dari cara mu berbicara" Bisik nya, Lo'ak hanya tersenyum tipis dan mengangguk sebentar.
Seorang wanita muncul dan mendekati Kiri, melihat ekor dan tangan Kiri yg mungil membuatnya berkomentar, "Ekor kalian kecil, kalian akan lambat di dalam air" "Tangan kalian juga mungil" Sambung nya.
Dia menghampiri Lo'ak dan melihat jarinya ada 5 "The demon blood" Lo'ak hanya tertunduk pasrah dengan keadaannya sekarang, Laili yg tidak menerima perlakuan tersebut lalu menarik tangan Lo'ak yg di pegang oleh wanita tersebut, "Apakah ini yg disebut perlakuan hormat, setidaknya hormati keluarga ku, tidak bisa menghormati adalah sikap yg tidak pantas, nyonya" Dengan kesal mengucapkan kata-kata tersebut, si wanita langsung mengambil tangan Laili dan melihat jarinya 5 juga, dengan sengaja Laili memanjangkan kukunya dan mengarahkan ke leher wanita tersebut, "Jangan Laili, kita baru sampai" Peringatan dari Neteyam, "Aku sudah geram kak, aku muak dengan perlakuan ini, aku punya alasan kenapa aku melakukan ini" Dengan keadaan tidak berpaling, Laili menatap tajam Wanita tersebut, "Siapa namamu, nyonya?" Tanya Laili, wanita itu tidak menjawab dan memutuskan melepaskan genggamannya dari tangan Laili, Laili menormalkan kukunya kembali, wanita tersebut berada di samping Tonowari, Neytiri kemudian muncul dan berkata "My husband is Toruk Makto" Wanita tersebut menggeram kearah Neytiri, Neytiri juga melakukan hal yg sama ke wanita tersebut, Jake dan Tonowari tampak bingung harus bagaimana, "Dia adalah Jake Sully, pemimpin perang menghadapi sky people, jadi ajari mereka budaya kita agar mereka tidak tampak...... Tak berguna" Ucap Tonowari kepada penduduk, "Anak laki-laki ku Ao'nung dan anak perempuan ku Tsireya akan mengajari anak-anak kalian" Ucap Tonowari kepada kedua anaknya, "Tapi ayah ak-" Kata kata Ao'nung di potong oleh perkataan Tonowari "Sudah di setujui" , "Ayo, akan ku tunjukkan desa kami" Tsireya membantu keluarga Sully membawa barang, Laili yg paling banyak membawa barang dan di tanyai oleh Ao'nung, "Apa aku bisa membantu membawakan sebagian barang mu?" Karena baru pertama kali, Laili hanya memberikan tas sedang yg harus di bawa Ao'nung, Laili merasa tidak enak jika harus menyuruh seseorang yg baru ia temui membawa banyak barang miliknya.
Mereka berjalan dan Tuk kadang suka melihat hewan milik penduduk di sana, "Ini dia rumah kalian, anggap saja rumah sendiri" Ucap Tsireya, Laili yg mulai keberatan langsung menaruh barang barangnya, sesampainya Ao'nung di sana Laili langsung mengambil tas sedang nya, "Terima kasih... " Laili yg sedang mengingat namanya sudah dijawab sendiri oleh Ao'nung "Ao'nung", " Oh ya, benar, terima kasih Ao'nung " Terima kasih yg kedua kalinya, "Jika kalian butuh sesuatu panggil kami, kami akan membantu" Ucap Tsireya sebelum akhirnya dia pergi bersama kakaknya Ao'nung.Jake masuk lalu menanyakan soal rumah baru mereka "Ini kelihatan nyaman bukan, ya..", Neytiri tampak menjatuhkan barangnya dan seketika membuat Laili menoleh ingin tau, "Aku nyaman nyaman saja ayah, jika kalian suka tak apa, jika kalian tidak suka maka aku lebih tidak suka" Ucap Laili yg membuat Jake tersenyum tipis, Laili sibuk mencari sesuatu di tas nya, akhirnya dia menyerah untuk mencarinya lagi.
Keesokan harinya, mereka di ajari cara berenang mereka di ajak menyelam oleh Tsireya, "Ayo menyelam bersama kami", "Ehm.. Rotxo, kenapa kau disini?" Tanya Ao'nung pada Rotxo, menemani tentunya, untuk apa lagi".Mereka kemudian menyelam, Tuk dan Kiri mengikuti mereka, Lo'ak sempat menatap Neteyam lalu melompat menyelam, merasa tidak ada tenaga Laili hanya turun ke air dengan perlahan, namun saat di dalam air Laili tampak bersemangat, Tsireya memberi tanda isyarat kepada mereka, "Mari berenang bersama kami" Lo'ak yg tidak paham dan hampir kehabisan nafas akhirnya dia keatas bersama Tuk dan Neteyam, sementara di dalam air, "Ada apa dengan mereka?" Tanya Rotxo dengan bahasa isyarat ke Ao'nung, "Mereka perenang yg payah" Jawab Ao'nung dengan bahasa isyarat, "Jangan seperti itu, mereka baru belajar" Isyarat Tsireya, Tsireya ke atas untuk menyusul mereka, "Kalian tidak apa-apa?" Tanya Tsireya, "Kalian terlalu cepat, tunggu kami" Ucap Tuk sambil memegang mata kirinya yg kemasukan air(?), "Kami tidak paham bahasa isyarat kalian" Ucap Neteyam, Ao'nung tiba-tiba muncul dan berkata "Kalian tidak pandai berenang, mungkin berayun di pohon-" Dengan cepat Tsireya memukul kepala kakaknya, "Tunggu, dimana Laili? Dimana dia? Kita harus mencarinya" Tanya Lo'ak ke Neteyam, "Maksud mu... Gadis yg mirip dengan mu bernama Laili? Apa kau saudara kembarnya?" Tanya Ao'nung, sebelum Lo'ak menjawab, ada pertanyaan baru yg muncul, "Kiri, dimana Kiri?" Ucap Rotxo, Tsireya memutuskan untuk mencari Kiri "Biar aku saja yg mencari Kiri".
Sementara itu.... "Laut benar-benar indah, tunggu, dimana aku berada?" Tanya Laili yg melewati batas desa, dia berenang dengan cepat dan cukup jauh, dia melihat ke sekitar dan menemukan ilu liar, Laili bergegas menaikinya dan mengikatkan ikatan dengan ilu, ilu tersebut tampak mengganas karena di naiki paksa oleh Laili, walaupun terlihat ganas, Laili tetap tenang menghadapi ilu tersebut, sempat ingin lolos tapi tidak berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avatar:The way of water ☆The Twins☆
Adventurekelahiran bayi kembar di clan Omatikaya, laki-laki dan perempuan, yg memiliki sikap sangat mirip namun kakak laki-laki mereka lebih menyayangi si gadis kembar