Hari kedua, Laili di ajari membuat obat, walaupun dia sudah bisa, kadang obatnya mengerikan, seperti mengandung zat aneh dan beberapa lainnya, untung Ronal mau bersabar dengan nya. Ao'nung menemani Laili agar tidak gugup, dia juga yg memberikan arahan pada Laili, kadang arahan Ao'nung lebih mudah di pahami daripada arahan Ronal.
Siangnya, Tuk mencari kerang bersama Tsireya. Entah karena terlalu bersemangat ataupun tak melihat, Tuk terjatuh dan kepalanya mengenai batu tumpul, walau timbul itu menyebabkan Tuk menangis dan dahinya mengeluarkan darah "Akk... Hisk.. Kak Tsireya... sakit" Ucap Tuk dengan merasa kesakitan dan memegang dahinya. Tuk walaupun sudah berumur 11 tahun, dia masih agak cengeng. Tsireya membawa Tuk ke Laili untuk minta di obati, Laili sempat ragu, namun dia berusaha, "Jangan menangis lagi Tuk, kak Laili akan mengobati mu" Ucap Ao'nung menenangkan Tuk. Tak butuh waktu lama, pendarahan yg keluar bisa di hentikan. Tuk pulang ke Mauri nya, Tsireya juga mengantar nya.(modus nih, pingin ketemu Lo'ak kan lo) "Bagaimana jika obatnya malah membuat nya tambah sakit? Aku khawatir pada Tuk" Ucap Laili menunduk ragu dengan obatnya, dia sudah gagal membuat obat 17 kali, untung tidak ada korban, "Itu akan menyembuhkan nya, tenang saja" Ucap Ao'nung menenangkan.
Sekarang adalah hari dimana Laili belajar menaiki skimwing, "Hati-hati lah, kau tau kan ini hewan buas?" Ucap dan tanya Ao'nung, Laili mengangguk dan menaiki skimwing, ada Tonowari juga saat itu. Laili sudah jatuh 23 kali, sorenya dia memutuskan istirahat sebentar dan niatnya melanjutkan saat malam hari.
Malamnya Laili tampak bersemangat ke arah laut, Ao'nung yg melihat tersenyum tipis dan mengejar nya. Tidak sengaja bertemu Lo'ak, Tsireya, dan Neteyam, Ao'nung mengajak mereka dan memberi isyarat alis ke Lo'ak, "Ayo kalian, ikut dengan ku". Terlihat Laili sudah menaiki skimwing secara paksa. "Laili, jangan mencoba nya lagi untuk yg ke 25" Ucap Ao'nung, ya... Laili sudah berhasil menaiki skimwing 1 kali saja, walau begitu dia tetap jatuh saat di udara. Laili tampak tak menghiraukan dan mencoba untuk yg ke 25, tak lama dia berhasil melakukannya, dengan beberapa trik dan gaya yg cukup hebat tentunya, "Aku bisa, aku bisa Ao'nung. Aku bukan gadis nakal sepenuhnya" Ucap Laili bangga pada dirinya "Hati-hati Laili kau bisa terjatuh, entah mengenai apapun" Ucap Neteyam khawatir. Beberapa saat kemudian, Laili terjatuh karena ikatan kepang nya terputus, saat didalam air, skimwing tersebut tampak ingin menyerang, tapi sebelum itu... mulut skimwing sudah di ikat oleh Lo'ak yg berada di permukaan. Setelah naik kepermukaan, Lo'ak tampak mengerutkan wajahnya, Laili bersiap di marahi olehnya, nyatanya lain, "Kau tidak apa? Tidak tergigit kan? Ataupun pendarahan yg keluar, apa ada Laili? Katakan" Tanya Lo'ak ke Laili dan menatap nya, Laili mengangguk dan tersenyum karena melihat kembaran nya baik pada gadis lain selain Tsireya.
Keesokan harinya mereka tampak bermain sebentar lalu duduk dan saling bercerita, bertanya, dan juga menjawabnya. "Ao'nung, kenapa tato mu ada di sebelah mata kananmu?" Tanya Neteyam, Ao'nung memberi tanda ke Laili agar Laili yg menjelaskan, "Ao'nung sendiri yg meminta, itu sebagai tanda kalau dia sangat menyesal karena pernah memukul ku 4 tahun lalu" Jelas Laili, Neteyam mengangguk paham dan tampak oke oke saja. "Kapan kalian menikah?" Tanya Kiri ke Ao'nung dan Laili, Ao'nung tampak tersenyum tipis dan mengarah ke Laili, Laili memalingkan wajahnya malu, "Saat umur ku 21 tahun dan Laili 20 tahun" Jawab Ao'nung, "Aku sedang memikirkan malam pertama nya" Sambung Ao'nung yg membuat Laili menarik rambut nya, "Ada Tuk, apa apaan mengatakan hal seperti itu" Ucap Laili sambil memarahi Ao'nung.
Lanjut bab selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Avatar:The way of water ☆The Twins☆
Пригодиkelahiran bayi kembar di clan Omatikaya, laki-laki dan perempuan, yg memiliki sikap sangat mirip namun kakak laki-laki mereka lebih menyayangi si gadis kembar