"Yakin tidak mau berangkat bareng Daddy?"
Jaemin menggeleng menanggapi ajakan Daddy-nya yang terkesan memaksanya. Pada ruang makan dan berkumpul seluruh keluarganya untuk sarapan. Jarang-jarang Johnny mau menawari tumpangan ke sekolah.
"Dad berangkat aja anterin Mom, jarang-jarang ngelihat kalian berdua berangkat bareng."
"Tempat kerja Mom gak searah dari kantor Dad." Jelas Johnny.
Padahal Jaemin lebih dari tahu itu hanyalah akal-akalan Daddy-nya saja untuk menutupi hubungannya yang kurang baik dengan Sang Istri.
"Nanti sekalian Daddy pengen ketemu guru-guru kamu..."
"Ngapain??" Jaemin mendadak kaget. Tidak sampai tersendak dan masih bisa mengontrol suasana.
"Dad, Nana udah gak nakal lagi kok, kemarin saja Nana ngerjain PR sendiri gak pake bukunya Jeno lagi."
Alasannya. Mengingat guru sialannya, Pak Kyungsoo pernah melaporkan Jaemin karena mengumpulkan PR dengan buku Jeno. Dimana buku paket tersebut sudah diajarkan pada anak akselerasi dan terisi semua.
"Yaudah, Dad ketemu Jeno saja gimana?"
"Dad!" Jaemin memekik tak setuju.
"Curiga daddy itu, sama gaya pacaranmu yang aneh-aneh." Jungwoo ikut-ikut bicara. Tidak digubris Jaemin karena sepertinya Jungwoo lebih butuh tutorial bercermin.
"Gak ada aneh-aneh, Jeno serius dan gak ada main-main sama aku."
"Halah anak kecil kalau pertama jatuh cinta juga gitu." Komentar Jungwoo disambung dengan mulut yang membentuk kata 'cupu'.
Sialan!
"Ya kapan-kapan saja, tapi jangan di rumah."
Satu keluarga saling pandang. Benar-benar aneh Jaemin ini. Padahal rumah mereka cukup layak untuk menerima tamu. Ada banyak kamar tamu, fasilitas tamu juga pelayan khusus tamu. Selama dua tahun pacaran pun Jaemin mana pernah mengajak Jeno masuk ke rumahnya. Hanya sekedar di turunkan di pagar lalu Jeno pun disuruh pulang.
"Kalau serius bawah ke rumah dong, kenalin ke Dad, Mom, kakaknya, adiknya eh Jisung udah kenal yah?" Mommy nya ikut mengompori. Waktu ingat cerita anak bungsunya, katanya pernah satu klub futsal bersama Jeno.
"Udah kenal Mom." Jisung memandang ke kakaknya.
"Oh iya, gimana anaknya?"
"Patut dipertanyakan kewarasannya karena mau pacaran sama Kak Jaemin."
"Gak ada gunanya, Jaemin mau pensiun dari keluarga. Bye..." Jaemin yang merajuk hampir saja berdiri karena ditertawan seluruh keluarganya tapi lekas di tahan oleh Daddy-nya.
"Gitu aja kok ngambek?"
"Maaf dong kak, bercanda doang." Ucap Jisung.
Bercanda-bercanda. Bakal dia bocorin kondom di lacinya!
Sayangnya ia sendiri belum tahu kebenarannya. Setahunya pacar Jisung adalah Chenle, sosok yang juga menjadi teman masa kecilnya. Dan lebih dari Jaemin, Chenle itu polos! Bahkan terkesan manja karena terlahir dari keluarga sendok emas. Ketahuan jika bermain nakal, pasti langsung dicoret dari daftar penerima warisan.
Jaemin lekas memeriksa ponselnya yang sudah ada notification dari Jeno. Sudah menunggu di Halte rupanya. Sebelum berangkat, Jaemin berpamitan pada Dad dan Mommy-nya, dan menendang kaki Jungwoo pelan. Benar-benar pembalasan dendam!
"Dad pengen ketemu kamu Jen." Ucapnya ketika Jeno menjemputnya di tempat biasa.
Dalam hal ini, Jaemin akan menyuruh sopirnya mengantarkannya sampai halte, sementara Jeno menunggunya disana dengan motornya. Itu pun tidak sering. Hanya saat Jeno sedang free dan tidak ada tugas.
KAMU SEDANG MEMBACA
TESTPACK (Nomin) REPUBLISH
FanfictionPengaruh buruk dari teman-temannya membuat Jeno dan Jaemin mencoba hal baru dalam gaya berpacaran mereka. CW: missgendering, bxb