12. Happines Comes in Waves

441 39 0
                                    

"Pantai?"

Jaemin mengeryit mendengar penjelasan kedua temannya yang tiba-tiba saja begitu antusias membahas sesuatu di meja kantin.

"Mark pengen ngerayain ulang tahunnya, tapi gak mau yang ramai-ramai. Maunya sih dia undang kita sama teman-teman band nya saja." Jelas Haechan sambil mengaduk-aduk milkshake-nya. "Gabung yuk Jaem. Jeno juga ikut kok. Nanti biar Renjun yang jadi obat nyamuk di antara kita hehehe."

"Sialan yah!" Renjun memprotes. Walau statusnya single, Renjun selalu punya daftar teman kencan di ponselnya. Kesulitannya hanyalah menjaga komitmen dengan satu orang. Tidak seperti temannya Jaemin dan Haechan yang awet berpacaran bertahun-tahun.

"Nanti aku mau telepon Kun biar mau ikut."

"Gak boleeehhh...!" Seru Haechan cepat. "This is private party. Just we and Mark's circle yang diundang, gak boleh ada orang lain."

"Terus kamu mau biarin aku nge-jablay sendirian gitu?" Bantah Renjun.

"Masih ada Hyunjin sama Bangchan, gak keberatan kok mereka diajakin threesome."

Gampang sekali mulut Haechan bicara dan tidak sadar tempat. Sampai bangku mereka jadi pandangan orang-orang lewat. Untung saja gak ada Felix, Sungmin atau Jeongin yang notabennya bucin masing-masing.

Beda reaksi dengan Renjun yang saat ini senyum-senyum sendiri. Sampai Jaemin mengarahkan gelas es tepat di kapala sosok berdarah cina itu. "Biar dingin otakmu."

"Jam 4 yah, Mark sama aku nanti bakal jemput kalian di rumah masing-masing. See you...." Haechan langsung berlalu. Meninggalkan mereka berdua yang diliputi pikiran masing-masing.

Jaemin tidak bisa memutuskan sendiri. Terlebih ada sosok lain diperutnya yang belum diketahui oleh mereka. Jadi mau tidak mau dia pun ingin meminta izin Jeno terlebih dulu.

"Gak usah ikut sayang...?" Begitu jawaban Jeno saat Jaemin menceritakan tawaran dari Haechan. "Aku khawatir kamu mabuk jalan. Perjalanan ke pantai itu jauh."

"Aku juga maunya gitu Jeno, tapi Haechan maksaaa...." Serunya panjang.

Jaemin mengenal pasangan ini sejak lama. Dimana mereka yang selalu terobsesi dengan hal-hal aneh. Pernah dia dan Jeno ikut acara menginap di rumah Mark dan terpaksa mengikuti permainan truth and dare, dimana Jeno yang kejatuhan dare untuk make out dengan Jaemin di depan mereka. Tentu saja hal itu ditolak berujung Jeno mengerjakan PR Mark selama sebulan penuh.

"Nanti aku yang bilang sendiri ke Mark. Pakai alasan banyak tugas." Jawab Jeno.

"Memang Mark percaya? Dia kan tahu semua jadwal kamu."

"Biar urusan itu aku yang urus. Kamu fokus aja jaga kesehatan sama 'dia' yah?"

Barangkali kekasihnya sudah ada di rumah keluarganya makannya Jeno menyebut bayi mereka dengan kata dia. Dan Jaemin mengangguk setuju, tidak terlalu memaksakan atas rencana Haechan. Lebih baik di rumah menonton siaran netflix dan minta ditemani Jisung. Adiknya itu sedang baik-baiknya padanya, walau ia sendiri tahu dalam faktor kasihan.

Ya. Itulah rencana awalnya...

Tapi sekarang Jaemin memasang wajah cemberut, duduk dan digoda oleh teman-temannya. Di sebuah caravan yang dikendarai Mark beserta teman-temannya. Ternyata sudah watak bule Canada yang nekat melakukan segala cara untuk meraih keinginannya.

"Biar aku duduk dekat Jeno!" Jaemin menepis mereka semua, mencari-cari kekasihnya yang memilih duduk paling belakang dekat jendela. Walau terkesan diam, tapi Jaemin tahu bahwa kekasihnya itu sedang kesal dengan kelakuan teman-temannya. Bahkan lebih dari kesal.

TESTPACK (Nomin) REPUBLISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang