-Maaf

830 84 5
                                    

🏀 Happy Reading 🏀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🏀 Happy Reading 🏀

Chandra diam, gak bersuara sama sekali selama dia dibonceng Hengky. Abangnya itu ternyata datang buat jemput dia. Tumben-tumbenan si Hengky yang biasanya paling hobi ninggalin Chandra di tengah jalan jadi baik begini. Chandra awalnya nolak, gak mau pulang. Tapi setelah bujukan manis yang entah Hengky belajar dimana, akhirnya si adek nurut. Syarat nya, Hengky ga boleh maksa Chandra buat ngomong sama Juna.

"Dek" panggil Hengky.

Chandra tersentak. Kapan ya terakhir kali Hengky manggil dia pake sebutan itu?

"Iya?" tanya Chandra, sedikit meninggikan suaranya karena mereka masih di perjalanan. Naik motor, pake helm. Kalau ngomong kecil-kecil nanti jadi hah hoh hah hoh.

"Maaf"

Chandra diam, bingung. Hengky kenapa minta maaf? Apa Chandra bakal ditinggal tengah jalan lagi?

"Maafin Juna"

Cukup lama Chandra diam, bikin Hengky lirik spion biar bisa liat adeknya. Bisa Hengky liat Chandra cuma nunduk, tapi matanya bergerak gelisah. Duh, kayaknya Hengky salah ngomong deh.

Hengky menepikan motornya, dia berhenti di cafe punya temennya. Chandra yang sadar kalau mereka belum sampe rumah pun natap abangnya bingung.

"Ayo beli eskrim" ajak Hengky.

Mata Chandra sontak berbinar. Kesambet apa si Hengky ngajakin dia beli eskrim? Tapi gapapa, kapan lagi ya kan? Chandra langsung aja ngangguk semangat, Hengky yang gemes usak-usak rambut adeknya.

"Mau kue juga, boleh?" Chandra sebenernya takut-takut mau nanya. Tapi anggukan dari Hengky bikin dia seneng.

Seakan lupa sama masalahnya, Chandra langsung lompat-lompat. Dia masuk duluan ke cafe ninggalin Hengky yang cuma geleng-geleng. Chandra masih manja, ini ga bagus. Tapi Hengky tau ini bukan saat yang tepat buat nekanin kata 'mandiri' yang selalu dijunjung tinggi Kevin ke adek-adeknya.

Selesai sama pikirannya, Hengky ikutan masuk ke dalam cafe. Bisa dilihatnya suasana cafe gak rame-rame banget. Matanya tertuju ke area kasir. Disitu Chandra lagi di uyel-uyel sama Lucas, temen Hengky yang punya cafe.

"Wew, gue kira Chandra bohong. Ternyata beneran dateng sama lo, heng" ucap Lucas pas liat Hengky menghampiri mereka. Blasteran Hongkong itu temen deket Juna sama Hengky, jadi ga heran kalau dia tau masalah kakak-beradik Argawinata ini.

"Kalo kerja, kerja aja. Gausah julid lo, cas" sinis Hengky, Lucas cuma ketawa.

"Karyawan gue banyak, kali. Mending gue nemenin dedek Chandra ulululu~"

Jujur Hengky ga terima, atau bilang aja sih iri sama Lucas yang peluk-peluk Chandra. Mana Chandra seneng-seneng aja dipeluk gitu. Iya lah, kan Lucas menunjukkan kalau dia abang yang baik.

Bola Basket Chandra | NCT Chenle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang