Ini hanya kisah Chandra Argawinata dan kesehariannya. Tentang dia, yang mencoba menarik perhatian kakak-kakaknya. Sampai kehidupannya berubah hanya karena kesalahpahaman.
____________________
"Abang... beneran bukan Chandra..."
____________________...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🏀 Happy Reading 🏀
BRAK
Meja Chandra digebrak sama orang yang dia gak kenal bikin dia jadi pusat perhatian sekelas. Sekedar tau doang sih, kakel famous yang suka kecentilan. Perasaan, Chandra anak baik-baik deh. Di sekolah gak suka cari gara-gara. Ini orang kenapa tiba-tiba ngelabrak dia ya? Chandra kan gak ada ngapa-ngapain.
"Weh apaan nih? Selaw dong" Bami yang emang duduk di sebelah Chandra langsung siap pasang badan. Pun Kala yang tadinya asik bobo, digeplak sama Jeje bikin dia langsung bangun walaupun pakai misuh-misuh dulu.
"Emang aku salah apa ya kak?"
"Bagi nomor abang lo, buru!"
Chandra natap pakai tatapan polos, matanya ngedip-ngedip beberapa kali. "Abang gue ada empat" ucapnya sambil nyengir. Gak lupa nunjukin empat jarinya.
"Yang kembar, anak futsal"
"Bang...Hengky?"
"Ngapain lo minta-minta nomor bang Hengky?" Kala yang nanya, matanya natap gak suka ke chili sekolah satu ini.
"Buat ngechat lah, tolol banget" sahut Jeje, langsung aja dikasi tatapan tajam ; kok malah belain sih?!
"Tuh tau, cepetan keburu bel" kakel yang diketahui namanya Laura itu nyodorin hpnya yang udah nampilin 'buat kontak baru', minta Chandra buat ngetikin nomor Hengky disana.
Chandra geleng-geleng, dorong hp itu pelan. "Gak mau kak, nanti gue dikulitin sama bang Hengky kalo kasih nomornya ke sembarang orang"
Chandra jujur kok, Hengky paling gak suka nomornya disebar tanpa seijin dia. Kalau ketauan biasanya bakal diamuk, Chandra kan gak berani. Apalagi Hengky suka ngegym, sekali di smack down kayaknya Chandra langsung patah tulang.
"Ck! Tinggal ngetik aja susah amat! Dia gak bakal tau"
"Dibilang gak mau kok maksa banget sih?!" Bami emosi.
"Gue gak ngomong sama lo, ya!"
"Udah udah" Chandra narik Bami biar gak bertingkah lebih. Dia gak mau mereka ribut dan berakhir masuk konseling cuman gara-gara Chandra gak mau bagi nomor hpnya Hengky.
"Sorry, kak. Tapi bang Hengky emang gak suka nomornya dibagi-bagi gitu. Gue cuman mau hargain privasinya dia"
Bertepatan sama Chandra ngomong gitu, bel tanda masuk kelas berbunyi. Si bungsu Argawinata menghela napas lega. Laura pasti pergi abis ini.
"Ish, gak guna"
Bener aja, Laura pergi. Diikutin tatapan julid dari Chandra cs ditambah Jeje.
"Sok asik!" cibir Chandra sambil misuh-misuh.
"Apa gunanya lo misuh-misuh sekarang, anjing? Harusnya tadi tuh depan congornya langsung" sindir Bami. Gak tau aja Chandra lagi usaha biar gak terjadi keributan.
