-Fear

638 89 11
                                    

🏀 Happy Reading 🏀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🏀 Happy Reading 🏀

Cklek

Chandra membekap mulutnya ketika ada suara pintu yang dibuka. Walaupun bisa aja itu Leo yang mungkin udah kembali, tapi Chandra gak mau gegabah. Kalau itu bukan Leo, Chandra bisa kena masalah.

"Tadi kayaknya masuk kesini, hmm..."

Chandra memejamkan matanya. Dia bisa denger jelas kalau suara yang ngomong itu bukan suara Leo. Bukan suara abangnya yang lain juga.

Itu suara cewek!

Mungkin Anna? Itu bukan Anna, Anna gak se-lancang itu buat masuk ke rumah Argawinata. Lagipula itu bukan suara Anna, Chandra kenal suara mamanya.

Niat awal anak itu mau ngintip sedikit dia urungkan. Chandra takut, takut itu orang yang sama.

"Chandra~"

Suaranya udah kayak psikopat di film-film! Orang gila, pikir Chandra. Anak itu mau nangis tapi kalau dia nangis nanti dia ketahuan. Jadi dia cuma bisa bekap mulutnya sambil meringsut ke pojokan lemari. Tenggelam di baju baju tergantung milik Leo.

"Chandra keluar yuk, kita main"

Pasti beneran orang gila, Chandra memaki dalam hati. Bisa dia denger suara kursi digeser, artinya orang itu mulai nyariin dia. Suara pintu-pintu lemari sepatu milik Leo juga terdengar. Chandra panik banget, gimana kalau tempat persembunyiannya dibuka? Chandra pasti langsung ketahuan.

'Abang... Chandra takut...'

"Ck, anak itu kemana sih?!" cewek itu mulai capek. Terimakasih buat Leo yang lemari sepatunya banyak pintu.

"Oh!" seakan menemukan jackpot, cewek itu buru-buru mendekat ke lemari yang paling besar. Iya, lemari tempat Chandra sembunyi.

Anak itu udah gemeteran di dalem. Apalagi ketika pintu lemari diketuk beberapa kali. Yang diluar sana juga cekikikan, bener-bener orang gila.

"Chandra mau keluar sendiri atau kita main ciluk ba dulu, hmm?" tanya nya. Telinganya ditempelin di pintu lemari, dengan jelas bisa denger suara grasak grusuk di dalem sana. Lebih bahagia lagi ketika dia denger isakan kecil, cewek itu ketawa puas.

"Jangan nangis dong, gue cuma mau ajak main loh. Harusnya lo ketawa bukannya malah nangis"

Chandra masih tetep membekap mulutnya, air matanya udah mengalir deras. Gak berhenti berdoa supaya Deven cepetan sampai disini. Chandra gak mau ngarep sama yang lain, dia cuma pengen Deven dateng dan ngusir cewek gila itu.

Bola Basket Chandra | NCT Chenle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang