Ini hanya kisah Chandra Argawinata dan kesehariannya. Tentang dia, yang mencoba menarik perhatian kakak-kakaknya. Sampai kehidupannya berubah hanya karena kesalahpahaman.
____________________
"Abang... beneran bukan Chandra..."
____________________...
Ragu mau bikin book, jadi numpang wansut di sini aja. Keinget Sungchan tiba-tiba. 😘🧡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Abang geseran lah! Jo nggak dapet tempat!"
"Nggak mau. Jo duduk di tempat lain aja."
"Jo maunya sama Abang! Mama... Abang jahat, liat!"
"Ish! Jo liat lah ini sofanya udah penuh. Di sebelah Keenan aja sana, hus hus."
"Nggak mauuuu..."
"Udah udah... biar Papa aja yang pindah. Kalian ini loh..."
Akhirnya perdebatan mereka berhenti. Anak tujuh tahun di sana cuman natap polos ke arah kedua kakaknya. Kelihatan asik banget main berdua. Dia juga pengen ikutan.
"Keenan, gimana hari pertama masuk SD? Udah punya temen?" tanya Papa.
"Keenan nggak berani..." cicitnya takut.
Keenan nggak bohong. Temen-temen sekelasnya keliatan serem. Sebenernya Keenan pengen kenalan sama temen sebangkunya, tapi dia keburu nangis terus manggil Mamanya. Keenan kan jadi panik takut dikira jahatin anak orang.
"Loh, kok nggak berani? Anak Papa harus berani dong."
Keenan makin menunduk. "Mereka semua ditemenin Mama-Papa nya. Keenan nggak berani." gantian sekarang dia noleh ke Mamanya.
"Mama besok temenin Keenan, ya?"
"Nggak bisa, sayang. Besok Mama harus kerja. Sama Pak Adi aja, ya? Atau Mama minta Bi Tika yang temenin?"
Keenan mengangguk kecewa. Seenggaknya dia ada yang nemenin. Meski udah berharap besar sama Mamanya. Kalau Papa nggak usah ditanya, Papa itu sibuk nggak bisa diganggu gugat.
"Abang, adiknya dijagain kalo di sekolah. Jangan ditinggal." tutur Papa.
Mevan si sulung pun mengangguk. "Abang nggak pernah tinggalin Adek."
"Iya betul betul betul!" Jordan ikut nimbrung.
"Adiknya ada dua Abang... Keenan jangan dilupain dong..."
"Dia yang nggak mau ikut, jadi Abang tinggal aja. Abang kan mau main sama Jo." adunya sambil mencebik kesal.
"Tau tuh, pa. Keenan nggak pernah mau."
Keenan yang disalahin nggak terima. "Nggak ya! Kalian nggak pernah ajak Keenan. Abang apa-apa pasti sama Kakak. Kakak juga pasti sama Abang. Kalian mana pernah ajak Keenan ikut."
