15. Jaehyun's Angry

8.2K 488 17
                                    

Happy Reading!

.

.

Flashback on

"Bubu, kata Jeno ia sudah makan malam di kafe dekat sungai Han." ucap Mark sambil menatap bubunya yang masih terlihat khawatir.

Taeyong mengangguk. Namun tak dapat dipungkiri jika hatinya masih saja merasa tidak tenang. Entah mengapa setelah mendengar bahwa Jeno berada di area sungai Han dan tidak memberi kabar apapun sejak tadi membuatnya merasa firasat buruk.

"Baiklah, kita makan malam dahulu. Sayang, kau tenanglah.. Aku yakin Jeno akan baik-baik saja." ucap Jaehyun berusaha menenangkan sang istri.

Akhirnya mereka pun memulai makan malam dalam diam. Sedikit sepi karena biasanya akan ada Jeno yang mengganggu Beomgyu, hingga berakhir Beomgyu merengek bahkan menangis. Namun, untuk kali ini mereka menghargai keputusan Jeno yang tidak ingin diganggu untuk mengendalikan emosinya.

Ditengah suasana sunyi yang hanya terdengar suara dentingan sendok makan tersebut, tiba-tiba ponsel Jaehyun berdering. Ia mengernyit saat melihat nama Jeno terpampang disana. Tidak biasanya anak itu akan meneleponnya, ia pasti akan lebih memilih menghubungi Taeyong walaupun yang ia butuhkan adalah bantuan daddy nya.

Dengan segera Jaehyun mengangkat telfon tersebut.

"Jeno? Halo?" 

Namun tidak ada jawaban disana. Hanya terdengar suara berisik dan  sedikit teriakan seperti orang berkelahi. 

Jaehyun segera berdiri kemudian menuju laptopnya. Ia melacak keberadaan Jeno dan menemukan putranya itu berada di lokasi sepi diluar jalur utama kendaraan. Raut wajah Jaehyun berubah khawatir saat ia mendengar erangan kesakitan dari Jeno disusul oleh suara lirih dari putranya itu.

"Dad-daddy.. S-sakit.." 

Oke. Jaehyun segera mengambil kontak mobil dan memanggil Mark serta Sungchan.

"Mark! Sungchan! Ikut daddy!" teriaknya membuat Taeyong segera menghampiri Jaehyun dengan raut wajah khawatir.

"Apa terjadi sesuatu dengan Jeno? Aku ikut kumohon, hyung.." tanyanya panik bahkan  air mata sudah menumpuk di mata bulat itu.

Jaehyun memegang pundak Taeyong berusaha memberi ketenangan. "Dengarkan hyung, panggil dokter Park kemari.. Minta dia membawa seluruh keperluan yang diperlukan dari rumah sakit selengkap mungkin sekarang." 

Tatapannya beralih pada putra bungsunya yang mematung disamping Taeyong. Air matanya bahkan sudah menetes. "Adek bantu bubu oke?" ucap Jaehyun yang diangguki patah-patah oleh Beomgyu.

Jaehyun lebih memilih putranya dirawat dirumah agar sang putra tetap merasa nyaman. Tidak peduli berapa banyak biaya yang harus ia keluarkan untuk membuat fasilitas rumah sakit berada dirumahnya secara lengkap. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Jaehyun segera bergegas dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Jeno! Daddy mohon bertahan oke? daddy hampir sampai! Jeno?! Kau dengar daddy kan?" teriak Jaehyun saat suasana diseberang telfon menjadi hening. Tidak ada sahutan apapun dari putranya itu.

Flashback off

Jaehyun semakin menaikkan kecepatan mobilnya membuat Mark dan Sungchan menelan ludah sedikit takut. Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka sampai dilokasi terakhir Jeno yang Jaehyun lacak.

Dengan segera mereka turun dari mobil saat melihat motor Jeno yang tergeletak.

"Sialan! Anjing!" umpat Mark saat melihat tubuh Jeno yang tergeletak lemah tak jauh dari motornya.

Diamond of Jung's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang