11. First Fight

6.9K 435 5
                                    

Happy Reading!

.

.

Setelah mendengar kabar dari Sungchan kemarin, Jeno segera menghampiri sekolah sang adik keesokan hari nya. Ia hanya masuk kesana dan mengawasi kelas Beomgyu dari jendela. Lalu bagaimana ia bisa diijinkan masuk? Oh tentu saja itu adalah hal yang sangat mudah bagi seorang Jung Jeno. Oke lanjut. 

Jeno mengawasi sang adik secara diam-diam, bahkan Beomgyu sendiri pun tidak tahu. Setelah dirasa aman, ia pun berjalan menuju kelas target yang sudah ia incar. Siapa lagi jika bukan si bajingan Lee. Jeno mengangkat sebelah alisnya saat melihat Lee Know sedang menggoda salah satu gadis dikelasnya. Bahkan dengan lancang ia meremas payudara gadis tersebut.

Melihat hal itu pun membuat Jeno mendecih pelan. 

"Menjijikkan." gumamnya kemudian pergi meninggalkan sekolah dan melajukan motornya untuk pulang. Oh iya, untuk masalah keamanan kampus selama acara yang berlangsung hari ini sudah ia titipkan untuk sementara pada anggota gengnya dikampus.

Jeno memasuki rumah dengan wajah dingin sukses membuat sang bubu yang berada di ruang tv mengernyit heran. 

"Jeno.." 

Panggilan lembut tersebut membuat Jeno tersadar bahwa ternyata bubunya berada disana. Dengan segera ia menghampiri Taeyong dan merebahkan kepalanya di paha sang bubu. 

"Apakah ada yang mengganggu Jeno, hm?" tanya Taeyong lembut seraya mengusap surai hitam sang anak.

Jeno hanya menganggukkan kepalanya dengan mata terpejam menikmati belaian lembut tersebut. Taeyong pun menangkup pipi putih sang anak kemudian mencium dahinya sekilas.

"Bubu siap mendengarkan kalau Jeno mau cerita.."

Jeno pun membuka matanya. "Ini tentang Beomgyu bu.. Bubu tahu kan gimana watak Jeno kalau sampai ada yang nyakitin adek? Jeno ga akan lepas mereka bu.." ucapnya dengan sedikit kesal.

Taeyong pun mengangguk memahami. "Lalu anak bubu yang paling kuat dan tampan ini mau melakukan apa, hm?" godanya berusaha mencairkan suasana.

Jeno pun mendongak menatap manik teduh Taeyong. "Bubu jangan kaget yah besok kalau misal dipanggil ke sekolah adek hehehe.." ucap Jeno cengengesan.

Taeyong pun terkekeh. "Baiklah, tapi ingat Jeno jangan sampai terluka okei?", pinta Taeyong yang langsung diangguki semangat oleh sang putra.

"Kalau begitu, Jeno mau mandi dulu bu.. Lapar hehehe" ucap Jeno seraya bangkit dari acara tidurannya dan berlari naik ke kamar membuat Taeyong menggeleng pelan. Akhirnya ia pun ikut bangkit untuk menyiapkan makan si putra sulung keduanya itu.

Tak lama kemudian, Jeno turun dengan pakaian santainya bersamaan dengan sang Daddy yang berjalan menuju ruang makan.

"Loh dad? Jam segini kok dah pulang?" tanya Jeno heran. Pasalnya ini baru jam 11 siang, terlalu awal untuk seorang CEO seperti Jaehyun sudah berada dirumah.

Jaehyun mendengus. "Ada berkas yang tertinggal, Jen." 

Jeno pun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Taeyong yang melihat keberadaan Jaehyun pun segera menghampiri suaminya.

"Hyung? Ada yang tertinggal?" 

"Iya sayang.. Hyung ambil dulu ya." jawab Jaehyun kemudian melenggang ke ruang kerja. Sekembalinya Jaehyun ia melihat sang istri yang sedang mengambilkan sepiring nasi lengkap beserta lauk untuknya, membuat senyum nya mengembang begitu saja.

"Hyung makan siang sekalian ya.. Ini sudah Yongie ambilkan." 

Jaehyun segera mengecup sang istri kemudian makan bersama Jeno yang sudah melahap makanannya sedari tadi. Ditengah acara makan siang tersebut, tiba-tiba dering ponsel Jeno menarik perhatian semuanya.

Diamond of Jung's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang