16. Revenge

7.5K 460 12
                                    

Happy Reading!

.

.

"Lets begin." ucap Jaehyun dengan senyum smirk mengerikan miliknya. Membayangkan apa yang akan keluarga Lee itu terima besok, membuatnya tidak sabar. Jiwa monster dalam dirinya kembali muncul saat melihat sang putra bersimbah darah, membuat sang istri dan putranya yang lain khawatir. Jangan harap ada pengampunan dari seorang Jung Jeffrey saat ini.

Jaehyun menghela nafas nya pelan, berusaha menetralkan degupan amarah dan dendam dalam dirinya saat ini sebelum kembali ke kamar putranya. Merasa sudah tenang, Jaehyun pun melangkah meninggalkan ruang kerjanya dan berhenti di depan kamar sang putra. Terlihat sang istri tertidur dengan tangannya yang masih menggenggam tangan Jeno erat. Bahkan ia terduduk dilantai dengan kepala bersandar dikasur.

Jaehyun melangkah dengan pelan kemudian mengusap wajah lelah dan sembap milik istrinya itu. Dengan perlahan Jaehyun melepaskan genggaman tangan mereka berdua kemudian menggendongnya ala bridal style. Dikecupnya pelan dahi Taeyong yang saat ini bersandar nyaman di dadanya, kemudian melangkah menuju kamar mereka berdua. Membaringkannya secara hati-hati dan menyelimuti hingga sebatas dada.

"Tidur yang nyenyak sayangku.." bisik Jaehyun pelan sambil mengelus surai rambut sang istri lembut.

Dirasa Taeyong sudah merasa nyaman dalam tidurnya, Jaehyun pun kembali melangkah keluar untuk melihat keadaan putra sulung dan kedua bungsunya. Dibukanya perlahan pintu kamar milik Mark dan terlihat Mark tertidur memeluk Beomgyu dengan wajah Beomgyu yang terbenam sempurna di dada sang kakak. Jaehyun mengecup kening keduanya kemudian berjalan menuju kamar milik Sungchan. Terlihat selimut berserakan, guling yang ia gunakan pun terjatuh di lantai membuat Jaehyun menggelengkan kepalanya sambil terkekeh geli.

Ia mengambil guling tersebut kemudian menempatkannya disamping tubuh bocah itu, dan kembali menyelimutinya sebatas dada. Sama seperti Mark dan Beomgyu, Sungchan pun mendapatkan kecupan selamat malam dari sang daddy. Setelah memastikan posisi tidur sang anak sudah benar, akhirnya Jaehyun kembali masuk ke kamar Jeno.

Tampak putra keduanya itu masih terlelap dengan damai dengan nasal cannula yang masih terpasang di hidung mancung miliknya. Jaehyun mengecek cairan infus yang masih mengalir ditubuh sang putra kemudian duduk di ranjang samping Jeno tertidur.

"Cepatlah sadar boy.. Jangan terlalu lama tidur, kau masih harus memberi pelajaran pada cecunguk yang berani melukaimu.." gumam Jaehyun pelan, sambil tangannya mengelus surai sang anak.

Ia mengecup dahi milik Jeno pelan kemudian melenggang keluar kamar, kembali ke kamar nya sendiri. Merebahkan tubuhnya disamping sang istri dan memeluk Taeyong erat. Membuat Taeyong tanpa sadar mendusalkan wajah nya pada dada bidang sang suami sukses membuat seulas senyum terbit di wajah tampan Jaehyun.

"Good night.." gumam Jaehyun kemudian menyusul menuju alam mimpi.

.

.

"Sayang, aku harus pergi sekarang.. Ada pekerjaan mendadak yang harus kulakukan. Tidurlah lebih dulu, jangan menungguku." ucap Johnny pada sang istri, padahal mereka sudah bersiap untuk tidur.

Ten mendengus kesal. "Apakah sepenting itu? Tidak bisakah kau lakukan besok?" ucap Ten dengan nada sedikit merajuk. Jelas saja ia kesal, ini sudah hampir tengah malam dan suaminya bilang ada pekerjaan? Yang benar saja!

Johnny beralih menatap istrinya lembut kemudian mengelus pipinya pelan. "Jaehyun yang menyuruhku sayang.. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi. Nadanya terdengar mengerikan sama sepertinya saat menjadi Jeffrey." 

Diamond of Jung's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang