19. Jung Family

7.2K 440 11
                                    

Happy Reading!

.

.

"Cill makan yang banyak noh, biar tambah tinggi." ucap Jeno memecah keheningan makan malam saat melihat sang adik hanya mengambil porsi yang menurutnya sangat sedikit.

Beomgyu mengerucutkan bibirnya mendengar perkataan sang kakak. "Adek tu makannya emang segini tau, hyung." balasnya. "Lagian hyung kok balik nyebelin lagi sih?! Cari ribut mulu sama adek." lanjut Beomgyu sambil mata bulatnya melotot melihat Jeno membuat seisi ruangan tertawa.

"Justru yang ini tuh Jeno yang asli dek. Kalo yang tadi jadi-jadian." sahut Mark masih teringat kejadian tadi saat Jeno yang menjawab pertanyaan sang adik dengan sangat lembut.

"Hushh sudah, makan dulu diselesaikan.. Lihat Daddy kalian sudah menahan diri untuk mengeluarkan protesannya." ucap Taeyong membuat  seluruh putranya beralih menatap Jaehyun yang memang terlihat makan dengan tenang namun sedikit kesal pula.

"Oh iya, sorry Dad adek lupa kalau baru makan tidak boleh berbicara.." ucap Beomgyu pelan kemudian membuat gestur menutup mulutnya sendiri, yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Jaehyun.

Akhirnya makan malam pun diselesaikan dalam keheningan tak lama setelah itu. Taeyong beranjak mencuci piring dibantu oleh Sungchan, sedangkan yang lain beralih duduk di ruang tengah. Beomgyu duduk di sofa diapit oleh Mark dan Jeno, sedangkan Jaehyun duduk di sofa tunggal lainnya.

"Jeno hyung, Lee Know sunbae kan sudah tusuk hyung, sekarang dia dimana? Soalnya tadi adek ndak liat Lee Know sunbae dan Chaeyon sunbae. Biasanya mereka selalu terlihat mencolok di kantin. Ya walaupun adek kenal mereka pun karna waktu itu ndak sengaja tabrak Chaeyon sunbae sih.." oceh Beomgyu dengan tangan yang fokus mengotak atik remot memilih channel TV kesukaannya.

Mark pun sebenarnya juga ikut penasaran. Bahkan dirinya juga berpikir untuk menghabisi bocah itu tadi saat menjemput Beomgyu sepulang sekolah, namun siluet orangnya saja tidak terlihat. 

"Mark juga tadi nunggu dia di depan sekolah adek, tapi tu orang ga keliatan." sahut Mark kemudian tatapannya beralih pada Jaehyun dan Jeno yang terlihat melakukan telepati satu dengan yang lain.

"Mereka sudah daddy urus, tenang saja." jawab Jaehyun tenang.

Beomgyu dan Mark menganggukkan kepala hampir bersamaan. "Jadi mereka di kantor polisi?" tanya Mark bersamaan dengan Taeyong dan Sungchan yang baru saja datang dari dapur.

"Siapa di kantor polisi?" tanya Taeyong tidak mengerti kemudian duduk di sofa tunggal sebelah Jaehyun.

Jaehyun mulai gugup saat merasakan tatapan intens dari sebelahnya. Niatnya untuk memberitahu putranya yang lain kecuali Beomgyu tentang rahasianya dengan Jeno pupus saat melihat Taeyong yang justru bergabung dengan mereka. 

"Hyung?" tanya Taeyong sekali lagi yang melihat Jaehyun justru terdiam.

Jaehyun menghela nafasnya. Oke ia tidak bisa membohongi Taeyong lebih jauh, lebih baik dirinya yang memberitahu langsung daripada besok Taeyong mengetahui dari orang lain. Bisa-bisa maung besar muncul. 

"Hiii~ Maung kecil saja sudah mengerikan." gumam Jaehyun sambil menggelengkan kepalanya ribut.

/plakk/

"Akh! Sayang!" pekik Jaehyun saat Taeyong menggeplak lengannya keras.

"Hyung tuh kenapa sih?!" balas Taeyong dengan nada tingginya.

"Hyung baru mikir sayang, gausah mukul dong.. Badanmu kecil tapi tenagamu tuh kaya gorila, astaga.."

Taeyong melotot mendengarnya. Kemudian memukuli Jaehyun brutal. "Apaa kau bilang?!! Dasar gendutt! Jelek!! Yongie ndak sukaaa!!" teriaknya tanpa sadar menyebut dirinya Yongie.

"Akh! Aduh! Duh! Iya iya maaf! Aduh, stop Yongieee.." 

Mark, Jeno dan Sungchan hanya menyimak pertengkaran kedua orang tua mereka yang terjadi secara tiba-tiba itu. Berbeda dengan si bungsu yang sesekali mengerutkan dahinya kesal saat mendengar suara daddy dan bubunya yang saling bersahutan.

"Isshh! Daddy sama bubu kenapa sih malah berantem?! Berisikk! Adek mau nonton pororo nihhh!!" 

Seketika Jaehyun dan Taeyong berhenti berdebat. Mereka menoleh ke arah si bungsu yang terlihat asik sendiri menonton kartun penguin dan teman-temannya. Jaehyun tersenyum jahil, kemudian berjalan mendekat kearah si bungsu.

"Hap!!" teriak Jaehyun sambil mengangkat tubuh Beomgyu dengan bridal style.

"AAAA DADDY!!!"

"Hahahah kelitikin juga ahh!!" Sahut Mark sambil tertawa terbahak. Kemudian berlari menuju sang daddy yang berjalan memutari ruang keluarga dengan sesekali memutar tubuhnya.

"Hahahah stopp!! PLEASEE GELI HYUNG STOPP!!" tawa bahak Beomgyu memenuhi ruangan dengan sesekali teriakan terdengar dari mulut kecilnya.

Sungchan dengan semangat empat lima ikut bergabung dengan ketiganya meninggalkan Taeyong dan Jeno yang menonton mereka sambil tertawa.

"Ahh anjir! Gue gabisa ikutan!" Umpat Jeno kesal.

Taeyong terkekeh mendengar umpatan anaknya. "Besok setelah Jeno sembuh, kita gantian jahilin Beomgyu oke?" ucap Taeyong yang dijawab anggukan kepala oleh Jeno dengan senyum lebar hingga mata miliknya hilang.

Sedangkan Beomgyu yang dijahili oleh daddy dan kedua kakaknya pun mulai merasa kesal.

"HUWAAA~ STOP! HIKS.. ADEK CAPEKK!! HIKSS BUBUU HUWAA~"

Teriakan dengan tangis menggelegar membuat Taeyong segera beranjak untuk mengambil Beomgyu dalam gendongannya. Beomgyu segera memeluk erat leher sang bubu kemudian menyembunyikan wajahnya disana, masih menangis kencang.

"Sstt udah stop menangis nya.. Ini adek udah sama bubu.. Cup cup.." ucap Taeyong berusaha menenangkan si bungsu yang terlihat sangat kesal itu.

Dengan wajah penuh derai air mata, Beomgyu menatap Taeyong dengan mata bulat berair miliknya.

"Hikss, bubu hukum d-daddy dan hikss mark h-hyung hikss juga uchan h-hyung huwaa~" ucap Beomgyu terbata dengan sesenggukan kemudian kembali menenggelamkan kepalanya di leher Taeyong.

"Yahh kita kan cuma bercanda adek.. Jangan dihukum dong~" sahut Sungchan.

"SHIREOO!!" teriak Beomgyu sambil mengangkat kepalanya kemudian menatap Sungchan kesal yang justru terlihat sangat menggemaskan.

Pipi nya total memerah dengan air mata, mata bulat nya yang semakin berbinar karena berlinang air mata, belum bibir mungil yang terlihat sedikit mengerucut itu. Ah dan jangan lupakan juga kedua alisnya yang menekuk saling bertautan.

"Jaehyun hyung, mark, dan sungchan berdiri disana! Angkat satu kaki dan dua tangan pegang telinga masing-masing!" Perintah Taeyong dengan masih menimang tubuh putranya itu.

"Nah cepetan deh turutin bubu, liat tuh kasian adek nangis sampe kaya gitu.. Ga liat-liat sii kalo bercanda." Ejek Jeno.

"Lu lebih parah anjing kalo jahilin adek!" jawab Mark tidak terima.

"MARK!" ucap Taeyong dengan kesal.

"Cepat lakukan hukuman kalian! Dan kau mark!!" ucap Taeyong menjeda ucapannya dengan mata yang menatap ketiganya garang.

"Push up 50 kali!" Lanjutnya membuat Jeno tertawa terbahak menertawakan kakaknya yang memasang wajah konyol.

"Sayang~ masa hyung ikut dihukum sih.." Protes Jaehyun.

"Hyung yang memulai astaga.. Cepat lakukan atau hyung mau ikut push up dengan Mark?" Jawaban Taeyong sukses membuat Jaehyun terdiam dan segera melakukan hukumannya.

Beomgyu pun tertawa puas di pangkuan sang bubu saat ketiganya melakukan hukuman dari Taeyong.

Dalam hati Jaehyun pun bersyukur karena Taeyong melupakan apa yang mereka bicarakan tadi. Sejujurnya masih belum siap dia tuh kalau Taeyong mengetahui yang sebenarnya. Bisa-bisa tidak ada jatah untuk jangka waktu yang lama atau kemungkinan terburuk adalah pisah ranjang hingga Taeyong memaafkannya.

Poor Jaehyun.

.

.

TBC.
Haloo gaiss, up kali ini agak pendek dan lebih santai yah di chapter ini hehee..
Semoga kalian sukaa! Jangan lupa votement nya dongg🥺

Diamond of Jung's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang