13. Feeling

7K 457 20
                                    

Happy Reading!

.

.

Tak lama setelah Jeno dan Beomgyu pergi meninggalkan sekolah, terlihat mobil hitam yang ditumpangi oleh Mark dan Sungchan memasuki lapangan parkir sekolah Beomgyu. Mark yang keluar diikuti oleh Sungchan sukses membuat seluruh perhatian siswa siswi yang masih menunggu jemputan terpesona. Mark mengedarkan pandangannya mencari motor Jeno namun nihil. 

"Hyung, motor Jeno hyung sudah tidak ada." 

Mark mengangguk. "Hyung juga tahu." jawab Mark seadanya. Memutuskan untuk menelfon adiknya.

"Lo dimana dah? Gue sama Sungchan udah di sekolah Beomgyu." 

"Oh! Gue barusan aja sampe rumah." 

Mark mendengus kesal. "Yaudah gue tutup." ucapnya kemudian memutus sambungan telfon.

"Kita pulang, Jeno sama adek udah dirumah." ucap Mark pada Sungchan yang dijawab anggukan kepala oleh adik keduanya. Tidak ada pertunjukan yang Sungchan nantikan dari hyung berandalnya itu.

Jeno memasuki rumah bersama Beomgyu yang asik dengan es krim di tangannya. 

"Loh adek? Belum cuci tangan dan ganti baju kok sudah makan es krim sih?" omel Taeyong pada putra bungsunya yang tergila-gila dengan makanan manis dan dingin itu. Walau hal itu menurun dari dirinya sendiri sih..

Beomgyu menyengir kemudian mengecup pipi bubunya sekilas. "Hehe adek lupa bu.." jawabnya cengengesan.

Taeyong mendelik kesal. Ia mengambil es krim tersebut kemudian memakannya.

"Ahhh BUBUUUU~" teriak Beomgyu tidak terima ketika es krim strawberry kesukaannya direbut begitu saja. Sedangkan Jeno hanya terkekeh melihat tingkah laku sang bubu yang tidak ingat umur itu.

Taeyong menjulurkan lidahnya mengejek. "Sana cepat cuci tangan dan ganti baju dulu, semakin lama berarti ya es krimnya bubu habiskan." ucapnya santai sambil terus menjilati es krim dengan nikmat.

"Bubu! Jangan makan es krim adek lagiiii!" omel Beomgyu kemudian segera berlari cepat menuju kamar. Diikuti oleh Jeno yang juga menuju kamarnya sendiri.

Hanya dalam hitungan menit, Beomgyu kembali berlari ke ruang tv saat melihat bubunya duduk di sofa sambil menonton santai. Ia celingukan mencari es krim ditangan Taeyong yang terlihat tidak memegang apapun.

Mata bulat Beomgyu mulai berkaca-kaca dengan bibir yang mulai turun. Ia menatap sang bubu sedikit kesal saat bubunya hanya menatapnya dengan polos tanpa rasa bersalah. Sedangkan Taeyong sudah tertawa dalam hati saat melihat tingkah sang anak, ia sangat suka menjahili Beomgyu karena reaksi yang anak itu berikan selalu menggemaskan.

"Bubu, es krim adek?" tanya Beomgyu menuntut. Ia berjalan mendekati sang bubu kemudian berdiri tepat didepannya.

"Aduh! Maaf adek, bubu menghabiskannya.. salahkan saja eskrim strawberry nya yang terlalu enak.." jawab nya dengan mata bulatnya menatap memelas.

Bibir Beomgyu melengkung kebawah. "Hiks! Huwaaa~ Bubu jahat! Itu es krim adek!" pecah sudah tangisan si bungsu. Jeno yang mendengar tangisan dari sang adik pun segera turun. Ia melihat sang bubu yang tersenyum jahil dengan Beomgyu berdiri didepannya menangis sambil menghentakkan kakinya kesal.

"Bubu tidak boleh tertawa! Hiks! Adek marah sama bubu!" omel Beomgyu di sela tangisnya membuat Taeyong tertawa lepas. Ia segera berdiri menggendong koala sang anak.

"Sstt.. Sudah, maafkan bubu oke? Kita beli es krim habis ini.." bujuk Taeyong tak tega melihat si bungsu yang masih saja menangis sesenggukan.

Namun Beomgyu justru melayangkan pukulan ringannya pada bahu kecil bubunya sambil terus merengek dan mengomel kesal.

Diamond of Jung's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang