Happy Reading!
.
.
Mentari pagi mulai memunculkan sinarnya membuat seorang pemuda berdimple mengerutkan keningnya merasa terganggu. Dengan kesadaran yang masih belum terkumpul sepenuhnya, tangannya meraba sisi kasur namun terasa kosong. Tidak menemukan keberadaan istrinya itu, Jaehyun segera membuka matanya lebar kemudian bergegas mencari keberadaan istrinya cantiknya itu. Sungguh, kejadian penculikan Taeyong sukses membuat sebuah trauma dalam hidupnya.
"Sayang?" panggilnya pelan saat tiba di dapur namun nihil. Kakinya beranjak menuju kamar Jeno secara otomatis.
Ia membuka pintu secara perlahan dan bernafas lega.
"Selamat pagi sayangku.." ucapnya sambil memeluk tubuh mungil itu dari belakang.
Taeyong yang sedang membersihkan tubuh Jeno pun sedikit terkejut. Namun, tak lama kemudian seulas senyum terbit di bibir tipisnya seraya membalikkan badan menghadap sang suami.
"Pagi hyung.." balasnya sambil mengecup bibir Jaehyun singkat.
"Sudah daritadi hm?" tanya Jaehyun lembut dengan tangan yang masih memeluk erat tubuh sang istri.
Taeyong menganggukkan kepalanya. "Aku tidak bisa tidur nyenyak hyung.. Aku khawatir dengan keadaan Jeno." jawabnya sendu.
Jaehyun menghela nafas kemudian menenggelamkan kepala Taeyong di dadanya. Ia mengecup pucuk kepala itu berkali-kali dengan matanya terus menatap Jeno yang masih saja menutup matanya.
Alisnya mengernyit ketika melihat sesuatu yang ganjil dari anak itu. "Yak! Buka matamu anak nakal!" ucapnya kesal disusul dengan dengusan pelan.
Taeyong tentu terkejut mendengar perkataan Jaehyun. Ia mendongak dengan tatapan bingung dan berbalik menghadap Jeno. Dapat ia lihat sudut bibir Jeno yang sedikit bergetar seperti menahan tawa.
Bukannya kesal, Taeyong justru berkaca-kaca. Ia segera menghampiri sang putra dan menangkup pipinya. "Jeno kenapa tidak mau membuka mata hm? Padahal Jeno sudah bangun.." ucapnya pelan dengan sedikit rengekan yang keluar tanpa sadar.
Mendengar hal itu tentu saja membuat Jeno tak tahan untuk berpura-pura tidur lagi. Ia membuka matanya perlahan dan tersenyum saat melihat wajah menggemaskan sang ibu yang menatapnya dengan mata bulat berair. Oh jangan lupakan bibir tipis itu yang tertekuk kebawah.
"Bubu sangat menggemaskan.." ucap Jeno dengan suara serak membuat Taeyong tersenyum kecil dan mengambilkan minum serta membantu Jeno untuk meneguk air tersebut.
"Hish! Dasar berandal kecil! Mau daddy tambah luka ditubuhmu huh?!" balas Jaehyun tidak terima.
"Jaehyun hyung!" teriak Taeyong kesal. "Hyung tidur diluar nanti malam!!" lanjutnya lagi yang sukses membuat Jaehyun membulatkan matanya dan Jeno tertawa mengejek. Ia hampir saja tertawa keras jika saja luka yang diperutnya tidak berdenyut nyeri.
"Say--"
"JENO HYUNG!!"
Belum sempat Jaehyun menyelesaikan protesannya, muncullah tiga kecebong Jung yang lain membuat Jaehyun tambah kesal saja.
Beomgyu yang melihat hyungnya sudah terbangun pun segera berlari menuju kasur dan memeluk erat tubuh Jeno, membuat semua yang berada di ruang tersebut pun hampir memekik panik saat si bungsu menjatuhkan tubuhnya dikasur begitu saja.
"Yak! Bagaimana jika tubuhmu itu mengenai luka Jeno hyung huh?!" pekik Sungchan dengan tatapan horor pada keduanya. Sedangkan Taeyong mengelus dada ratanya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond of Jung's (END)
FanfictionJung family ft. Beomgyu "Berani kau sentuh ujung kuku jari istriku, mati kau ditanganku!" - Jaehyun "Siapa yang melakukan ini padanya? Katakan padaku." - Mark "Sialan!! Cari mati rupanya." - Jeno "Keluargaku benar-benar aneh." - Sungchan "Huwaaaa~ B...