08. Brother

9.4K 500 6
                                    

Happy reading!

.

.

.


Setelah puas bermain bersama si bungsu, tentu dengan interogasi atas pembulian yang Beomgyu alami, akhirnya mereka bertiga kembali melakukan promosi di dua kelas terakhir.

'Tok' 'tok' 'tok'

"Permisi, kami dari mahasiswa Neo City ingin meminta waktu sedikit tentang kampus kami, barangkali adik-adik ada yang tertarik untuk melanjutkan kesana." Papar Mark sebagai pembukaan. Matanya mengedar keseluruh kelas dan berhenti saat melihat Chaeyon yang ternyata berada di kelas tersebut.

Ia menengok ke arah Jeno yang ternyata juga menatap Chaeyon dengan pandangan tajam. Mark menyenggol pelan lengan adik nya itu sebagai kode untuk menjaga sikapnya.

Sedangkan Chaeyon hanya menunduk tidak berani menatap kedepan, terutama saat matanya bertemu dengan Jeno yang serasa dapat melubangi kepalanya saat itu juga.

30 menit berjalan cukup cepat saat ketiganya selesai menjelaskan. Suasana kelas juga cukup kondusif dan menyenangkan walaupun masih sedikit terasa mencekam karena sikap Jeno yang hanya banyak diam dan terus memasang wajah dinginnya.

"Oke, sekian paparan dari kami, uhmm.. Jeno katakan sesuatu, kau hanya diam saja daritadi. Ah dan satu lagi, berhenti memasang wajah preman mu itu, Jung." Tegur Mark dengan selipan nada bercanda namun Jeno tahu betul jika kakaknya itu sedikit kesal dengannya.

Jeno menghela nafas. Kemudian sedikit mengangkat sudut bibirnya. "Adakah yang ingin bertanya? Dan maafkan aku jika sikapku membuat kalian tidak nyaman. Mood ku jelek sejak kejadian di kantin tadi."

Lucas dan Mark mengangguk. "Tidak usah dipikirkan ya ges ya, kalian hanya perlu tahu jika Jung Beomgyu itu adik dari dua Jung bersaudara ini. Kalian tau sendiri kan bagaimana perangai mereka jika adik kesayangan mereka diganggu? Jadi, jangan coba-coba cari masalah lagi dengan Beomgyu." Jelas Lucas pada seisi kelas, namun matanya terfokus pada Chaeyon. Ia juga merasa kesal setelah melihat luka di dahi Beomgyu bahkan ia menyesal sempat membela Chaeyon dari amukan Jeno tadi.

"Sudah tidak usah dipikirkan, kalau tidak ada yang bertanya, maka kami cukupkan untuk paparan dari kami, sukses untuk ujiannya dan kami sangat menanti untuk bertemu dengan kalian kembali tahun depan." Ucap Mark kemudian pamit keluar kelas diikuti Lucas dan Jeno.

Setelah kepergian mereka sontak seisi kelas melihat Chaeyon yang hanya menunduk sambil mengepalkan tangannya kuat. Yeji yang berada disamping meja Chaeyon pun hanya bisa diam. Sedari awal dia memang tidak menyukai sifat Chaeyon yang suka membully murid lain.

"Heh Chaeyon, kali ini lu salah sasaran bego. Hahaha~" ejek salah satu teman sekelasnya yang disusul tawa satu kelas.

"Diem kalian! Liat aja apa yang bakal terjadi sama Jung sialan itu besok!" Teriaknya emosi.

"Dih, pengecut banget lo, pas ada abangnya lo ciut kek tikus, setelah pergi keluar deh lagaknya." Cibir Ryujin yang terkenal dengan mulut pedasnya.

Chaeyon menggebrak mejanya kasar kemudian berlari meninggalkan kelas.

"Lo gak ikutin sahabat lo?" Tanya Ryujin kepada Yeji yang hanya diam bahkan terkesan acuh.

Diamond of Jung's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang