Part 27 I "Big Plan"

138 19 2
                                    

Hai, Apakabar? Kali ini kembali dengan cerita pairing #LeeSeyoung & #LeeJunho yang baru. Sebelumnya ingin berterimakasih karena masih mau baca cerita sederhana ini. Maaf kalau masih banyak kekurangan baik dari segi plot, penulisan dan lain-lain. Happy Reading Yall~

---

Yayasan Bunda Kasih, 11.22 AM

"Mengapa Kau terlihat gelisah seperti itu?" Tanya Robert penasaran, pasalnya Ranata terlihat gelisah dan tidak fokus dalam mengerjakan sesuatu. "Apa ada sesuatu yang mengganggumu?"

"Apa terlihat seperti itu?"

"Ya." Jawab Robert. "Setelah kupikir-pikir, Kau tidak pandai menyembunyikan sesuatu. Lihat? Tanpa Kau bercerita pun Aku bisa menebak ada sesuatu yang salah pada dirimu."

"Apakah sejelas itu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah sejelas itu?"

"Apa Kau sedang bertengkar dengan kekasihmu?" Tebakan kali ini membuat Ranata terdiam. "Benarkan? Aku bisa menebaknya dengan jelas."

"Lebih tepatnya Kami serasa semakin jauh dan berada dijalan yang berbeda." Kali ini raut wajah Ranata berubah menjadi murung. "Aku rasa hubungan Kami sedang tidak baik."

"Bolehkah Aku berbicara jujur padamu?"

"Hm?"

"Pada akhirnya sesuatu yang dimulai dengan tidak baik akan berakhir dengan jalan yang salah. Hal itu hanya akan membuatmu sakit, Ranata. Hmm—Aku tidak pernah mau ikut campur dalam masalah percintaanmu. Tapi Aku rasa Aku berhak mengingatkanmu sebagai seorang teman. Aku harap Kau tidak tersinggung dengan ucapanku."

"Terimakasih sudah mau berkata jujur padaku." Ucap Ranata, Ia menanggapinya dengan santai. "Tapi—bagaimanapun juga, Aku dan Dia sudah melangkah terlalu jauh. Aku sudah bergantung padanya."

"Makhluk sosial memang ditakdirkan untuk saling bergantung satu sama lain, bukan? Tapi tidak dengan hatinya." Kata Robert. Perkataan darinya cukup membuat Ranata banyak diam. "Jadi berhenti menyakiti dirimu sendiri seperti ini. Aku tidak ingin Kau terluka. Dia tidak akan bisa memilihmu."

"Robert—"

"Jika memang Dia mencintaimu dengan tulus, sudah seharusnya Kau menjadi prioritasnya." Balas Robert.

St. Joint Mansion, 12.01 PM

             Beberapa pelayan menyajikan makanan mewah sebagai hidangan utama makan siang keluarga Juana. Kenneth dan Rachel sudah duduk manis dikursinya, begitupun dengan Yanesa yang merasa bersukacita dapat makan bersama dengan anak dan menantunya.

"Ah—rasanya ini merupakan momen yang langka. Bisa satu meja dengan Kalian berdua." Seru Yanesa. Kenneth dan Rachel hanya membalas dengan senyuman tipis. "Aku sudah dengar semuanya dari Rachel, sungguh diluar dugaan ya rupanya. Kau memilih untuk berlibur disini."

"Aku sadar selama ini Aku tidak pernah berkunjung ketempat dimana istriku hidup." Jawab Kenneth sambil menyantap makanan miliknya. Rachel menoleh. "Lagipula Rachel pasti merindukan suasana rumah dimana Ia tumbuh, kan? Iyakan, Sayang?" Tambahnya.

Abandoned Love (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang