Kenneth Ariguna Praga adalah seorang pengusaha yang tidak merasa bahagia memiliki seorang istri seperti Rachel Yume Juana. Terbiasa melalui kisah percintaan yang dingin hingga tidak menyadari ada luka yang masih membekas dalam diri Kenneth. Apa yang...
Hai, Apakabar? Kali ini kembali dengan cerita pairing #LeeSeyoung & #LeeJunho yang baru. Sebelumnya ingin berterimakasih karena masih mau baca cerita sederhana ini. Maaf kalau masih banyak kekurangan baik dari segi plot, penulisan dan lain-lain. Happy Reading Yall~
---
Praga Yasusa Group, 07.30 PM
Setelah berkeliling dipusat perbelanjaan dan beberapa toko fashion, Irene mengajaknya kesuatu tempat.
"Irene, kurasa Kita salah tempat." Rachel baru saja terbangun dari tidurnya, selama diperjalanan Ia mudah terlelap didalam mobil. Irene hanya menyunggingkan senyumnya. Kemudian memarkirkan mobil sportnya kesembarang arah. "Mengapa ketempat ini?"
"Ada sesuatu yang ingin Kubicarakan. Ikutlah bersamaku." Ajak Irene yang melemparkan kunci mobil kepada salah satu staff. Sebagaimana kebiasaan Irene sebagai pengguna VIP Valet. Ia tidak perlu bersusah payah memarkirkan mobil pribadinya.
Perasaan Rachel semakin membuncah ketika memasuki gedung utama perusahaan milik suaminya itu. Sudah lama Ia tidak menginjakkan kaki ditempat ini. Irene mengarahkan tepat pada ruangan meeting secara privat.
Semula tidak ada siapapun disana, tetapi selang beberapa menit muncul beberapa orang dengan berpakaian formal dan rapi datang membawa beberapa berkas.
"Ada apa ini, Irene?" Bisik Rachel semakin tidak paham. Kemudian Irene memberikan berkas berbalut sampul hitam kepada Rachel. Rachel membaca dengan seksama. Berkas yang Irene berikan berisikan surat pernyataan mengenai ahli waris. "Ahli waris?"
"Ya."
"Aku tidak paham. Maksudnya apa? Mengapa Kau memberikannya kepadaku?"
"Kudengar bahwa Kau dan Kak Kenneth nyaris bercerai, ah—entahlah. Mungkin akan bercerai? Sebagaimana mestinya ketika Kau sedang mengandung anak dari darah keluarga Praga, itu artinya hubungan Kalian tidak akan pernah putus." Ucap Irene dengan hati-hati.
"Lalu?"
"Papa tidak ingin hidup cucunya berada dalam kebingungan. Maka dari itu—"
"Maksudmu jika Aku menandatangani ini, artinya Aku menyerahkan anak ini kepada pihak keluargamu?"
"Tidak, bukan berarti ini mengenai hak asuh. Ini hanya perihal ahli waris yang nantinya akan jatuh pada anakmu."
"Dengan kata lain, Anakku nanti akan selalu terikat pada keluarga Praga?" Tanya Rachel dengan wajah ketidaksukaan.
"Benar."
"Irene..."
"Iya?"
"Bisa tolong sampaikan pada Papa." Rachel menyodorkan berkas itu. "Anak ini secara harfiah hanya milik orang tuanya. Aku sebagai Ibu dan Kenneth sebagai Ayahnya. Tidak ada urusan mengenai Dia akan jatuh pada keluarga mana. Aku tidak menyetujui ini." Tolak Rachel dengan sopan.
"Really? Kau menolak ini? Rachel, come on—"
"Untuk saat ini, Aku tidak berniat untuk berpisah dengan Kenneth." Rachel pergi meninggalkan ruangan itu tanpa pamit. Irene terdiam sejenak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
