Part 51 I "Breath"

79 6 3
                                    

Hai, Apakabar? Kali ini kembali dengan cerita pairing #LeeSeyoung & #LeeJunho yang baru. Sebelumnya ingin berterimakasih karena masih mau baca cerita sederhana ini. Maaf kalau masih banyak kekurangan baik dari segi plot, penulisan dan lain-lain. Happy Reading Yall~

---

Vertě Restaurant, 11.45 AM

               Ranata sedari tadi menunggu kedatangan Robert, beberapa kali Ia memandangi cermin untuk memastikan penampilannya baik didepan lelaki itu.

"Hai! Maaf membuatmu menunggu." Panggil Robert sambil menepuk Ranata dari belakang. Ia duduk dihadapan wanita itu dan menangkap sebuah cermin kecil yang sedang digenggam oleh Ranata. "Kau sedang apa?"

"Sedang apa? Tentu saja Aku menunggumu datang."

"Dengan cermin itu?" Tanya Robert sambil terkekeh. Ranata tersipu malu dan memasukkan cermin kecilnya kedalam tas. "Maaf, seharusnya Aku datang lebih awal daripada Kau. Tapi—jalanan lebih ramai dari biasanya. Well—"

"Sudahlah, Aku sudah lapar. Bisakah Kita langsung memesan makan?" Rengekan kecil Ranata terdengar manja ditelinga Robert.

"Baiklah." Singkatnya.

              Lelaki yang sedang ada dihadapannya terlihat lelah, area lingkar matanya mengerut dan gelap seakan menandakan lelaki itu kurang istirahat. Ranata merasa cemas dengan perubahan dari aura wajah Robert pagi ini.

"Kau ingin memesan dessert? Terlihat enak dan menggiurkan." Ucap Robert yang membuka lembar demi lembar menu dihadapannya. Sesaat menunggu jawaban Ranata, tetapi tidak ada respon apapun dari wanita itu. Robert pun menoleh. "Ranata?"

"Eh?"

"Ingin memesan dessert?"

"Boleh."

             Setelah memesan makanan, Ranata memandang jalanan yang terlihat dari jendela besar tanpa tirai. Waktu menunjukkan jam makan siang, sehingga suasana restoran sangat ramai.

"Bagaimana dengan yayasan? Kudengar Kalian telah melakukan kegiatan melukis pagi ini?" Tanya Robert yang berusaha menghidupkan suasana.

"Benar, anak-anak sangat senang dan lebih banyak bermain dengan cat air dibandingkan melukis diatas canvas." Seru Ranata.

"Ranata.."

"Hmm?" Ketika makanan sudah tersaji, keduanya mulai menyantap makanan. Namun Robert masih ingin membahas sesuatu.

"Aku tiba-tiba penasaran sebelum Kau memutuskan untuk bekerja sosial seperti ini, Kau telah bekerja diperusahaan Kenneth ya?" Tanya Robert dengan tatapan penasaran. Ranata seketika tersedak karena tidak menduga akan mendapat pertanyaan seperti itu. "Kau baik-baik saja?"

"Kau tiba-tiba menanyakan hal yang tidak pernah Kubahas kepada siapapun. Bagaimana Aku tidak terkejut?" Protes Ranata sambil menata poninya karena gugup.

"Jika itu membuatmu keberatan, tidak masalah jika tidak ingin menjawab pertanyaanku." Balas Robert dengan santai.

"Apakah Kau penasaran?"

"Tentu saja."

"Kau menjawabnya tanpa berpikir." Ranata mulai terkekeh. "Aku adalah pekerja swasta sama seperti orang pada umumnya."

"Kau bekerja diperusahaan Praga Yasusa Groupkah?"

"Benar, sejak awal aku adalah seorang intern disalah satu divisi dalam perusahaan itu. Setelah tahun ketiga, Aku mendapat status karyawan dan mulai sering berinteraksi dengan Kenneth karena kerap kali bertemu dalam meeting internal." Ungkap Ranata mencoba menjelaskan dengan santai.

Abandoned Love (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang