Part 55 I "Priority"

68 6 5
                                    

Hai, Apakabar? Kali ini kembali dengan cerita pairing #LeeSeyoung & #LeeJunho yang baru. Sebelumnya ingin berterimakasih karena masih mau baca cerita sederhana ini. Maaf kalau masih banyak kekurangan baik dari segi plot, penulisan dan lain-lain. Happy Reading Yall~

---

              Suasana dalam yayasan terasa canggung, setiap kali Robert mendekat pada Ranata. Wanita itu lebih memilih untuk menyibukkan diri kearah lain. Jelas lelaki itu heran, mengapa Ranata begitu menghindarinya?

"Ranata—"

"Iya, Mom?"

"Bisakah Kau membeli beberapa bahan makanan untuk persediaan minggu ini? Robert akan kesulitan jika belanja sendirian." Robert dan Ranata saling berpandangan.

             Kali ini Ranata tidak punya pilihan untuk menolak, Ia menuruti perkataan Mommy Kala. Selama diperjalanan, Robert kerap kali melirih tetapi begitu kesulitan untuk mencairkan suasana didalamnya. Ranata tidak melempar percakapan yang dapat Mereka perbincangkan dengan nyaman. Hanya jawaban singkat dan terkesan tidak menarik.

             Semakin lama, Robert merasa tidak sanggup berada dalam situasi yang tidak mengenakkan ini. Ia membanting stirnya ke kiri untuk menghentikan mobilnya. Akhirnya wanita itu menoleh dan memberi tatapan heran.

"Mengapa berhenti disini?"

"Baguslah jika Kau mulai berbicara. Ranata, jelaskan padaku dimana letak kesalahannya?" Balas Robert sedikit mengintimidasi.

"A-apa maksudmu?" Gugup Ranata.

"Sejak diyayasan, Kau telah mengabaikanku. Kau sengaja menghindariku, kan? Jadi jelaskan padaku. Apakah Aku telah melakukan sesuatu yang salah?"

"Tidak."

"Oke, melihat responmu yang seperti ini. Sepertinya Aku telah melakukan kesalahan." Ranata tidak menjawab sama sekali.

Fare Stair Mansion, 06.22 PM

"Kau masih tidak bergerak sejak sejam yang lalu. Apakah urusan kantormu ada masalah?" Tanya Rachel dengan tatapan heran. Kenneth dengan setelan santainya semakin memperlihatkan aura ketampanan dan kharismanya. Rachel baru saja keluar dari kamar mandi dengan bathrobenya. Rambutnya yang basah semakin menekankan aura Rachel yang terlihat cantik dan fresh.

             Kenneth baru saja menutup Macbooknya, Ia melepas kacamata dan menaruhnya diatas nakas. Saat ini perhatiannya tertuju pada Rachel. Lelaki itu bahkan masih sempat menyunggingkan senyumnya. Kemudian mendekat kearah Rachel dan memeluknya dari belakang.

             Rachel tetap sibuk mengusap rambutnya yang basah dengan handuk kecil sambil bercermin. Sementara Kenneth mendekap lembut perut istrinya yang sudah membesar.

"Perlu bantuan?" Tawar Kenneth sambil mengecup pipi Rachel sekilas.

"Seharusnya tidak perlu bertanya. Aku menyukai lelaki yang love language-nya act of service." Sindir Rachel sedikit melirik kearah suaminya. Kenneth terkekeh.

"Berikan padaku, sayang." Balas Kenneth yang terkekeh. Tangannya meraih handuk yang sedang dipegang oleh Rachel. Lalu mengusap puncak kepala istrinya dengan pelan. Rachel memandangi pergerakan Kenneth dari balik cermin. Senyumannya merekah. "Rachel, minggu depan Aku akan melakukan tugas luar bersama beberapa tim di kantor. Kali ini akan memakan waktu lebih lama dari biasanya."

"Benarkah? Apakah proyek yang tempo lalu Kau ceritakan?"

"Tidak, ini adalah proyek besar yang Papa buat. Sebenarnya proyek ini selesai awal bulan. Tapi setelah Kuselidiki, ada beberapa masalah makro yang membuat proyek Papa belum selesai sesuai perkiraan." Ucap Kenneth dengan serius.

Abandoned Love (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang