Abandoned Love (COMPLETE)

Part 45 I "The Best Thing in The World"

Hai, Apakabar? Kali ini kembali dengan cerita pairing #LeeSeyoung & #LeeJunho yang baru. Sebelumnya ingin berterimakasih karena masih mau baca cerita sederhana ini. Maaf kalau masih banyak kekurangan baik dari segi plot, penulisan dan lain-lain. Happy Reading Yall~

---

11.23 AM

                  Kenneth membuka matanya perlahan, Ia tidak menyadari bahwa sudah terlelap diatas sofa. Pemandangan pertama yang Ia lihat adalah Rachel yang duduk manis sambil melipat kedua tangannya didada. Ia tersenyum lega, matanya tidak dapat menangkup rasa rindu yang mendalam terhadap Rachel.

"Mengapa Kau tersenyum seperti itu?" Tanya Rachel dengan ketus. Senyuman Kenneth menghilang.

"Ini bukan mimpi?"

"Apa Aku terlihat seperti hantu?" Rachel mengernyitkan dahinya.

"Tidak, Kau terlihat seperti bidadari. Kupikir Aku telah berada disurga karena melihat wanita cantik disini."

"Baru beberapa hari Aku pergi, mulutmu sudah semanis ini. Dasar buaya darat." Balas Rachel skeptis. Kenneth berusaha menyentuh tangan Rachel dengan pelan. Namun Rachel menepis dengan cepat. "Jangan menyentuhku."

"Rachel—"

"Kau bisa melihatku dengan jelas?"

"Bisa."

"Bagus. Kalau begitu Kau boleh pergi. Pintu rumah ini terbuka dengan lebar." Ucap Rachel dengan santai. Ia bergegas untuk pergi, namun Kenneth sudah lebih dulu menahan tangannya.

"Rachel, bisakah Kita meluruskan semua kesalahpahaman?"

"Salah paham?" Tanya Rachel tersenyum dengan sinis.

"Tidak ada kesalahpahaman. Semuanya sudah jelas dimataku."

"Tidak! Kau tidak tahu kebenarannya. Kau tidak memvalidasi hal itu kepadaku." Balas Kenneth seakan tidak terima.

"Validasi? Kau pikir hanya Kau yang ingin dimengerti? Kenneth, tidakkah Kau berpikir bagaimana perasaanku?"

"Aku sudah berusaha untuk memahami keinginanmu."

"Keinginanku? Memang apa yang Kuinginkan?" Tantang Rachel. "Aku hanya ingin ketulusanmu. Wanita mana yang rela mengetahui hati suaminya terbagi begitu saja?"

"I-ini tidak seperti yang Kau pikirkan, Rachel."

"Kenneth, dengar Aku. Dulu—Aku memang diam begitu mengetahui kenyataan bahwa Kau memilih untuk berselingkuh dariku. Tapi, saat ini. Aku tidak ingin menjadi diriku yang menjijikkan seperti itu. Aku tidak ingin terperangkap dalam hidup yang menyedihkan. Aku ingin bahagia, Kenneth." Tatapan Rachel terlihat menyakitkan dalam pandangan Kenneth. Kenneth tidak memiliki kekuatan untuk mengelak. Ia begitu sadar bahwa sikapnya selama ini tidak layak untuk Rachel. "Bisakah Kau mengabulkan keinginanku? Aku—ingin bahagia." Rasa sesak didadanya begitu jelas terlihat.

"Maafkan Aku. Maafkan Aku, Rachel."

"Jika Aku bisa memilih, Aku tidak ingin mengenal dirimu. Hatiku benar-benar sakit. Sejak awal Aku begitu percaya diri memikirkan scenario indah dalam hidup Kita. Tapi—Kau dengan sukses merusak semuanya. Semua harapanku." Seru Rachel. Kenneth tersungkur kebawah, berlutut dihadapan Rachel tanpa berani menatap matanya. "Jika memang Aku tidak bisa mendapat kebahagian dalam rumah tangga Kita, lebih baik Aku pergi. Anak ini, Kau tidak perlu khawatir, tidak perlu merasa bersalah telah membuatku mengandung. Jika memang semua ini murni karena kecelakaan dan Kau terpaksa meninggalkannya karena anak ini. Aku tidak akan menerimamu."

"Selama ini Kau menilai ketulusanku karena keterpaksaan? Rachel, serius Kau berpikir seperti itu?" Tanya Kenneth tidak percaya. Ia mencoba menatap wajah Rachel yang sudah terisak oleh tangisan.