Part 41 I "I Know You So Well"

84 13 4
                                    

 Hai, Apakabar? Kali ini kembali dengan cerita pairing #LeeSeyoung & #LeeJunho yang baru. Sebelumnya ingin berterimakasih karena masih mau baca cerita sederhana ini. Maaf kalau masih banyak kekurangan baik dari segi plot, penulisan dan lain-lain. Happy Reading Yall~

---

           Bartanious menghentikan permainannya dan memberikan stik kesayangannya kepada asisten pribadinya. Kemudian melipat kedua tangannya dan menatap Kenneth dengan tatapan miris.

"Papa percaya Dia akan baik-baik saja." Ucap Bartanious.

"Dimana Rachel? Mengapa Dia meninggalkanku tanpa kabar?" Tanya Kenneth merasa heran. "Apa salahku? Mengapa Dia tiba-tiba menghilang? Apa—"

"Tenanglah, Kenneth!" Sangkahan dari Bartanious mampu membuat Kenneth membeku. "Kau sedang kalut. Berpikirlah dengan kepala dingin."

"Aku tidak bisa tenang sampai istriku benar-benar bisa ditemukan."

"Itulah kenapa Aku mengingatkanmu sejak awal bahwa wanita tidak bisa ditebak isi hati dan kepalanya. Kau hanyalah laki-laki yang terus berpikir secara logika, tapi tidak dengan istrimu." Tambahnya. Kenneth mengacak-acak rambutnya yang sudah berantakan. Wajahnya tidak dapat dibohongi, bahwa kecemasan dan rasa khawatir bercampur menjadi satu.

 Wajahnya tidak dapat dibohongi, bahwa kecemasan dan rasa khawatir bercampur menjadi satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

              Lelaki tua itu duduk dan menyesap kopinya. Kenneth tidak habis pikir dengan sikap Papanya yang begitu santai mendengar kabar menantunya yang menghilang tiba-tiba.

"Semoga Papa tidak lupa bahwa Rachel sedang mengandung anakku."

"Tentu saja Aku ingat."

"Sudahlah, Aku tidak ingin basa-basi lebih lama. Dimana Rachel, Pa? Aku yakin Papa tahu keberadaannya." Ucap Bartanious.

"Mengapa tidak Kau cari tahu lebih dulu?"

"Kau senang melihat anakmu frustasi ya?" Sarkas Kenneth yang nyaris kehilangan kata-kata.

Villa Meridian, 04.33 PM

              Suasana pantai tersapu oleh angin yang lumayan kencang, sore ini Rachel banyak menikmati waktu dalam kesendirian. Ia memilih duduk bersantai didepan balkon sambil melihat sapuan ombak yang mulai pasang.

"Untuk apa Aku bersedih? Inikah ketenangan yang selama ini Kucari?" Gumam Rachel berjelimat dalam kalbu. "Aku harus bisa bertahan lebih lama agar luka ini cepat sembuh."

"Nyonya, maaf mengganggu. Ijinkan Saya menemani Nyonya berkeliling disekitar rumah—"

"Apakah Kau Rara?" Tebak Rachel.

"Benar, Nyonya. Saya yang akan menemani keseharian Nyonya disini. Jadi jangan sungkan untuk bertanya jika ada sesuatu." Jawab Rara dengan ramah. Rachel menganggukkan kepalanya dengan pelan.

"Rasanya menyenangkan bisa menikmati pemandangan mahal seperti ini."

"Benar, itulah alasan mengapa Tuan Robert melabelkan tempat ini secara privasi. Pemandangan setiap harinya selalu berbeda dan langka." Seru Rara sambil menunjuk langit berwarna jingga.

Abandoned Love (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang