Kenneth Ariguna Praga adalah seorang pengusaha yang tidak merasa bahagia memiliki seorang istri seperti Rachel Yume Juana. Terbiasa melalui kisah percintaan yang dingin hingga tidak menyadari ada luka yang masih membekas dalam diri Kenneth. Apa yang...
Hai, Apakabar? Kali ini kembali dengan cerita pairing #LeeSeyoung & #LeeJunho yang baru. Sebelumnya ingin berterimakasih karena masih mau baca cerita sederhana ini. Maaf kalau masih banyak kekurangan baik dari segi plot, penulisan dan lain-lain. Happy Reading Yall~
---
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau sedang mencari apa?" Selidik Rachel merasa curiga. Kenneth masih memproses jawaban apa yang pas untuk dijadikannya alasan. Rachel terbelalak. "Kau?! Jangan bilang..."
"Matilah Aku."
"Jangan bilang—ADA TIKUS DISANA?!!" Rachel berlindung dibalik tubuh kekar suaminya. "APAKAH TIKUS BESAR?" Rachel mulai penasaran.
"Lumayan."
"Benarkah? Ya Tuhan! Aku akan panggil pelayan!" Pekik Rachel berniat untuk keluar dari kamar. Tetapi Kenneth menahannya.
"Aku sudah mendapatkannya." Jawab Kenneth.
"Apa?"
"Aku sudah mendapatkannya." Ulang Kenneth memberi sedikit penekanan. Semula Rachel berpikir keras, kemudian Ia baru menyadari bahwa Kenneth mempermainkannya.
"Kau sedang membodohiku ya?!"
"Mengapa Kau begitu polos." Kenneth tertawa dengan renyah. "Bagaimana mungkin rumah sebesar ini bisa lolos dengan hama seperti tikus." Cibir Kenneth dengan nada mengejek.
"Rumah ini terlalu besar, tidak semua pelayan bisa menjaga disetiap sudutnya." Rachel membalas. "Aku tidak tahu mengapa Kau sangat ingin menghabiskan waktu cutimu dirumah ini. Tapi bisa tidak sehari saja tidak membuatku pusing?"
"Kau menginginkan diriku yang dingin, ya?" Senyumannya berubah menjadi sinis.
"Sedikit." Seketika tawaan Kenneth menghilang.
"Kau sudah terlalu nyaman dengan sikapku yang lama?" Lelaki itu melipat kedua tangannya didada sambil memantapkan pandangannya kepada Rachel. "Apa Kau tidak nyaman dengan sikapku sekarang?"
"Apa bedanya?" Protes Rachel tak bergeming. "Kau tetap miliknya, bukan Aku."
"Tentu saja berbeda." Rachel terpaku oleh sesuatu yang bertengger dalam lemari besar. Kenneth sontak menoleh mempersempit pandangannya. "Ada apa? Apa benar-benar ada tikus?"
Rachel maju selangkah kemudian membuka pintu lemari yang hanya bergeser setengahnya. Ia melihat satu persatu pakaian yang menggantung didalam lemarinya.
"Ada apa?" Kenneth tidak terima dirinya diacuhkan.
"Tidak." Singkat Rachel. Kemudian Ia menutupnya dengan pelan.
"Ah? Kau ingin memakai pakaianmu ya? I'm so sorry, Aku tidak bisa membacanya dengan jelas. Baiklah, Aku akan keluar." Ucap Kenneth dengan santai.
